Chapter 6

6.1K 928 40
                                    

Chapter 6

.

.

.

     Mobil Meng Yang menabrak dinding gunung lebih dulu, sementara mobil Luo Xiu menabrak dinding gunung separuhnya dan separuh lagi menabrak mobil Meng Yang.

     Ketika mobil Meng Yang menabrak dinding gunung, dahinya membentur kaca dengan keras, dan tubuhnya pun langsung merosot. Meski merasa pusing dan sakit, tapi akhirnya ia berhasil menghentikan mobil Luo Xiu.

     Sebelumnya, Luo Xiu mengalami sakit kepala yang parah dan semuanya menjadi gelap. Dia berusaha keras untuk membuka matanya, tapi semuanya masih terlihat hitam pekat. Rasanya seperti ada sesuatu yang memukulnya, tapi dia pikir mungkin itu hanya ilusi karena rasa sakit.  Setelah dia merasakan mobilnya mengalami benturan yang keras, kesadarannya yang sempat menghilang perlahan kembali. Setelah itu dia merasakan bahwa penglihatannya menjadi lebih jelas.

     Luo Xiu dengan cepat keluar dari mobil begitu dia memahami situasinya dengan jelas. Dia bergegas menghampiri mobil Meng Yang dan membuka pintunya. Ia melihat Meng Yang di dalam mobil, dengan mata tertutup dan dahinya yang berdarah. Luo Xiu kaget dan langsung mengeluarkan ponselnya untuk memanggil seseorang, kemudian dia membungkuk untuk memeriksa keadaan Meng Yang.

     Meng Yang membuka matanya dan menatap wajah Luo Xiu sebelum jatuh pingsan. Pandangan mata itu membuat hati Luo Xiu bergetar, dan dia sungguh tidak mengerti kenapa seperti itu.

     Untuk memastikan Meng Yang tidak membeku kedinginan, Luo Xiu menutup sementara pintu mobil dan berbalik untuk melihat tikungan di depannya. Jika mobilnya tidak dihentikan, maka dia akan jatuh ke jurang itu dan mungkin ia sudah mati sekarang.  Pria di dalam mobil itu menyelamatkan hidupnya.

     Luo Xiu mengepalkan tinjunya dengan erat. Bahkan pria dingin seperti dirinya pun, akan takut pada kenyataan bahwa dia hampir mati.

     Villa Luo Xiu tidak jauh, jadi pengawalnya segera tiba. Luo Xiu dengan hati-hati membawa Meng Yang keluar dari mobil dan menyuruh supirnya untuk ke rumah sakit secepat mungkin.

     Luo Xiu memeluk tubuh Meng Yang, dan setelah pengawal memberinya kotak obat, dia secara pribadi menangani luka di dahi Meng Yang.

     Melihat mata tertutup Meng Yang, Luo Xiu sangat khawatir dan kesal. Anak ini telah menyelamatkan hidupnya, tetapi ia hampir mati karenanya.

     Sebagian besar waktu, Luo Xiu selalu didampingi oleh pengawal. Namun saat bermain ski, dia hanya ingin menikmati waktu dalam kesendirian. Sehingga dia sering pergi tanpa pengawal.

     Hari ini dia tiba-tiba ingin naik ke gunung untuk bermain ski, jadi dia pergi tanpa seorang pengawal. Meskipun sakit kepalanya sering terjadi, dia tidak pernah merasa begitu sakit sampai-sampai hilang kesadaran seperti ini. Resiko bahaya kali ini benar-benar tinggi, dia dan anak di pelukannya bisa saja mati tadi.

     Ketika tiba di rumah sakit, dia segera mengatur agar Meng Yang menjalani pemeriksaan. Dia juga melakukan pemeriksaan otak untuk dirinya sendiri, karena ia merasa itu sedikit janggal. Dia ingin mengetahui parah atau tidaknya sakit kepalanya yang semakin menjadi itu. Jika hal ini terus berulang dan sering terjadi, maka dia harus membawa pengawal ke mana pun dia pergi.

.

.

.

     Meng Yang merasa tidak nyaman seperti habis mabuk, dengan sakit di kepalanya serta perut yang mual.  Dia membuka matanya dan berkedip beberapa kali sebelum semuanya menjadi jelas.

Pernikahan Kedua Sang Pria Tua Kaya [BL] *(Complete)*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang