COMING

5 1 0
                                    

Suasana di rumah itu sangat ramai sekali. Sebenarnya yang menyiapkan semuanya itu mamanya. Wanita itu ingin berkumpul dengan keluarga cuma hanya suaminya yang tidak ada karena dia bekerja di luar kota.

Alie yang melihat mamanya sedih karena tidak ada ayahnya langsung menghampirinya.

"Ma, ayo kita bakar sosis" ajak Alie dengan antusias.

Wanita itu hanya mengangguk dan mengikuti putranya.

Mereka sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, Rey yang sedang membakar bakso dan Abu yang sedang mengipasi Rey eh, maksudnya baksonya.

"Yang bener dong kalau ngipasin" sewot Rey. Lelaki itu kesal karena Abu bukannya mengipasi baksonya malah dirinya sendiri.

Abu hanya menyengir dan meminta maaf.

Alie yang sedang bersandar di pintu terkekeh, saudaranya memang absurd untungnya dia tidak.

"Hallo, uncle" suara anak kecil terdengar.

Saat Alie menoleh ternyata Abi yang memanggilnya.

Alie jongkok dan langsung menggendong bocil itu.

"Hallo Abi, kamu udah makan belum?" tanya Alie sambil berjalan menuju Rey dan Abu yang sedang sibuk mengipasi makanan.

"Belum. Aku mau beli toy uncle" sahutnya dengan rengekan khas anak kecil.

"Nanti ya, ini kamu mau?" Alie berusaha merujuk Abi tapi anak tersebut tetap kekeh dengan pendiriannya.

"Ga mau, uncle. Ayo beli toy"

Sebentar lagi akan ada suara petir, badai halilintar. Sebelum itu terjadi Alie harus berbuat sesuatu.

"Ok ok, tapi langsung pulang lagi ya"

"Okeeee" teriak Abi dengan kencang.

~~~~

Dan sekarang mereka berdua sudah  berada di toko kecil yang isinya mainan. Ya, pada akhirnya Alie harus menuruti permintaan bocah kecil itu. Alie sudah menganggap Abi sebagai adiknya karena ia ingin sekali mempunyai adik.

Mungkin setelah ayahnya pulang dia akan memintanya.

"Makaci ya uncle" ucap sang empu yang meminta mainan.

"Sama-sama. Ayo sekarang pulang"

Dengan riang Abi pun mengangguk. Belum sampai mobil Abi melihat seseorang yang di kenalnya tanpa pikir panjang, bocah itu langsung berlari kencang tanpa memperdulikan Alie.

"Auntiiiiii" teriaknya sambil berlari membawa mainan.

Acil yang sedang fokus berjalan langsung mencari sumber suara tersebut.

Bruukk

"Auntii, i miss you a lot" bocah itu langsung memeluk kaki Acil.

"Ehh, Abi? Kamu sama siapa? Ngapain di sini?" Acil khawatir anak itu melakukan seperti kemarin.

"Aku sama uncle, itu disana" tunjuk Abi ke arah dimana Alie sedang berlari menuju mereka.

Acil merasa tidak asing dengan pria itu.

"Loh kok kulkas lagi" ucapnya dalam hati.

"Abi! Kamu ga boleh begitu lagi lain kali, bahaya!" Alie sangat kesal dengan bocah ini. Dia takut kendaraan melintas saat bocah ini lari.

Bocah itu bersembunyi di belakang Acil.
"Aunty..." Ucapnya dengan nada takut.

Alie baru menyadari ternyata gadis ini lagi.

"Kamu kenal Abi?" Tanya Alie tanpa basa-basi.

"Eeh-hh iya, waktu itu sempat ketemu" sial, kenapa dia jadi gugup.

Alie menatapnya dengan curiga.

Yang ditatap merasa risih apa lelaki ini tidak mempercayainya?

"Aku mau pulang sama aunty"

Tiba tiba bocah itu mengucapkan sesuatu yang membuat mereka berdua kaget.

"Abi.. Aunty ga bisa. Aunty harus pulang" ucapnya dengan lembut agar bocah itu mengerti.

Bocah mulai mengeluarkan jurusnya.

"Unclee, huaaaa. Aku mau pulang sama aunty" dia tetap memeluk Acil dengan erat.

Acil sangat bingung, dia keluar karena dia ingin mencari udara segar setelah bergulat dengan panci dan teman-temannya.

Dia menatap Alie berharap lelaki itu menolongnya.

"Yaudah, ayo ikut"

Ucapan Alie membuat mata Acil melotot. Bisa-bisanya dia berkata itu tanpa izin darinya.

Alie merasa gadis ini kaget dengan ucapannya.

"Abi susah di rujuk, untuk hari ini aja" katanya dengan singkat.

"YEYYYYY!!" teriak Abi dengan senang.
"Ayo aunty kita ke mobil."lanjutnya.

"Ehhh-"

Mau ga mau dia harus ikut, gadis itu hanya bisa menghela nafas. Untungnya dia sudah membersihkan tempat tinggalnya.

Mereka bertiga sudah berada di dalam mobil. Acil yang teringat dengan wanita tua yang ia temui dengan bocah itu, jangan-jangan ...

"Hey, jangan melamun."

Ucapan Alie membuyarkan pikiran gadis itu.

Acil hanya menatapnya jengah. Dia sebenarnya kesal dengan lelaki di sampingnya.

30 menit  kemudian ~~

"Ayoo auntyyy" bocah itu langsung menarik tangan Acil keluar.

Acil hanya bisa mengikutinya. Setelah sampai pintu mereka di buat kaget karena bocah ini membawa seorang gadis.

"Bawa siapa tuh, Abi?" Ucap Abu saat melihat anak itu menggandeng gadis.

Acil sudah merasa malu, pasalnya bocah ini membawanya ke dalam rumah dan Acil hanya bisa tersenyum kepada Abu dan yang lain.

"Siapa tuh?" Tanya Abu pada Alie.

Alie menoleh dan menarik nafas lalu..

"Gadis yang waktu itu sempat saya tolong, entah gimana ceritanya Abi kenal gadis itu" jelasnya dengan 1 nafas.

Abu memicingkan matanya curiga.

Alie yang ditatap seperti itu hanya diam saja dan meninggalkan Abu.

Di sisi lain, bocah itu mencoba untuk memperkenalkan Acil kepada yang lain.

"Oma, liat ada aunty"

Wanita itu menoleh dan kaget karena yang di bawa bocah itu gadis yang berada di supermarket dengannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FAR AWAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang