C8

753 35 0
                                    

Johnny meminum kopinya sebelum berbicara. Butuh tenaga dia, ya walau pun sudah sarapan bersama tadi. Ten tersenyum tipis.

Berdeham sebelum memulau pembicaraan. "Ekhmm.."

"Jadi ada perlu apa kemari?"

"To the point ya pa," Johnny mengangguk

Pemuda berambut hitam legam itu berdeham, merapikan bajunya serta menegakkan tubuhnya.

"Haechanie,"

"Ya?"

Sahut Haechan yang baru saja selangkah menuruni tangga dari lantai dua. Berhenti melihat siapa yang memanggilnya.

"Kemarilah chanie," suruh Ten yang berjalan ke ujung tangga

Haechan menurut, dia menuruni anak tangga satu persatu. Pandangnya hanya tertuju ke anak tangga yang dia lewati.

"Ayo,"

Haechan hanya menurut dalam diam. Membiarkan mamanya menuntunnya ke satu sofa dengan mamanya.

"Bersediakah kau.."

Mark, lelaki itu Mark Jung yang sudah membuatnya kesal berhari-hari, dan juga sedih.

Johnny mengangguk menatap Mark yanh sedang menatap ke arahnya.

"Bersediakah kau.. Haechanie.."

"Lancar!!"

Semua atensi tertuju pada pintu utama rumah. Terdapat Hendery yang menatap ke arah mereka dengan tajam, lebih tepatnya ke arah Mark.

"Kau harus berbicara lancar, agar semua jelas dan tidak salah paham!" Hendery berjalan masuk dengan tangan kirinya menggenggam tangan Xiaojun

Xiaojun tersenyum dengan sedikit menunduk, kenapa dia yang malu? Padahal Hendery yang berteriak, bukan dia.

"Maafkan putra saya, memang begitu anaknya" Jelas Ten pada semuanya

"Tidak apa, sama kok dengan anak saya" Wanita cantik tersenyum memaklumi, sama halnya dengan ketiga anaknya yang ada di sebelahnya.

"Heum? Kauu??" Haechan menyipitkan matanya

"Kau kan orang jelek yang di taman? Kenapa kau ada disini?? Dan kenapa daddy Jae sama mommy Tae kesini?"

"Kau kan orang jelek yang di taman? Kenapa kau ada disini?? Dan kenapa daddy Jae sama mommy Tae kesini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungchan meringis mendengarnya. Mark hanya mampu menahan tawanya.

"Bertemu calon mantu sayangku,"

Johnny dan Hendery menatapnya dengan raut bingung. Xiaojun hanya diam, tidak tau apa-apa dia.

Melihat suasana yang sedikit kacau, orang jelek yang disebut dan ditudung Haechan bersuara,

"Biar saya yang menjelaskan,"

Flashback on :

Mark sengaja tidak membalas pesan Haechan pada malam tanggal 12 kemarin. Dia sibuk dengan pikirannya, mengabaikan hpnya yang berbunyi karna notifikasi.

Bye Bye (Markhyuk)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang