O4

212 53 38
                                    

'Peluru'





























"Asahi!" Panggil Mashiho, merasa memiliki nama tersebut, ia segera menoleh dan menghampiri Mashiho yang sedang kesusahan berjalan.

"Eh? gue nggak liat lo tadi."

Saat sampai di depan Mashiho, Asahi langsung merangkulnya. "Lo nggak papa? kaki lo kok bisa berdarah gitu?" Ujarnya lagi.

"Tadi waktu ngejar Junkyu gue kesandung, pokoknya itu yang gue inget soalnya sempet pingsan juga dan pas bangun kaki gue udah berdarah kayanya kegores gitu, aduh sakit banget." Rintih Mashiho,

"Itu kesandung apa tabrakan ama kak Jihoon bisa sampe pingsan?" Saut Asahi asal,

Untung saja sedang tidak ada Jihoon, bisa-bisa dislepet kepala Asahi kalo Jihoon dengar.

"N-nggak gituㅡaduh!" Mashiho terlihat kesakitan lagi, membuat Asahi menjadi iba dan menawarkan diri untuk menggendong Mashiho di belakang punggungnya.

"Gue tadi ngelewatin Infirmary, kayanya alat-alat disitu masih berfungsi dan belum kadaluarsa, semoga aja nemu kasa sama obat merah." Jelas Asahi sambil berjalan kembali ke arah yang sudah dia lewati.

Mashiho tidak menjawab ucapan Asahi, ia hanya memperhatikan bagian belakang Asahi.

Asahi tertegun sebentar, merasakan rengkuhan Mashiho dan beratnya pundak kirinya karena saat ini Mashiho sedang menumpukan dagunya.

"Mashiㅡ"

"KIM KOALA JUNKYU SIALAN TADI KENAPA NINGGALIN GUE, SIH!?" Teriak Mashiho tiba-tiba sambil bergerak bebas.

Membuat Asahi mendadak oleng dan karena ia anaknya mageran juga jarang berolah raga, maka ia tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya dengan baik hingga akhirnya ia jatuh ke depan,

"AAAAAAAAAAAA!?"

Bruak!

"Aduduh..."

Mashiho berusaha duduk dengan memegangi pelipis kanannya, ia merasakan jika kulitnya terbuka.

"Sial, kaki gue udah luka dan sekarang kepala bonyok.. ntar nyawa gue melayang juga, nih." Gerutunya.

"AAAAAAAA! GUE BUTA? GUE BUTA! TOLONG! MASHIHO!!" Asahi berteriak histeris, membuat kepala Mashiho semakin pusing.

Dan saat ia memutar kepalanya untuk melihat Asahi, dirinya berusaha sekuat tenaga menahan tawanya karena-

Kepala Asahi berubah jadi guci.

"ASAHI! KEPALA LO KENAPA JADI GUCI!?" Mashiho tidak dapat menahan intonasi suaranya padahal sebelumnya ia mengeluh cuitan Asahi.

Yang ditertawakan menghentikan tingkah paniknya, perlahan mengangkat kedua tangannya untuk memegangi guci tersebut.

Asahi ingat, barusan ia jatuh dan mendaratkan kepalanya ke dalam sebuah guci karena tidak dapat mengendalikan dirinya saat oleng.

Lalu Mashiho mengisyaratkan Asahi untuk mendekatinya karena ia tidak kuat bahkan untuk sekedar menghampiri Asahi, Asahi menurut dan setelah itu Mashiho berusaha menarik guci itu, Asahi yang paham segera memundurkan tubuhnya.

"AAAAAAAAAARGH!"

"EUAAAAAAAARGHHHH"

"GREUAAAAAAAAAGH!"

"AYO! DIKIT LAGI! TARIK NAFAS~ HEMBUSKAN! SEMANGAT MASHIHO! AYO!" Ujar Asahi tiba-tiba.

"SIALAN! LO PIKIR LAGI LAHIRAN?!"

Phantasm • Treasure (feat. Cravity)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang