Cyan Terang

347 69 5
                                    

❝ so many wanderings, being lost endlesslyit was you who led me through the labyrinthyou're my light and salvationthe rain is coming close to an end and i won't let go of your hand ❞- heartbeat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝ so many wanderings, being lost endlessly
it was you who led me through the labyrinth
you're my light and salvation
the rain is coming close to an end and i won't let go of your hand ❞
- heartbeat

❝ so many wanderings, being lost endlesslyit was you who led me through the labyrinthyou're my light and salvationthe rain is coming close to an end and i won't let go of your hand ❞- heartbeat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ketika aku melihatmu hari ini hatiku berputar dengan kebahagiaan, kenapa kamu sangat memengaruhiku? aku bertanya-tanya... apakah aku cukup sia-sia untuk jatuh terbutakan oleh tampang yang bagus mu itu?

bagaimanapun juga, aku sudah melakukan pertunjukan ketika kamu datang dari sebelah ujung, suara sepatu mengetuk trotoar secara ritmis, aku mengingat figura dan setelan mahal itu dimana-mana, sejujurnya aku tidak perlu berlama-lama lagi untuk mengerti bahwa itu kamu.

cukup aneh, kamu tidak tersenyum hari ini, kamu bahkan tidak menyisakan aku pandangan sedikit pun selama kamu berjalan di depanku, tidak ada...aku tampaknya tidak terlihat bagimu.

mungkin tatapanku sudah terlalu berlama-lama berada di kepadamu, lebih lama daripada detikan, dan anak-anak yang tertawa kecil melihat kelakuanku dan terpesona oleh pertunjukanku, dengan cepat menanyaiku dengan kekhawatiran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mungkin tatapanku sudah terlalu berlama-lama berada di kepadamu, lebih lama daripada detikan, dan anak-anak yang tertawa kecil melihat kelakuanku dan terpesona oleh pertunjukanku, dengan cepat menanyaiku dengan kekhawatiran.

" apa kamu tak apa-apa, kak badut? "

aku mengeserkan pandanganku ke anak itu
senyuman berseri yang terpaksa di wajahku sebelum aku akan berpikir jauh.

" heheheh, tentu saja anak muda! " aku berperilaku konyol, mengusap kepalanya, aku menggoyangkan kepalaku juga supaya wig yang menghias di kepalaku tergoyang.

tawaan memenuhi bibir tebal miliknya diredamkan oleh dua tangan kecilnya yang menutupi mulutnya.

mengejutkanku, dia mengulurkan tangannya untuk mengusap kepalaku juga, jari-jari gemuk mungilnya menekan ke wig yang keriting ini.

" kamu harus bahagia kak badut "

ucapnya dengan lembut, agak cadel, dan hatiku merasa hangat dengan kebaikan anak ini.

" karena kamu membuatku senang "

senyum tulus bermekaran di wajahku dan aku mengusap rambut hitamnya anak itu, perasaan suka memercik padaku atas reaksinya yang terlihat malu-malu.

" kamu membuatku bahagia juga " aku tertawa, berdiri lurus saat aku pergi.

" ayo jiminie sayang, waktunya pergi "

tangan mungilnya yang di genggam oleh ibunya yang memberiku senyuman hangat, sesaat anaknm tersebut melambaikan tangan selamat tinggal kepada ku selama mereka pergi dengan anaknya yang berjalan melompat-lompat.

setidaknya hal baik akan datang hari ini

aku sangat tidak mengira kamu akan bersinggahan di akhir jam kerjamu , seriusan, tidak seperti yang kuduga bahwa kamu sudah bosan denganku dan memilih untuk mengabaikanku.

tetapi kamu datang dan menyapaku.

kamu memiliki ekpresi bingung yang terjahit di wajahmu dan meskipun kamu mengabaikanku pagi ini tetapi sekarang kamu ramah padaku

" selamat malam "

ucapmu dengan lemah lembut seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan dan mencoba untuk meminta maaf.

" hiya mas " jawabku dengan biasanya, tidak menginginkanmu untuk merasa bersalah.

aku berharap untuk menanyaimu bahwa mengapa kamu tidak datang kemarin, aku berharap menanyaimu apakah kamu baik-baik saja, tetapi aku tidak bisa.

" apa kamu mau beli balon? "

" iya " kamu mengangguk dengan penuh semangat, " warna apa saja tak apa ".

memilih untuk tidak mengatakan sesuatu yang tidak perlu aku menyeret kakiku menuju ke balon yang tertata itu dan meraih ke warna balon yang menonjol dimataku.

" ini dia " ucapku, tangan kananmu yang melambung untuk mengambilnya.

selama kamu mengambilnya, kamu telah menaruh uang koin di telapak tanganku, telapakku terasa hangat karena genggamanmu yang sangat erat dan aku baru mau berkata sesuatu tetapi aku menyadari bahwa kamu telah membayar dua kali.

" uhm permisi mas, kamu membayarnya kebanyakan "

" tidak " kamu menolak, terlihat malu lagi seperti saklar yang dinaikkan.

" aku tak dapat membeli kemarin harinya "

" tapi- "

" tidak apa-apa kok "

matamu akhirnya menemui milikku, rasanya seperti udara di paru-paruku hilang.

aku hanya bisa mengganguk.

" pujian? "

dan sekarang aku bisa mengerti maksudmu,
warna merah yang menghiasi pipimu sementara kamu menunggu sesuatu keluar dari mulutku.

" cyan yang unik untuk pria yang unik! "

" cyan yang unik untuk pria yang unik! "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

jangan lupa comment, share sama vote!

FLOAT | 2Seok ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang