Udah seminggu Renjun mendadak kalem dia diem banget bahkan saat Haechan jail Renjun cuma diem biasanya ngegas.
"Renjun kenapa ya kok dia dadakan jadi diem begitu?" Bisik Shotaro ke Jeno.
"Gue juga gak tahu" jawab Jeno.
"Njun lo kenapa sih? Cerita aja kalau ada masalah" Haechan duduk di samping Renjun merangkul bahunya biasanya kan kalau di rangkul gitu Renjun suka risih ini mah enggak.
"Tumben gak geplak tangan gue nih anak elpiji" bathin Haechan.
"Gue gak apa apa kok cuma lagi ada yang gue fikir aja" Renjun lempeng.
"Gue tahu Inces dimana. Lo cukup nunggu Njun nanti juga dia balik" semua mata tertunu ke Jaemin.
"Serius lo?" Renjun menggebrak meja sampe yang lain kaget kecuali Jaemin.
"Tolong duduk nak malu dilihatin para pengunjung cafe" Yangyang mencondongkan sedikit badannya megang bahu Renjun menekannya ke bawah supaya duduk.
Renjun duduk kembali
"Inces ilang emang?" Tanya Shotaro.
Renjun ngangguk lesu.
"Lo segitu galaunya cuma gara gara tuh hantu ilang" celetuk Haechan.
"Hooh Njun lagipula kan lo sama dia beda amal eh alam" kata Yangyang.
Renjun menghela nafas "gue juga gak tahu kenapa gue segalau ini. Gue ngerasa ada yang kurang kalau Inces gak ngikutin gue. Mungkin karena biasanya dia ngikut kali ya?"
"Bisa jadi" sahut Yangyang dan Haechan bersamaan.
"Kayanya disana Inces juga galau deh" kata Jaemin.
"Tahu darimana lo?" Tanya Jeno.
"Lo lupa ya kalau gue bisa melacak seseorang?" Jaemin menaikan satu alisnya.
"Apa hubungannya? melacak cuma tahu aja dia dimana bukan baca fikirannya kan?" Kata Jeno.
"Gue bisa lihat ekspresi wajahnya disana" ucap Jaemin.
Jeno ngangguk "iya juga ya"
"Ya udah sih Njun kan kata Jaemin nanti tuh hantu balik jadi lo gak usah mikir terlalu keras" saran Yangyang disetujui anggukan oleh yang lain.
Renjun ngelamun di taman belakang dia acuh saat banyak makhluk tak kasat mata mendekat ke arahnya.
"Lo semua bisa diem gak? Gue lagi gak mau di ganggu!" Renjun menatap semua makhluk mkhluk itu.
"Kamu kenapa sih tuan muda?" Kata hantu anak kecil duduk di samping Renjun.
"Kepo lo!" Renjun natap hantu bocah itu sekilas lalu natap lurus kembali ke depan.
Hantu bocah itu hanya natap malas ke arah Renjun lalu melayang entah kemana.
Renjun menghela nafas lelah tanpa terasa dia tertidur.
Renjun terbangun dia kaget udah ada di kamarnya.
"Kalau ngantuk jangan tidur di luar bahaya tahu gak semua hantu itu tunduk sama kamu" suara itu yes suara seseorang yang bikin Renjun galau selama seminggu.
Renjun celingukan nyari wujudnya tapi sama sekali gak terlihat sama Renjun.
"Gak usah main main deh!" Renjun masih celingukan nyari wujud tersebut.
'Grep' Renjun merasakan punggungnya di tabrak seseorang.
Renjun berbalik "lo balik!" Seru Renjun.
"Apaan sih heboh banget" Inces terkekeh.
"Lo kemana aja? Gue seminggu galau banget mikirin lo!" Celetuk Renjun memeluk sang hanty perempuan tersebut.
"Njun kangen ya?" Eh tuh hantu malah ngegoda Renjun.
Renjun melepaskan pelukannya dia salting sekarang.
Inces mencondongkan wajahnya membuat Renjun mundur dua langkah.
"Siapa yang kangen? Dasar lo hantu GR!" Renjun memalingkan wajahnya.
Inces malah duduk di tepi kasur.
"Ngapain lo disitu?" Tanya Renjun.
"Ih Njun kaya gak biasa aja. Kan udah biasa kita tidur berdua. Mmm apa Njun mendadak lupa ya gara gara Inces pergi selama seminggu?" Ocehan Inces bikin Renjun ikut duduk di samping Inces.
"Lo kemana aja selama seminggu?" Renjun natap tajam tuh hantu perempuan.
"Aku ketemu madam minta sesuatu tapi caranya cukup berbahaya" jawab Inces.
"Emang lo minta apa?" Tanya Renjun.
"Inces pengen jadi manusia seperti Njun tapi resikonya lumayan" Inces menatap lurus ke depan
"Bukannya gue harus jambak lo ya nanti lo jadi manusia?" Kata Renjun.
"Gak semudah itu Njun, kalaupun cara itu berhasil paling cuma tiga bulan doang aku jadi manusia seterusnya akan jadi hantu" Inces natap Renjun.
"Cara lain?" Renjun seperti bertanya.
"Inces harus minum darah Njun tapi nanti Njun jadi manusia setengah hantu. Adapun cara kedua Inces harus mati di tangan madam tapi ingatan Inces tentang Njun bakal hilang" Inces lesu.
Renjun diem. Dia kepengen tuh hantu jadi manusia tapi masa iya harus minum darahnya juga dia gak mau kalau harus manusia setengah hantu. Renjun juga gak mau kalau Inces harus melupakan tentang dirinya.
"Udahlah gue mau tidur" kata Renjun langsung merebahkan tubuhnya lalu menutupi seluruh badannya dengan selimut.
Inces natap Renjun dalam diam "ternyata Njun gak mikirin soal itu hmmm sia sia banget aku nemuin madam kemarin" bathin Inces lalu merebahkan tubuhnya di samping Renjun.
Gila wweehh author makin ngelantur dah huwwaaa
Plis komen and vote ya :)
Maafkan hamba masalah typo :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Six A Six
FantasiaKisah enam cogan yang terlahir memiliki kelebihan yang tak dapat dimiliki manusia lain. wwoowww apakah itu? yuk simak kisah mereka.