Seorang gadis memakai Hoodie oversize dan juga sepatu kesayangannya yang berwarna kuning, tengah berjalan di koridor sekolah seraya memainkan beberapa helai rambutnya.
"Lika!" Panggil seseorang yang membuat gadis berambut ikal sebahu itu menoleh.
"Lo kemana aja sih, parah banget bolos ga ngajak-ngajak." Ucap Luna teman yang paling dekat dengan Lika, selain itu ada Rangga, Aldo, dan putra yang juga sekelas dengan mereka.
"Emang Lo tanya gue?" Tanya Lika sambil menunjuk dirinya.
"Tapi seenggaknya kalo mau bolos tuh, kasih tau gue."
"Males ah, gue pen menyendiri dengan cara bolos tanpa ada gangguan dari suara Mak lampir."
"Dih, lagak lo mau menyendiri. Btw tadi Lo dicariin Bu Fitri."
"Ngapain Mak pit nyariin gue?" Tanya Lika kemudian meniup permen karet yang dikunyah hingga mengembung kemudian meletus.
"Kangen kali."
"Bomat dah, kantin yuk."
"Kuy."
"Eh bentar, trio unyuk mana?" Tanya Lika saat matanya tak mendapati ketiga lelaki yang notabene sahabat mereka berdua.
"Gatau, palingan nanti mereka nyusul." Ucap Luna yang diangguki oleh Lika, lalu keduanya berjalan beriringan menuju kantin.
~~~~
Di kelas IPS 2, kini dipenuhi tangisan seorang Amalika yang cukup histeris. Keempat sahabatnya berusaha untuk menenangkan Lika, namun tak kunjung berhenti membuat mereka bingung gimana cara membujuk Lika agar berhenti menangis.
"Sayangku Malika si keledai kuning yang dibesarkan dengan penuh cinta kasih oleh om Andri, sosok perempuan penyuka warna kun--
belum selesai Rangga berbicara Luna sudah menyumpal mulutnya dengan gumpalan kertas yang ia buat.Membuat Rangga terdiam, namun saat gumpalan kertas tersebut jatuh ia kembali melanjutkan kalimatnya.
"Tul"Membuat keempat remaja disana menatap tajam kearah Rangga, Lika yang sedari tadi menangis kini semakin menjadi karena candaan Rangga yang membuatnya jengkel.
Sedangkan yang ditatap menggaruk lehernya, dan dengan enteng berkata.
"Gue... salah ngomong ya?" tanyanya dengan polosLuna semakin geram dengan kelakuan Rangga yang sok polos.
"Aldo, putra, mending Lo bawa temen Lo keluar deh, ngeselin sumvah" ucap Luna pada kedua cowok yang sedari tadi ikut berusaha membujuk Lika.Kalau kalian tanya Lika menangis karena apa, jawabannya adalah karena botol minum kesayangannya diambil oleh Alfian cowok dari kelas sebelah.
Flashback
Di kantin Lika dan Luna sedang memakan bakso, tak lupa dengan Lika yang selalu membawa botol kuning miliknya setiap kekantin.
Dan tetiba saja di tengah ketenangannya yang menikmati makanan tersebut, sosok cowok dengan seenaknya mengambil botol minum milik Lika dan dibawa pergi tanpa seijinnya.
"Woy botol gue, balikin gak." teriaknya yang seketika jadi pusat perhatian.
Sedangkan cowok tersebut terus berjalan keluar kantin tanpa mengindahkan keributan disana. Lika yang diabaikan pun geram, dan dengan seribu jurus ia berlari mengejar cowok yang dengan seenak udelnya mengambil botol kesayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amalika
Teen FictionHappy Reading!! Deskripsi: seorang perempuan bernama Amalika , gadis kota yang mempunyai kepribadian aneh bukan misterius tapi lebih ke unik. Ia sedari dulu tak pernah mendapatkan ranking dikelas, paling juga peringkat 4 dan saat memasuki bangku SMP...