00. 🏸 ||Prolog

1.2K 114 6
                                    

"Mau kamu apa?!" Lelaki dewasa yang menjadi kepala keluarga di rumah tingkat dua itu mengamuk mendapati istrinya baru pulang larut malam setelah tidak pulang selama dua minggu.

"Maksud kamu ngomong gitu apa? Aku capek ngga mau debat!" Tandas ibu rumah tangga yang sudah lama meninggalkan tanggung jawabnya menjadi seorang ibu. Wanita itu lalai mengurus dua buah cinta yang kini sudah beranjak dewasa.

"Kamu itu seorang istri Yonna! Tugas kamu dirumah. Ngurus suami dan anak, bukan keluyuran!" Suaminya mengebrak meja kecil hingga vas bunga diatasnya jatuh menimbulkan suara pecahan yang nyaring.

"Yang kamu maksud keluyuran itu gimana, hah?! Makan siang direstoran saat jam kerja? Atau lembur sama wanita lain? Jawab!" Habis kesabaran sang istri, ia mendorong kopernya kuat melampiaskan marahnya.

"Dia seketarisku! Harus barapa kali aku jelasin! Kapan kamu ngerti kerjaan aku. Aku suami, sepatutnya kerja dan pulang larut!" Sudah diambang kesabaran, sang suami menunjuk-nunjuk wajah istrinya guna menyadarkan.

"Oh, iya? Makan siang disaat jam kantor? Wajar ngga? Aku tanya kamu!" Istrinya tertawa sumbang, menatap menyalang kepada pria yang mempersuntingnya dua puluh tahun silam.

"Kami habis ketemuan sama klien, dia maksa minta ketemuan direstoran." Pria berkarisma itu melembutkan nada suaranya, mencoba meraih tangan istrinya lembut.

"Halah alesan aja kamu!" Sulit dipercaya pikirnya, dengan kasar sang istri menepis tangan suaminya.

"Kamu itu kalau dibilangin suami ngga pernah mau nurut ya! Seharusnya kamu juga introspeksi diri. Pelukan sama laki laki lain, ngga pulang ke rumah, menurut kamu itu wajar?! Jawab aku Yonna Calista!!" Kandas kesabaran suaminya, jika wanita di depannya ini terus begini, apa yang mau dipertahankan lagi dalam pernikahan mereka.

"Ya aku kerja!" Amuk wanita itu.

"Aku ngga nyuruh kamu kerja!" Sarkas suaminya, rahangnya mengeras menahan emosi. Satu tendangan kuat, lemari kaca didepannya pecah berkeping. Entah sudah bagaimana suaranya, rumah itu bak kapal pecah.

"Ini demi karir aku, kamu kenapa ngga pengertian jadi suami!" Wanita itu tampak tidak gentar dengan kejadian barusan, wajahnya menunjukan ia semakin muak dengan suaminya.

"Kamu itu sudah berkeluarga Yonna, kamu ngga perlu kerja! Kalau pun kamu kerja ingat rumah!" Lagi lagi, pria tempramen itu membanting apa saja dihadapannya.

"Terus kamu ingat rumah gitu? Bahkan kamu sendiri jarang pulang ke rumah." Istrinya berdecih, wajahnya mengejek sang suami yang menurutnya berbicara omong kosong.

"Aku kerja!" Rahangnya semakin mengetat kala istrinya terus memojokan dirinya.

"Ooh.. Bagus banget alesan kamu kerja. Kerja aja, terus ngga usah balik lagi. Awas aku mau pergi!" Katanya menarik kembali kopernya yang tadi sempat didorong.

"Yonna!" Cegah suaminya mencekal tangan istrinya.

"Aku ada jadwal syuting. Awas, lepasin!" Tepisnya, namun kalah kuat dengan tenaga suaminya.

"Aku ngga izinin!!" Tegas suaminya namun dihiraukan, membuat emosi suaminya sampai ubun-ubun.

"Ya aku ngga peduli, minggir ngga?!"

"AKU BILANG ENGGAK YA ENGGAK, KAMU PAHAM GAK!?"

Suara gaduh saling membenarkan diri terus berlanjut menggema dirumah berlantai dua itu. Teriakan demi teriakan sarkas yang diucapkan tanpa pikir, rumah yang akan hancur ketika dua orang yang disebut orangtua itu pulang ke rumah.

Tanpa mereka sadari hancurnya perasaan seseorang dibalik pertengkaran mereka. Gadis yang kini meringkuk disudut kamar, menutup kedua telinganya kuat berharap tidak mendengar pertengkaran mereka. Kamarnya gelap disegaja sesuai dengan hidupnya, setiap orangtuanya berkelahi otaknya terasa dihunjam berton batu, pecah rasanya.

Airmatanya mengalir deras, bibirnya bergetar. Meski ini bukan pertama kalinya, tapi ia tetap takut. Isak tangisnya keluar saat tubuhnya dipeluk erat oleh kembarannya.

"Sstt.. jangan takut, ada gue." Kembarannya menciumi puncak kepala adiknya agar tenang.

"Senja takut." Lirih gadis itu.

🏸

🍁Ciee yang pindah lapak

🍁Kesan awal?

🍁Harapan di cerita ini?

🍁For next, ramein komentar.

🍁See u Dear<3

Tertanda, Pencinta PapaGula
🥀🥀🥀
🌹Mipau

Senja di Langit NabiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang