Bab 2

757 92 4
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Mew terkekeh geli melihat fotonya dan Gulf. Sementara Gulf sibuk memakan cimolnya sembari menonton drama korea diponselnya.
Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk bertunangan di bulan Februari. Tepatnya pada saat hari kasih sayang, dimana Gulf dan Mew bisa mengingat tanggal pertunangan mereka.
"Mew lo sadar gak sih gue mirip sama aktor korea?" Tanya Gulf sedikit absurd.
Sudah sering Mew mendengar Gulf berbicara aneh seperti ini. Seperti Gulf ingin menikah dengan Lee Minho namun besoknya dia berkata akan menikah dengan Ji Chang Wook. Dia bahkan pernah mengatakan bahwa dia ingin menjadi ubur-ubur jika bereinkarnasi nanti.
Tentu saja Mew menanggapi ucapan Gulf seperti angin lewat.
"Mirip siapa yah? Lee Dohyun kayaknya. Yang main di Home Sweet Home."
Mew memutar bola matanya malas. Memutuskan untuk memarkirkan mobilnya didepan rumah Gulf.
"Gulf lo kayaknya berhenti nonton drakor. Gue gak mau lo gila karena maksain muka lo di mirip-miripin aktor korea." ujar Mew akhirnya.
Ia membukakan pintu untuk Gulf kemudian masuk kedalam rumah Gulf.
"Tapi War mirip Baekhyun EXO. Masa gue gak mirip orang korea" Gulf mencebikan bibirnya.
Mew mengambil leher Gulf dan menyeret pria itu masuk kedalam kamarnya.
Orangtua Gulf sudah bilang ke Mew kalau mereka bakalan pulang malam karena mereka sedang menghadiri acara pengantin.
"Uhukk uhukkk lo beneran mau bunuh gue." Gulf berusaha mengatur nafasnya.
Padahal Mew hanya bercanda. Cepat-cepat ia mendekati Gulf dan menatap Gulf dengan khawatir. "Sorry gue gak bermaksud nyakitin lo. HEH LO BOHONGIN GUE?" Mew benar-benar meledak saat Gulf menjulurkan lidahnya kearahnya. Gulf mengerjainya.
"Gue beneran kecekek setan. Tapi leher gue gakpapa, tenang." Sahutnya.
"Lo mau makan apa Mew?" Tanya Gulf.
Mew sendiri belum sarapan karena dia ada kelas pagi tadi. War dan Billkin masih ada kelas. Mereka akan menyusul saat kelas mereka selesai.
"Mie goreng aja. Masakan lo belum tentu enak. Gue gak mau sakit perut."
"Heh gini-gini gue jago masak." Ujar Gulf tidak terima.

***

"Gulf gue boleh peluk lo dari belakang?" Tanya Mew.
Sedari tadi Mew memandangi Gulf tengah sibuk memasak nasi goreng dan telur omelette. Gulf mengambil spatulanya dan menggunakannya sebagai senjata.
"Lo macam-macam gue pukul pakai spatula."
Mew mengangguk kemudian memeluk pinggang Gulf dari belakang. "Kita kayak pengantin baru." Ujarnya sembari terkekeh geli.
Gulf ikut tertawa kecil. "Lo clingy banget, sih."
Mew semakin mendekap erat pinggang Gulf. Ia menenggelamkan kepalanya ke ceruk leher Gulf. Mengendus aroma sabun bayi yang Gulf pakai.
Mew pernah bertanya kenapa Gulf memakai sabun bayi. Jawabannya karena kulit Gulf sangat sensitif dan hanya sabun bayi yang bisa menyelamatkan kulitnya.
"Rasa strawberry" Mew mengendus leher Gulf.
"Lo suka?"
Mew mengangguk. "Aroma lo kayak bayi.
Gulf mematikan kompornya dan memutar badannya. "Kalau gue bayi lo daddy." Katanya nakal kemudian mengecup bibir Mew.
Mew mulai melumat bibir Gulf dengan lembut. Bermain-main dibibir kissable pria manis itu kemudian memutuskan berhenti karena takut kakak Gulf tiba-tiba muncul.
"Kenapa berhenti?"
"Lo mau gue ditonjok kakak lo?" Mew bergindik ngeri.
Gulf kembali mencuri satu ciuman. Kemudian Gulf menata nasi goreng diatas piring dan mereka mulai mencoba nasi goreng buatan Gulf.
Mew mencoba satu sendok. Gulf menatap Mew penasaran. Ia belum mencoba masakannya karena dia ingin tau respon dari Mew.
"Gulf, lo tau letak gula dan garam kan?" Mew terlihat bersusah payah menelan nasi gorengnya.
"Maaf, Mew. Gue kira itu garam."
"LO KATANYA JAGO MASAK. BEDAIN GARAM SAMA GULA AJA GAK BECUS." Kata Mew kesal.
"GUE TAU LETAKNYA CUMAN TADI GAK LIAT GARA-GARA LO GANGGUIN GUE BANGSAT."
Kao menatap Mew dan Gulf agak ngeri. Padahal niatnya pulang untuk mengambil berkasnya yang ketinggalan.
"MAKANYA LO COBAIN KALAU MASAK."
"GUE GAK MAU COBAIN. BIAR SUPRISE RASANYA." Ujar Gulf tidak kalah nyolotnya.
"SUPRISE MATA LO YANG ADA PERUT GUE SAKIT GOBLOK."
"Dek, kakak pulang." Sahut Kao. Terdengar seperti berbisik.
Gulf menoleh dan mendapati kakaknya masih berdiri didepan pintu masuk.
"Kelupaan sesuatu kak?" Tanya Gulf kini suaranya terdengar manusiawi.
Kao mengangguk. "Mew gue beli makanan tadi. Lo bisa ngambil dimobil gue habis ini. Soalnya gue beli cukup banyak kok" Katanya.
"Makasih bang." Mew tersenyum.
Gulf melotot. "Lo harus habisin nasi goreng gue."
"Gulf lo mau gue mati."

***

Billkin menghela nafas panjang-panjang. War dan dirinya disuruh menghabiskan nasi goreng buatan Gulf yang rasanya sangat aneh.
Bayangkan saja mereka baru saja masuk kerumah Gulf dan langsung disodorkan nasi goreng.
Gulf membuatnya cukup banyak. Ia sengaja membuatkan Bilkin dan juga War. Padahal War mati-matian menolak memakan nasi goreng itu.
Untung saja Mew sudah menghabiskan nasi goreng dipiringnya. Lebih tepatnya memindahkan sisa nasi gorengnya ke panci yang berisi nasi goreng untuk Billkin dan War.
"Gulf gue kayaknya bakalan trauma seumur hidup sama nasi goreng" Kata War.
"Nasi gorengnya udah gue kasih garam kok." Jawab Gulf polos.
Masalahnya Mew melihat langsung bagaimana Gulf kembali meracik nasi goreng tersebut. Dan dia memasukkan garam hampir 6 sendok makan.
"Omelette lo enak Gulf." Puji Billkin.
"Jangan makan telurnya doang, Kin. Nasinya juga dimakan." Gulf tersenyum.
"Gue bungkus sisa nasi goreng lo Gulf. Lumayan buat makan malam"
"Eh lo gak boleh gitu. Habisin sekarang juga. Gue udah banyak yang habis." Protes Billkin. Nasi gorengnya sisa sedikit, sementara War masih sangat banyak.
"Nanti gue bungkusin buat lo juga kok, Kin."
Mew tertawa jahat dibelakang sana. "Tuh, Mew. Lo liat si Billkin makannya lahap banget. Gak kayak lo buang-buang makanan"
"Kakak pulang."
"Eh, kak Krist. Masuk dulu. Kakak belum makan kan? Sini cobain nasi goreng buatan adek. Billkin sampai nambah loh."
Dan acara mukbang nasi goreng itu tetap berlangsung sampai nasi goreng itu benar-benar habis.

***

"Gue pulang dulu Gulf." Mew mengusap kepala Gulf.
Gulf mengangguk. "Perut lo gak sakit kan habis makan nasi goreng gue."
Mew meringis. "Gulf lo mending buatin gue mie instan, gak usah nasi goreng." Ujar Mew dengan senyum dipaksa kan.
Gulf tidak menjawab ucapan Mew, ia malah memeluk Mew dan mengecup pipi Mew beberapa kali.
"Lo nyadar gak sih gue sama War masih ada disini?" Billkin memutar bola matanya kesal lantaran kehadirannya dan War hanya dianggap angin oleh MewGulf.
"Gue sama Ikin balik dulu calon manten." Sahut War seraya mencubit pipi sebelah kanan Gulf dengan gemas.
"Lo bertiga hati-hati."
War, dan Mew keluar dari rumah Gulf dan menuju ke mobil masing-masing. Billkin sendiri sedang membawa sepeda motor, ia memarkir sepeda motornya didalam rumah Gulf.
Orangtua Gulf ternyata tidak bisa kembali tepat waktu. Mungkin mereka baru tiba subuh nanti dan Mew tidak bisa menunggu dirumah Gulf lantaran kakak-kakak Gulf pasti melarang Mew untuk menginap.
Akhirnya Gulf menyarankan kalau Mew datang dipagi hari. Disaat kakak-kakaknya pergi kerja. Dan tentunya mereka bisa bermesraan setelah itu. Membayangkannya saja membuat Mew semangat.

***

Habis nonton Lovely Writter aku lanjut update dan nulis cerita yang lain.
Aku lagi oleng ke KaoUp sama EarthMix, MileApo 😬🙃
Tapi kangen MewGulf juga 😭 Sekalinya dapat moment aku sampai pengen nangis (lebay gak sih 😂) gara-gara saking lamanya gak ngeliat mereka berdua.
Happy reading, don't forget to vote and coment. Jangan lupa baca ceritaku yang lainnya. 😚

FiancéeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang