Happy V Day!

40 7 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini bonus aja hehe 😗✌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini bonus aja hehe 😗✌

14 Februari

Karina berjalan menuju makam Alice. Ternyata, di makam Alice ada Bryan, Mama Alyssa dan Papa Rony.

"Eh, halo Om, Tante, Kak Bryan. Ternyata ada Om, Tante sama Kak Bryan disini," tegur Karina pelan.

Mama Alyssa menatap Karina sambil tersenyum. Begitu pula dengan Papa Rony.

"Tante sama Om duluan ya. Tante sama Om masih punya urusan. Mama sama Papa pergi dulu ya, nak," ucap Mama Alyssa kepada Karina dan Bryan. Mama Alyssa sempat menatap makam Alice kemudian pergi bersama Papa Rony.

Karina menatap kepergian Mama Alyssa dan Papa Rony yang menghilang dibalik pintu mobil yang kemudian pergi dari situ.

"Kak Bryan mau waktu sama Alice? Biar Karina tunggu di sana," ucap Karina sambil menunjuk sebuah bangku panjang.

"Ohh nggak kok. Kakak udah tadi sama Papa dan Mama. Kamu aja. Kakak tinggal ya," ujar Bryan kemudian melonggos pergi menuju bangku panjang yang tadi ditunjuk Karina.

Karina pun berjongkok, membersihkan papan nama Alice dan menaburkan bunga.

"Hai Alice. Kamu apa kabar di sana? Aku harap Kamu bahagia ya. Oh iya, Happy Valentine Day, Alice! Aku bawa bunga, nih. Bunganya bagus kan? Udah gitu cantik lagi. Kaya Kamu, Al. Aku harap di hari valentine ini, Kamu datang ke rumah Aku sambil bawa coklat yang kamu buat sendiri dan juga bunga. Kamu bilang biar Aku ngerasain hari Valentine. Tapi, gimana Aku ngerasain hal itu, Al kalo Kamu ga ada disini? Aku kesepian tahu. Meski sekarang teman Aku banyak, tapi kalo ga ada Kami rasanya sepi banget. Nanti datang di mimpi Aku ya, Al! Janji ya," ungkap Karina panjang lebar. Karina mengusap papan nama milik Alice kemudian pergi menyusul Bryan yang duduk di bangku panjang.

"Udah selesai?" tanya Bryan.

"Oh, udah kok, kak. Aku ga nyangka Kakak, Om sama Tante ada disini," ujar Karina.

"Oh itu, Mama yang minta. Mama kangen katanya. Selain itu juga, karena ini hari kasih sayang, Mama mau berkunjung kesini," jelas Bryan.

"Alice emang pantes buat dikangenin ya, kak! Haha," ucap Karina sambil tertawa kecil. Bryan hanya terkekeh menanggapi perkataan Karina.

Perkataan Karina memang ada benarnya. Buktinya, Bryan merindukan adik kecilnya itu. Meski Ia sudah berkunjung ke makam Alice, entah mengapa rasa rindu itu masih tersisa di hatinya.

"Kamu kangen Alice?" tanya Bryan tiba-tiba.

"Kangen lah Kak. Hampir tiap hari kayanya. Aku aja ga bisa hitung berapa kali Aku kangen Alice dalam sehari," jawab Karina sambil menyunggingkan senyuman.

"Haha, Kakak juga gitu. Rumah jadi makin sepi karena ga ada Alice. Ga ada lagi yang hidup-in suasana rumah. Tapi, Mama dan Papa hebat. Mereka berusaha kuat dan mencoba mencairkan suasana rumah yang sedikit suram. Kakak juga sering bawa tunangan Kakak biar rumah sedikit ramai," papar Bryan.

"Loh, kakak udah tunangan?!" Karina kaget mendengar perkataan Bryan.

"Haha, iya. Udah lama sih. Tapi, doa-in aja semoga semuanya lancar," ujar Bryan. Karina mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Doa-in juga ya kak supaya Aku cepat punya pacar, haha," ucap Karina sambil tertawa.

"Iya iya. Kakak doa-in kok. Yaudah, kakak pergi dulu ya. Ada janji sama tunangan kakak." Bryan beranjak dari duduknya.

"Ohhh iya kak. Hati-hati ya kak di jalan," pesan Karina.

Bryan tersenyum dan melambaikan tangannya. Karina membalas lambaian Bryan. Sebelum pergi, Karina sempat melirik makam Alice sebentar kemudian, pergi.

Setelah kepergian Karina, ternyata Bagas datang ke makam Alice. Bagas datang sambil membawa sebuket bunga mawar merah.

"Sepertinya Karina dan Kak Bryan baru mampir," gumam Bagas saat melihat bunga yang masih segar berada di atas makam Alice. Bagas tersenyum simpul. Bagas jongkok dan meletakkan buket bunga mawar merah di atas makam Alice.

"Hai, Al. Aku datang, nih. Gimana kabar Kamu? Pasti Kamu bahagia, kan? Aku ikutan senang deh kalo Kamu bahagia. Happy Valentine Day ya, Al! Coba kalo Kamu ada disini, Aku kasih kamu boneka yang Kamu mau dari dulu. Boneka nya lebih besar dari Kamu. Haha. Mau tau ga kabar Acha dan Alicia? Aku kasih tau aja ya. Acha sama Alicia sehat-sehat aja kok. Aku berusaha buat mereka bahagia, Al, kaya yang Kamu mau. Alicia sekarang udah besar, loh. Udah bisa jalan, lari sama menggambar juga. Aku lihat-lihat, Alicia kok jadi mirip Kamu ya, Al, bukan mirip Aku sama Acha. Tapi, gapapa deh. Tiap Aku kangen Kamu, Aku liat Alicia. Bener-bener mirip kalian berdua. Kabar Aku baik kok, Al. Tapi, ga sebaik saat Kamu ada..." ungkap Bagas panjang.

Bagas menghela nafas panjang dan mengusap papan nama milik Alice.

"Aku pergi dulu ya, Al. Aku mau ngerayain hari kasih sayang sama keluarga Aku. Kamu nya ngikut juga gapapa. Malah boleh banget. Aku sayang sama Kamu, Al. I still love you as my best friend and my family," ucap Bagas kemudian beranjak pergi dari makam Alice.

"Bunganya bagus. Kelihatan masih segar. Karina, Kakak, Mama dan Papa dan juga Bagas, pintar milih bunganya. Alice akan selalu bersama kalian di hati kalian yang paling dalam. Alice selalu bersama kalian dalam suka dan duka. Alice sayang sama kalian dan, selamat hari kasih sayang Karina, Kakak, Mama dan Papa, dan juga... Bagas," ucap Alice sambil menyentuh bunga-bunga yang berada di makamnya dan meletakkan sebuah surat kecil di sana. Alice pun tersenyum bahagia dan pergi bersama angin yang berhembus pelan.

"Alice sayang sama kalian semua. Sekarang, nanti, besok, lusa dan bahkan, selamanya.

- Alice Natasha Agatha"

Hanahaki Byou 🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang