Saat sedang enaknya makan tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depannya.
"Wah wah" ucap Rey saat melihat saudaranya bersama seorang gadis yang cantik.
Alie hanya menatap Rey dengan malas. Dia segera beranjak dan membuka pintu mobil dan segera masuk.
Acil yang tahu dia lelaki itu akan pergi segera menyusulnya.
"Eh, tunggu. Terus Acil gimana nanti?" tanya Acil dengan kesal.
"Saya sudah pesankan taxi, sebentar lagi datang" jawab Alie singkat.
Dengan perasaan lega gadis itu langsung tersenyum.
"Makasih ya, Alie" sambil melambaikan tangan.
Lelaki itu hanya diam saja dan langsung menutup kaca mobilnya.
"Jadi siapa gadis itu, umm?"
Alie yang malas menjawab hanya menoleh saja.
"Pacar?" Goda Rey.
Alie langsung membelalakkan matanya. Mana mungkin dia punya pacar, setiap gadis yang dia deketin aja tidak tahan dengan sikap dinginnya.
"Bukan. Sudah jangan banyak bicara" lelaki itu malas menjawab pertanyaan pertanyaan dari teman kecilnya itu.
Rey adalah teman semasa kecilnya. Rey, Abu dan Alie selalu bersama sampai sekarang mereka mendirikan perusahaannya masing-masing.
Rey hanya memutar matanya malas mendengar jawaban dari Alie.
~~
Seorang gadis sedang menunggu taxi yang di pesan itu, sambil menunggu dia melihat-lihat suasana di sekitar. Sangat ramai dan sekarang sudah pukul 6 sore dia harus segera pulang.
Tin tin ..
Acil yang sedang sibuk dengan lamunannya langsung tersentak kaget.
"Permisi, dengan Ms. Acil?"
Acil langsung kaget, bagaimana dia tahu namanya."Iyy-aa" jawabnya dengan gagap.
Menyadari gadis yang di depannya terlihat takut, bapak bapak tua itu langsung menjelaskan siapa dirinya.
"Saya orang suruhannya pak Yass- eh maaf maksud saya pak Alie" hampir saja dia mengucapkan nama depan bos nya.
Sebelumnya dia sudah di peringatkan untuk tidak menyebutkan nama depannya. Karena gadis di depannya hanya tau dia sebagai Alie.
"Oh gitu ya" Acil mengangguk mengerti.
Setelah itu dia masuk ke dalam mobil. Sebenarnya banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan.
Sepertinya tidak sopan jika dia tanya, pikirnya."Jadi bapak ini driver taxi?" tanya Acil dengan sopan.
"Bukan, saya salah satu orang suruhan pak Alie" jelasnya.
Acil bingung, lelaki itu bilang akan pesankan dia taxi tapi kenapa jadi orang suruhannya. Dan dia menebak lelaki itu pasti bukan orang biasa.
Bisa saja dia seorang pengusaha hebat.
"Jadi kamu ini siapanya pak Alie?" Pertanyaan dari bapak tua itu membuat Acil kaget.
Bingung ingin menjawab apa. Pasalnya dia baru bertemu dengan Alie hanya dua kali. Mereka juga bukan teman.
"Umm, waktu itu dia sempat menolong saya pak. Waktu saya tersesat" jelasnya.
Sang driver terkesan karena boss nya itu jarang sekali membawa seorang perempuan atau melakukan tindakan seperti ini. Ternyata bosnya itu baik juga.
Setelah beberapa menit, akhirnya sampai juga.
"Pak, kok bisa tahu alamat saya?" Tanya Acil setelah dia keluar dari mobil.
"Pak Alie sudah memberitahu alamatnya"
Acil hanya mengangguk, tidak heran karena waktu itu, dia mengantarkannya pulang.
"Baik, pak ini ada uang sedikit untuk bapak" sambil memberikan uang kepada sang driver.
"Tidak usah, saya kan juga kerja" jawab sang driver dengan sopan.
"Tidak apa, untuk keluarga bapak" kata Acil dengan senyuman.
"Terimakasih banyak ya"
Acil hanya tersenyum.
Kebaikan memang selalu dari mana saja, selama kamu masih bernafas di dunia ini.
Jangan ragu untuk memberikan sebagain hartamu, semuanya akan ada balasannya.~~~
"Maa, Asser pulangg" teriaknya sambil melepaskan jas.
Rey yang mendengar itu langsung menutup telinganya.
"Ga usah teriak!" Seru Rey.
Alie hanya menghiraukannya. Dia meninggalkan Rey di ruang tamu dan segera menyusul mamanya ke dapur.
"Mama, ini ada kebab tadi asser beli" sambil menyerahkan kebab itu.
"Wahh, sudah lama sekali mama tidak makan kebab" dengan senyuman di bibirnya.
"Aunty, Asser baru saja jalan sama seorang perempuan"
Wanita tua langsung menoleh ke sumber suara.
"Perempuan itu sangat cantik" lanjut Rey sambil melirik Alie.
Alie hanya diam saja menatap Rey.
"Benarkah?" Jawaban tak terduga dari sang mama. Dia tampak senang mungkin karena dia tidak pernah melihat anak laki satu-satunya itu jalan dengan perempuan.
Alie yang tidak ingin ada kesalahpahaman langsung menjelaskannya secara detail.
"Oh gitu, tapi gadis itu sudah sampai rumah kan, sayang?"
Alie yang mendengar itu hanya diam saja. Dan segera mengambil telfonnya.
"Aku naik ke atas dulu ya, ma"
Wanita tua itu terkekeh, anaknya itu memang sangat dingin.
~~~~
Alie segera menelfon orang suruhannya itu, untuk menanyakan apa gadis itu sudah sampai atau belum."Hallo, sudah sampai?"
"Iya, pak sudah sampai dengan selamat" jawabnya.
"Baik, terimakasih pak"
Setelah mematikan sambungan telepon tadi. Lelaki itu langsung duduk tepat di samping jendela.
Dia sedang berfikir kenapa gadis tadi hanya sendirian di negara ini.
Apalagi disini rawan pencurian.Setelah lama berfikir akhirnya lelaki itu memutuskan untuk menghubungi salah satu resepsionis di hotelnya.
"Apakah ada pengunjung bernama Risella?"
"Baik, sebentar ya pak"
"Di data kita ada seorang WNI bersama Risella, pak. Dia disini sudah beberapa hari yang lalu" lanjutnya.
"Baik, terimakasih"
"Oh, ya jika kamu bertemu dengannya katakan padanya untuk hati hati kalau mau pergi keluar" sambung Alie."Baik, pak. Ada lagi?"
"Itu saja, terimakasih"
Alie langsung menutupnya.
Dan sekarang dia memutuskan untuk pergi mandi dan segera menuju ke kantor, karena ada beberapa kerjaan yang belum dia tuntaskan.
~~
Acil sedang bersandar di bangku yang ia duduki sambil memutarkan pulpen yang dia pegang.
"Bosen banget" eluh gadis itu.
Akhirnya dia beranjak dari tempat duduknya dan menuju kasurnya.Dia langsung membanting tubuhnya dan memejamkan mata. Belum semenit memejamkan matanya dia langsung teringat kalau dia belum cuci muka. Hampir saja dia tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAR AWAY
FantasyIris mata sendu itu! Aku tidak bisa menembusnya, ini aneh. -AL Apa mereka bagian dari kejadian mengenaskan itu? -RA