Langkah kaki Subin yang semangat dan riang setelah bel pulang sekolah berbunyi menyusuri lorong untuk mencari kekasihnya. Bang Yedam. Dia bahkan menyapa beberapa murid yang melewatinya dengan senyuman.
Subin itu memiliki sahabat, namun sahabatnya pindah sekolah ke Jerman, alhasil dia hanya bisa ditemani dengan tuyul selusin, itu pun permintaan Yedam sendiri.
"J-FAMS," teriak Subin begitu dia melihat Jihoon, Junkyu, Jaehyuk, Jeongwoo dan Junghwan di depan vending machine untuk membeli jajanan wajib sepulang sekolah.
"Wae? Kau mau minta?" tuding Junkyu sebal sambil melirik sinis ke arah Subin. Dia masih kesal kepadanya karena tadi telah membuat dirinya hampir terpojok.
"Ish, kenapa kau berbicara seperti itu," balas Subin dengan ketus.
"Jika kau ingin bertanya tentang Yedam lagi—"
"Benar sekali! Aku ingin bertanya tentangnya." seketika mereka semua menjadi gugup melihat Subin. Sedangkan Subin malah tersenyum lebar kepada mereka. "Wae? Tak boleh?" tanya Subin melihat raut wajah kelima J ini berubah.
"A—Ah, aniya. Kau bebas ingin bertanya apa pun," kata Jaehyuk dengan gugup berusaha menyembunyikan perasaannya.
"Geurae. Kami terkejut, kau tidak biasanya ingin bertanya tentang Yedam kepada kami," sahut Jihoon yang disetujui oleh mereka.
Subin melihat mereka berlima tidak seperti ini biasanya. Mereka terlihat gugup bahkan entah kenapa terlihat seperti berusaha menghindari pertanyaannya. Apakah ada yang salah?
"Itu ... aku tidak tahu di mana Yedam berada," balas Subin dengan lirih.
Bukannya menjawab, mereka berlima malah memandang satu sama lain dengan tatapan bingung dan panik. Subin yang melihatnya hanya bisa menduga-duga, apa yang sebenarnya terjadi.
"Biasanya dia akan ke kelasmu," kata Jeongwoo.
"Biasanya begitu. Tapi dia tidak datang, jadi aku mencarinya. Dan kebetulan ada kalian di sini."
Mereka berlima kemudian langsung bertingkah aneh. Menggarukkan kepala bahkan menatap sekeliling dan berpura-pura gerah.
"Kalian kenapa?" tanya Subin yang membuat mereka seketika panik dan mengatakan, "tidak, kami baik-baik saja."
Subin benar-benar menangkap radar yang aneh saat mereka bertingkah. Tidak biasanya mereka akan seperti ini bila Subin bertanya di mana Yedam. Bahkan sebelum bertanya saja mereka sudah memberitahukannya.
Subin benar-benar curiga kepada mereka kali ini.
Tiba-tiba, mata elangnya menangkap sosok Yedam sedang bersama Mashiho, Hyunsuk, Yoshi, Haruto, Asahi dan Doyoung dari arah koridor toilet.
Subin segera saja berteriak memanggilnya dan mengejarnya, namun anehnya, Yedam dan yang lainnya tidak membalikkan badannya sama sekali. Mereka bahkan terus berjalan dan tidak peduli dengan teriakan subin yang kencang.
"YEDAM OPPA!" pekik Subin sekali lagi kepada Yedam, namun hasilnya nihil. Dia tidak berbalik.
Mereka berjalan memasuki mobil Hyunsuk. Subin yang melihatnya berusaha untuk mengejarnya, namun sial, kakinya keseleo, untung saja Junghwan memegang tasnya, jika tidak, dia benar-benar akan terjatuh.
Subin menatap ke arah mobil Hyunsuk yang sudah pergi, terlihat jelas dari kaca luar bahwa Yedam sedang duduk di dalamnya. Hati Subin sakit karena tiba-tiba Yedam berpaling darinya.
"Kau ini benar-benar suka menyiksa diri. Kau hampir saja terjatuh tahu," omel Junghwan yang langsung disusul dengan omelan Jihoon.
Tapi, Subin tidak menghiraukan omelan itu dan tetap fokus ke arah mobil Hyunsuk yang sudah melaju hingga keluar gerbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bang Yedam
FanfictionDetik-detik terakhir kehidupan Yedam yang dia mau hanyalah untuk selalu bersama Subin setiap detiknya. Dia tidak akan membiarkan Subin merasa kasihan kepadanya. Yedam ingin, Subin memiliki senyum secerah dirinya hingga Yedam lupa bahwa dia harus per...