2

219 28 1
                                    


Shooting hari ini telah selesai, Levi sedang melepaskan 3d manuver gear yang ia pakai dengan dibantu salah satu kru film.

Hari ini genap satu minggu setelah kepergian Petra. Dan sebentar lagi Erwin juga akan menyelesaikan adegan terakhirnya. Hajime Isyama ternyata juga menuliskan kematian Erwin.

Tetapi peran Levi sebagai Heicou belum berakhir. Perjuangannya dalam Attack on Tittan masih panjang.

"Yo! Levi.. kau mau ini?"
Shasa membawa sekotak bento yang terlihat enak.

"Kau tidak mungkin memberikan itu padaku."
Kata Levi dengan bahasanya yang sedikit kasar.

"Memang! Petra yang memberi ini, dia membuatnya sendiri loh. Jika kau mau mungkin masih ada."

Levi tak menghiraukan Shasa, ia langsung melenggang pergi.

.
.
.

Tawa Petra dan Hanji membuat seisi ruangan menjadi ramai. Petra hari ini  membawakan makanan untuk teman-temannya dan juga para kru.

"Eren jangan ambil semua!!"
Hanji berteriak heboh saat Eren mengambil semua kue kering yang tersisa.

"Ini enak sekali!"
Kata Eren.

Connie dan Shasa berusaha merebut kue tersebut dari Eren, tapi terlambat...
Dalam sekejap kue itu habis dimakan Eren yang nampak seperti orang kelaparan. Dan terjadilah pertengkaran antara mereka bertiga.

Melihat Levi yang bersandar di pintu dengan tatapan tajamnya, membuat  mereka bertiga seketika terdiam.

Levi tak menghiraukan mereka, ia duduk disebelah Hanji.

"Hai kak Levi..? Uum... apa kabar?"
Tanya Petra sedikit canggung.

"Seperti yang kau lihat."
Kata Levi datar.

"Dasar kau ini, ditanya baik-baik, jawabannya seperti itu."
Hanji menyikut perut Levi.

"Hei! Sakit tau!"
Levi terlihat kesal.

Hanji tak mau kalah dari Levi, ia membuka kacamatanya dan  menatap Levi tajam.

"Matamu seperti akan copot."
Kata Levi sambil meraup wajah Hanji dengan satu telapak tangannya.

"Tanganmu itu bau sekali!"
Teriak Hanji.

Melihat kedekatan Levi dan Hanji, Petra hanya tersenyum samar.

"Hei Petra, kapan datang?"
Erwin yang baru datang langsung duduk disebelah Levi dan Hanji yang masih beradu mulut.

"Belum lama."
Jawab Petra sekenannya.

"Oh.. iya.. ini untukmu Erwin."
Petra memberikan satu kotak bento dan sebotol air mineral.

"Terimakasih.. kau tidak perlu repot-repot membawakan kami makanan. Kehadiranmu disini sudah cukup membuat kami senang."

"Tidak apa-apa aku sama sekali tidak repot."
Petra tersenyum.

"Apa kalian memang sedekat itu?"
Tanya Hanji penasaran.

"Kami memang sudah dekat dari awal shooting. Benarkan Petra?"
Erwin menatap Petra.

"Aah.. itu... ya, begitulah."

Levi tiba-tiba berdiri, kemudian ia langsung pergi begitu saja.

"Dia kenapa?"
Tanya Hanji.

Yang lain hanya menggelengkan kepala, tak mengerti dengan sikap Levi.

Levi berjalan menuju tempat parkir. Shooting hari ini telah selesai, dan ia merasa begitu lelah. Tak berselang lama, ia tengah duduk dimobilnya sambil menyandarkan kepalanya yang terasa berat.

Tok! Tok!

Levi menoleh saat kaca mobilnya diketuk.

"Ada apa?"
Tanyanya saat ia membuka pintu mobilnya.

"Ini untuk kak Levi, tadi aku lupa memberikannya."
Petra menyerahkan makanan yang ia buat.

"Kak Levi mau pulang ya? Kalau begitu hati-hati di jalan.. "
Petra hendak meninggalkan Levi, namun dicegah.

"Kenapa kak?"
Tanya Petra gugup. Bagaimana tidak gugup? Saat ini tangannya dipegang oleh Levi.

"Hm.. kau pulang bersamaku saja."
Itu bukan permintaan, tapi sebuah perintah. Mau tidak mau Petra harus menuruti Levi.

"Jangan salah sangka. Aku hanya memberimu tumpangan."

Petra tersenyum ceria.

"Terimakasih kak..."



Tbc.

Call Your Name (Levi x Petra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang