...
..
.
Embusan napas lega keluar begitu saja dari mulut Gichan yang separuh merebahkan tubuh pada sandaran kursi. Rasa malas dan kantuk menyerang secepat kilat ketika dia sudah menemukan posisi yang nyaman. Matanya sempat mengerjap beberapa kali, berusaha kuat untuk tak tertidur.
Bora yang melihat itu hanya iseng mengusak kepala si bungsu sambil terkekeh. Tangan Gichan mengibas dengan heboh untuk menghalau jemari Bora yang tengah iseng. Ia mendengkus kesal tak mau disentuh walau dirinya tertawa kecil, bercanda ala mereka.
Setelah Bora berlalu, masih dengan posisi tubuh menempel sempurna dengan sandaran kursi, Gichan merogoh ponselnya yang tersimpan di dalam saku celana. Dia memang sedikit malas bergerak karena kekenyangan.
Seluruh tim penggosip baru saja selesai makan siang—ditraktir oleh Semestanya Pak Bos.
Makanan di sana enak semua. Hal itulah yang membuat Gichan kalap. Dia bahkan bisa merasakan perutnya akan meledak jika dia bergerak sedikit lagi. Beruntung setelah makan siang tadi Pak Bos langsung bergerak dinas ke luar kota—ada pertemuan dengan calon kolega. Jadi Gichan bisa cukup santai siang ini.
"Hei, jangan malas-malasan!"
Gichan mencebikkan bibir begitu mendengar suara Yejin. Dengan malas dia lanjut meletakkan telunjuk di depan bibir, meminta Yejin jangan banyak bicara. Saat ini Gichan malas mendengar komentar perihal tak boleh tidur setelah makan. Ia ingin siang harinya tenang, mumpung Pak Bos tak ada.
Yejin pun hanya menggeleng-gelengkan kepala lalu kembali fokus menata ulang riasan wajahnya. Wanita itu memang agak cerewet kalau Gichan berdiam diri setelah makan siang. Katanya mengundang rasa kantuk dan tak akan efektif untuk waktu kerja. Pun, itu tak sehat.
Ya, memang Gichan akui, dia menginginkan tidur siang saat ini. Namun alih-alih lanjut bersandar pada kursi demi memanjakan perutnya yang hampir meledak, pria itu mengubah posisi tubuhnya untuk duduk dengan benar. Masih dengan ponsel di tangan, ia kembali mengingat tujuan utamanya mengeluarkan ponsel dari saku celana.
Ketika dalam perjalanan pulang ke kantor tadi, ia melihat ada kedai dimsum yang baru buka. Tempatnya tak begitu besar. Namun sekilas lihat dari luar, Gichan sudah membayangkan tempat itu pasti akan nyaman untuk disambangi.
Entah mengapa, saat melihat kedai dimsum yang baru buka itu, satu nama langsung terlintas di otak Gichan. Tak lain dan tak bukan, Euisoo. Dengan jemari lincah dan wajah yang tersenyum ia mengetikkan pesan untuk dikirimkan pada pria bongsor yang hadir di memorinya tadi.
Pesan yang Gichan kirim tak memiliki banyak basa-basi. Langsung pada intinya, Gichan bertanya apa Euisoo punya waktu luang Jumat malam ini. Entahlah Euisoo bagaimana, yang jelas Gichan mengingat janji mereka untuk makan bersama di akhir pekan. Menambah teman bukanlah hal yang menyakitkan, kan?
Sebenarnya Gichan tak masalah menjelajah tempat-tempat kuliner sendirian. Ia sudah melakukan itu sejak lama, sejak lulus kuliah lebih tepatnya. Agenda rutin makan bersama dengan teman-teman kuliahnya akhirnya lenyap begitu saja, seiring dengan kehadiran personil yang perlahan berkurang sedikit demi sedikit. Belum lagi tipikal jika yang satu tak hadir maka yang lain ikut tak hadir.
Tak bisa ditampik memang. Geliat hidup untuk dunia kerja memang lebih utama. Memang kebanyakan yang tak bisa hadir adalah mereka-mereka yang sudah sibuk dengan dunia kerjanya. Berbekal alasan itu, teman-teman kampusnya pun saling mengerti. Itu pulalah yang membuat Gichan terbiasa makan dan menjelajah tempat kuliner sendirian.
Sambil menunggu pesan balasan dari Euisoo, Gichan mencoba untuk kembali bekerja. Dia menyentuh tombol power pada komputernya. Belum sempat layar komputernya menyala dengan sempurna tak lama kemudian ponsel Gichan bergetar diiringi nada dering nyaring yang lupa ia matikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where your eyes linger (SooChan)― More Than Words
FanficBertemu tanpa sengaja di bandara, Gichan dan Euisoo memulai takdir untuk pelan-pelan menjalin rasa secara sederhana dan hangat. =========== ! BxB ! Slice of life, slow paced story ! Where Your Eyes Linger actor ! Very slow up. Sorry T____T ! Inspir...