Jumat

2 1 0
                                    

-Catatan Penulis-

gais haha gue sebenernya udah lupa cara nyetir mobil (gue pernah belajar 4 apa 5 tahun yang lalu gitu) tapi gapernah diseriusin gitu jadi kalo ada yang salah salah just let me know yaa, thx<3
________________________________________

"Chitra! Chitra! Main, yuk!"

Aku terkekeh pelan sebelum membalas panggilan kekanakan itu sembari bangkit dari posisi telentangku, "Sini, masuk aja!"

Tak lama pintu kamarku terbuka, menampakkan wajah sumringah Tania yang langsung menjatuhkan tubuhnya ke kasurku. "Ayo! First day belajar nyetir, nih!"

Aku terkekeh lagi sembari bangkit dari dudukku, berjalan mendekati meja rias untuk mengambil tas selempang yang memang sudah kupersiapkan sejak tadi. "Bentar," kataku sembari meraih botol sunblock dari atas meja lalu memakaikannya ke wajah dan leher. Setelah membubuhkan pelembab ke atas bibirku, aku berbalik dengan cengiran lebar. "Let's go!"

Aku dan Tania segera keluar dari kamar. Namun kami dikejutkan dengan keberadaan lima manusia berseragam yang wajahnya tidak asing di depan pintu kamarku--mereka teman-temannya Sam, pastinya. Meskipun kami sangat jarang berinteraksi setiap mereka bertandang ke rumah, aku cukup hapal dengan wajah-wajah mereka. Namun menghampiriku seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Sam pun tahu aku sangat tidak suka berinteraksi dengan orang baru, jadi dia tidak pernah sengaja mengenalkanku pada mereka. Aku mengernyit, bertatapan sebentar dengan Tania sebagai bentuk kebingungan kami.

"Eng... Kak Chitra?" panggil gadis berwajah imut dengan poni tipis bergantung di depan dahinya.

"Eng... iya?" balasku dengan nada ragu yang sama.

Mereka nampak saling menyenggol lengan satu sama lain. Aku mengernyit lagi, menatap Tania dengan pandangan bertanya. Dia hanya mengangkat bahunya.

"Eum, jadi gini, Kak." Laki-laki sipit yang berdiri di tengah menyugar rambutnya sebelum kembali bicara. "Oh iya, kenalin dulu, Kak. Saya Brandon," katanya sembari menjulurkan tangan kanannya.

Aksinya langsung diikuti keempat temannya.

"Saya Ray."

"Saya Chris."

"Saya Tristan."

"Aku Amanda."

Amanda.

Oh, jadi ini, Amanda yang sedang diincar si kadal cilik itu.

Aku memang pernah menangkap basah dia sedang nge-stalk akun instagram dengan nama yang mengandung unsur 'Amanda'nya. Selain itu, dia juga sering menyebutkan nama 'Amanda' kalau sedang bertukar cerita dengan Bang Jo. Terlalu mudah untukku menyimpulkan kalau si kadal cilik ini memiliki perasaan lebih pada gadis bernama Amanda itu.

Baiklah, sepertinya aku mulai mengerti ke mana ini semua akan bermuara.

Maka aku segera menyalami semua tangan yang terulur ke arahku itu, lalu menarik tangan Tania setelah berkata, "Oke, nice to meet you guys."

Aku hampir sampai ke pintu unit saat si kadal cilik datang entah dari mana, menutupi pintu dengan tubuhnya--lengkap dengan kedua tangannya yang terangkat ke samping.

"Kak Chit!"

Aku menghembuskan napas kesal, menatap super sinis pada kadal cilik itu.

"Awas gak?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jurnal ChitraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang