Pernikahan Kedua Sang Pria Tua Kaya [BL] *(Complete)*

Chapter 21

Xu Wangya telah kehilangan muka karena membuat masalah dengan Meng Yang di kelas, dan secara alami sangat marah. Namun, dia tidak marah karena Yu Junchen gagal mengalahkan Meng Yang. Dia marah karena dia hidup dalam usia setua ini, dan hal apa yang belum dia lihat? Tapi sekarang dia telah disalahkan oleh seorang siswa yang bahkan belum pernah terlihat sebelumnya.

Xu Wangya memang harus mengakui bahwa indra penciuman Meng Yang sangat kuat. Kejadian ini terjadi karena dia telah meremehkan Meng Yang, jadi dia harus menanggungnya.

Tetap saja, dia tidak berpikir bahwa Meng Yang lebih baik dari Yu Junchen. Indra penciuman yang sensitif memang penting, tetapi bakat dalam wewangian terutama kemampuan untuk memahaminya jauh lebih penting, dan Yu Junchen adalah siswa terbaik yang pernah dia terima. Dia percaya bahwa pencapaiannya di masa depan akan sangat luar biasa dan bahkan, pencapaian Yu Junchen bisa melampaui miliknya. Dia berpikir bahwa tidak mungkin Meng Yang mampu melampaui Yu Junchen dalam hal bakat. Selama beberapa tahun terakhir, dia tidak pernah membuat kesalahan dalam penilaiannya.

Setelah kalah dalam ujian melawan Meng Yang, Yu Junchen dalam suasana hati yang buruk. Pada saat yang sama, dia khawatir Xu Wangya akan menyalahkannya atas kegagalan ini. Dia merasa lega ketika kakak seniornya, Wen Yuan, mengatakan kepadanya bahwa Xu Wangya tidak marah padanya. Dia bahkan berpikir bahwa Meng Yang tidak akan pernah bisa melampauinya di masa depan.

Setelah para master meninggalkan kelas, para siswa keluar dan berbicara tentang tes aroma antara Meng Yang dan Yu Junchen.

Sekarang mereka tidak heran lagi bahwa skor Meng Yang pada ujian masuk lebih tinggi dari Yu Junchen. Dia pasti mendapat skor tinggi dalam tes aroma dan pengetahuan tentang rempah-rempah, karena kedua skor ini merupakan mayoritas. Untuk skor dalam ujian pengetahuan dasar, kita bisa mendapatkan gambaran umum tentang angka-angka dari skornya di sekolah sebelumnya.”

“Aku tadinya yakin bahwa skor Meng Yang pasti mengandung banyak kecurangan. Tapi menilai dari penampilannya, aku rasa dia tidak perlu menyontek sama sekali.”

"Secara keseluruhan, apakah Yu Junchen lebih kuat atau Meng Yang lebih kuat?"

“Aku pikir Yu Junchen harus lebih kuat. Akurasi dalam tes aroma dapat ditingkatkan melalui latihan, tetapi bakat sangat sulit untuk diubah dan ditingkatkan. Yu Junchen telah memenangkan tempat pertama dalam kompetisi beberapa kali sebelumnya, tetapi Meng Yang tidak pernah memenangkan hadiah di kompetisi sebelumnya. Yu Junchen pasti lebih berbakat."

“Tapi Meng Yang sekarang telah menjadi murid Master Lin Songtai. Dia mungkin lebih baik dari Yu Junchen di masa depan, kan?”

“Yu Junchen adalah siswa Master Xu Wangya, dan siswa Master Xu Wangya lebih baik daripada siswa Master Lin Songtai. Bukankah itu sudah diketahui secara luas? Jelas sekali bahwa kemampuan mengajar Master Xu Wangya pasti lebih baik daripada Master Lin Songtai."

“Perlu juga dikatakan bahwa Yu Junchen jelas lebih berbakat daripada Meng Yang. Karena kemampuan Master Xu Wangya untuk membimbing lebih baik daripada Master Lin Songtai, kemungkinan Meng Yang akan lebih baik dari Yu Junchen terlalu kecil."

“Tetap saja, apakah menjadi murid Master Xu Wangya atau murid Master Lin Songtai, itu benar-benar hal yang membuat iri dan diinginkan.”

.

.

.

Meng Yang memiliki dua kelas di pagi hari dan dua kelas di sore hari. Setelah hari pertama kuliah berakhir, Meng Yang tidak kembali ke rumah utama di Gunung Longling. Dia malah meminta sopir untuk membawanya ke perusahaan Grup Luo.

Saat dia memasuki kantor, Luo Xiu sedang menelepon, jadi Meng Yang mengeluarkan sebotol wewangian buatannya sendiri dari tas punggungnya. Melepas tutup botol dan meletakkannya di atas meja bundar kecil, dia lalu duduk di sofa dan mengeluarkan tablet. Dia akan menyalin beberapa buku kuno ke tabletnya, sehingga kapan pun dia punya waktu luang, dia bisa mengeluarkannya untuk dipelajari dan melakukan penelitian.