tujuh

2.3K 609 153
                                    


yoshi menatap gadis di depannya yang kayaknya udah mau ngamuk dalam....

3...

2...

1...

"AAAHHHHHHH!!!!"

mampus.

dengan gerakan cepat, pemuda jepang tersebut menghampiri gadis yang tidak sengaja terkena tumpahan soto budhe dari mangkok yang ia bawa. yoshi membantunya berdiri, nggak lupa ngucapin permintaan maaf juga.

"maaf kak, saya nggak sengaja." ujar yoshi, tangannya dijadikan tumpuan oleh gadis tersebut untuk berdiri.

gadis itu melirik yoshi dengan gahar. ia mengangkat map cokelat yang ia genggam—ujungnya terlihat basah terkena cipratan kuah soto.

ditatap seperti itu bikin nyali yoshi ciut seketika, cowok itu membuka suara. "panas ya kak? saya bantu ke ruang kesehatan ya. saya bakal tanggung jawab kok. sekali lagi mohon maaf."

"URUSAN SAYA GAK PENTING!" gadis itu berseru, alhasil mereka benar-benar jadi pusat perhatian di kantin saat ini. "KAMU HARUS TANGGUNG JAWAB. PAPER YANG SAYA KERJAIN SEMALAMAN SEKARANG BASAH!"

yoshi langsung masang muka panik, dia tau banget gimana rasanya. dia juga bakal marah kalau-kalau laporan praktikum miliknya basah, sementara tangan yoshi sampe pegel nulis semalaman.

"saya bersedia tanggung jawab, kak. apapun itu." yoshi menunduk. "tapi saya juga khawatir sama kulit kaki kakak, pasti panas. mau saya beliin celana ganti?"

gadis itu menyipitkan mata, sejujurnya dalam hati, dia nggak berekspetasi dengan respon yoshi.

"gak usah." jawabnya. "cukup ganti paper saya aja."

"ah ... oke."

:::


























yoshi linglung, jeno dan hyunjin juga ikut pusing nyari tempat nge-print di sekitaran fisip.

cewek tadi—namanya karina omong-omong, ternyata dia satu angkatan sama yoshi, padahal yoshi udah sotoy manggil dia pake kak—bilang kalau ada fotocopy-an di gedung fakultas ini. tapi.... pas yoshi kesana malah tutup.

apes banget!

yoshi sempet tukeran id line sama gadis bermarga yoo yang ia tabrak tadi, tentunya untuk ngabarin print-an paper, bukan untuk sepik. emangnya park jihoon?!

ngomongin jihoon, yoshi udah nelpon cowok itu berkali-kali untuk minta bantuan, sayangnya nggak diangkat. sebel sih ada, tapi mau gimana lagi? mungkin jihoon masih ada kelas dan ponselnya ia mute.

ditengah-tengah kefrustasian yoshi, jeno, dan hyunjin nyari tempat ngeprint, han dateng sambil cengengesan.

"di deket feb ada tuh, yosh."

nggak butuh waktu lama bagi yoshi untuk lari ke tempar parkir dan ngibrit ke area fakultas ekonomi bisnis. setelah urusannya selesai, cowok itu langsung nyamperin karina yang nunggu di kantin bareng jeno dan hyunjin.

"thanks." ucap gadis itu dengan ekspresi datar. ia bergegas pergi meninggalkan jeno, hyunjin, serta yoshi yang masih mematung.

"lah.....?" hyunjin cengo, pemuda dengan surai panjang itu mengedip-ngedipkan matanya.

"ngapain aja tadi?" yoshi membuka suara, nggak menggubris perkataan hyunjin.

treasure: (2) dumb and dumberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang