Genre: Angst, Romance, Semi-baku
.
.
."Taetae kalau sudah besar mau jadi apa? " Ucap Jisoo, gadis kecil itu tengah menatap bocah lelaki di sampingnya yang tengah memandang bintang-bintang di langit.
"Aku mau jadi bintang saja! Seperti yang disana! " Ujarnya sambil menunjuk antusias salah satu bintang yang paling terang cahayanya.
"Hmm kenapa begitu? Kalau Chichi, mau jadi dokter. " Jisoo kebingungan mendengar jawaban Taehyung, si bocah lelaki itu.
"Chichi suka bintangkan? Taetae mau jadi salah satu kesukaan Chichi juga." Pandangan Taehyung masih tidak lepas dari para bintang.
"Chichi kenapa suka bintang?" Taehyung menoleh ingin tahu.
Jisoo dengan antusias menjelaskan.
"Chichi suka terangnya! Kelap-kelip, Chichi enggak suka gelap. Kalau malem Chichi mau bobo, lampunya suka dimatiin sama bunda. Chichi suka bintang, bintang terangi Chichi."
"Tapi kalau malam hujan, bintang enggak dateng, Tae." Jelas Jisoo lagi dengan wajah cemberut.
" Kalau begitu, Taetae yang akan jadi bintang buat Chichi saat hujan! " Ujar Taehyung dengan menatap Jisoo penuh semangat.
Mendengar hal itu, Jisoo kecil menjadi sumringah.
" Janji ya Tae? " Jisoo kecil menyodorkan kelingking mungilnya pada Taehyung.
"Iya janji, Taetae akan selalu menemani Chichi selamanya! Taetae akan selalu menjadi hal yang paling Chichi sukai! "
Di atap rumah yang sama, sepuluh tahun yang lalu mereka melakukan pinky promise. Masih segar dalam ingatan gadis 21 tahun itu, mereka berdua duduk saling bersisihan menautkan jari berucap penuh janji.
Taehyung memang menjadi bintang, bintang yang paling bersinar di antara para bintang, Jisoo rasa.
Namun, Taehyung tidak menepati janjinya. Tidak ada Taehyung yang menjadi bintang untuk Jisoo dikala hujan tiba. Tidak ada.
Taehyung sukses besar menjadi bintang besar di dunia para seleb. Namanya kian melambung ketika dirinya mendapat piala Oscar sebagai aktor pendatang baru terbaik dua tahun lalu.
Jisoo ingat betul, ketika dirinya berusia 11 tahun dan Taehyung nya masih berusia 13 tahun. Pria itu berjanji akan terus disisinya sampai kapanpun.
Tawa sumbang mengudara, Jisoo terlihat seperti orang gila. Memang patut dirinya lebih baik menjadi gila saja agar bisa melupakan segala hal yang membuatnya sakit.
Kecelakaan pesawat 9 tahun lalu telah menorehkan duka mendalam bagi Jisoo. Ayah, ibu serta kedua kakaknya, laki-laki dan perempuan tewas. Hanya Jisoo yang selamat dari kecelakaan maut itu. Sungguh, sebuah keajaiban.
Jisoo sebatang kara, hidupnya berubah drastis. Semuanya pergi. Rumah yang dulunya menjadi tempat keluarganya berteduh terpaksa harus di sita bank untuk melunasi hutang akibat perusahaan milik almarhum Ayahnya yang bangkrut setelah kematiannya.
Bertahun-tahun Jisoo menetap di panti sosial untuk anak-anak terlantar, tak memiliki keluarga sanak-saudara. Akhirnya dia bisa membeli lagi rumah keluarganya berkat kerja keras Jisoo selama ini.
Ya, atap itu. Atap rumah milik keluarganya dulu tinggal. Dulu, Jisoo akan duduk semalaman di sini hanya untuk melihat bintang dengan bocah lelaki, anak dari tetangga rumahnya. Dan pasti selalu berakhir dengan omelan khas kakak perempuan Jisoo.
Keseharian Jisoo sebagai seseorang yang bekerja di rumah sakit sedikit mengurangi rasa kesepian dalam benaknya. Jisoo terus mencoba menyibukkan diri dan pikirannya pada pekerjaan. Agar dia lupa, agar dia tenang.
Omong-omong soal pekerjaan, ingatan Jisoo kembali terlempar saat beberapa hari lalu. Saat itu Jisoo mendapatkan satu pasien yang berdasarkan data diri singkatnya menunjukkan bahwa si pasien didiagnosa mengidap Bipolar disorder dan membutuhkan terapi lanjutan dari Jisoo. Iya, Jisoo seorang Psikiater.
Pasiennya, Kim Taehyung. Iya Taehyungnya yang dulu.
Senyum kotak itu masih sama. Hanya saja tatapannya yang dulu sangat jernih kini agak berubah, seperti menyembunyikan sesuatu.
"Silahkan duduk pak. " Jisoo mempersilahkan Taehyung duduk dengan gaya profesionalnya. Mencoba tidak terpengaruh akan intensitas pria yang dulu pernah menjadi sesuatu yang berharga untuknya.
Taehyung merasa tidak asing dengan dokter dihadapannya ini. Ditengok papan nama yang terletak di meja depannya. Kim Jisoo, namanya juga tidak asing. Taehyung berusaha mengingat, namun tidak ada apa-apa diingatannya. Kosong. Kepalanya malah terasa sakit.
Jisoo-Dokter Kim memberikan senyum tipis pada Taehyung. Lalu berujar,
"Jadi, Taehyung-sii apa keluhanmu? Ceritakan semua yang kamu rasakan padaku. Anggap saja kita itu teman. " Jisoo meringis dalam hati.
Langkah awal sebelum Jisoo mengetahui apa-apa pemicu yang menjadi penyebab munculnya bipolar Taehyung. Sebelum selanjutnya, menetapkan terapi yang tepat untuk pasiennya ini.
Taehyung menatap Jisoo bingung. Lalu dengan ragu-ragu menanya,
"Maaf, tapi apakah saya boleh bertanya satu hal dok? "
"Tentu, apapun. " Ujar Jisoo tersenyum, masih berusaha bersikap profesional.
"Apakah kita pernah bertemu sebelum ini dokter Kim? Apa kita saling kenal sebelumnya? "
Jisoo berusaha bersikap biasa. Menutupi keterkejutannya. Lantas berucap kelewat santai.
"Seorang bocah kecil berjanji akan menjadi bintang untuk seseorang. "
Taehyung mengeryit tidak mengerti dengan jawaban dokter dihadapannya ini. Kepalanya bertambah sakit saat kalimat yang diujarkan si dokter terasa tidak asing. Seperti seseorang pernah mengucapkan hal itu di masa lalu.
Tapi apa? Kapan dan sebenarnya siapa dokter ini. Taehyung merasa pernah mengenalnya. Tangan itu menjambak rambutnya sendiri saat rasa sakit di kepala sudah tidak bisa di toleransi.
Jisoo yang melihat hal itu bingung. Taehyung kenapa, pikirnya. Berusaha untuk tidak panik Jisoo mendekati Taehyung, berpikir untuk memberikan kata-kata penenang.
Namun sepertinya Jisoo salah, kata-katanya tidak berpengaruh pada Taehyung. Seketika Jisoo panik memanggil-manggil nama Taehyung.
"Taehyung-shii! Kepalamu sakit? Taehyung! Taetae! "
Deg. Sejenak Taehyung merasa jantungnya seakan berhenti saat mendengar panggilan itu.
Kepalanya semakin terasa sakit, matanya mulai berkunang-kunang. Sesaat kemudian, semua terasa gelap bagi Taehyung.
.
.
.Fin.
Ada yang tahu Taehyung kenapa? Amnesia atau di cuci otaknya ya ? Hehe. Atau malah Taehyung yang dulu bukanlah Taehyung yang sekarang. Seperti sosok kecil Taehyung sudah mati karena kalah dengan pribadinya yang lain. Namun, malah pribadinya yang baru belum sadar bahwa dirinya bukanlah si inang. Dengan sisa-sisa memori pribadi dari inang, si baru kebingungan. Lantas, mengira dirinya punya gangguan mental lain. Ayo beropini, kekeke.
-ris.
KAMU SEDANG MEMBACA
OneShoot || Jisoo Ft Taehyung
De TodoRandom, sangat diperuntukkan bagi vsoo shipper dan para manusia halu. Start; 16 September 2020 Finish; - Sumber sampul dari Pinterest.