“Tante kenapa?” tanya Reynan.
Ekspresi Nameera yang tadinya malu-malu berubah menjadi datar. Reynan menjadi bingung, apakah ia salah ucap hingga membuat Nameera marah.Wanita cantik itu menatap ruang kosong di depannya, matanya mengisyaratkan ada beban berat yang ditahan.
“Minggu depan sidang pertama perceraian Tante.”
Bukannya bersedih atau prihatin, wajah Reynan terlihat berbinar mendengarnya, akhirnya status pernikahan Nameera akan jelas.
Ia tidak menyangka ternyata jalan untuk mendapatkan Nameera dipermudah.
Reynan tersenyum kecil saat membayangkan melamar Nameera seperti kebanyakan orang dewasa.
Membawa cincin dan menyematkannya di jari Nameera dihadapan puluhan pasang mata yang menjadi saksi bersatunya cinta mereka.
“Kamu kenapa tersenyum?” Nameera heran melihat Reynan yang tersenyum.
Mendengar pertanyaan Nameera, Reynan hanya membalas dengan senyum imutnya. Mengingat hal konyol yang baru saja ia bayangkan.
“Aku hanya membayangkan, saat aku sudah lulus Nanti, proses perceraian Tante sudah selesai. Aku sudah siap melamar Tante.” Reynan memberanikan diri mengungkapkan apa yang dipikirkan.
Tak peduli reaksi apapun yang akan ia dapat. Reynan seolah tak gentar untuk menyatakan perasaannya.
Nameera tersedak saat minum, menyemburkan air yang sudah sebagian masuk. Perkataan Reynan membuat dirinya gagal fokus.
“Tante ... “ Reynan panik yang melihat Nameera tersedak, langsung mengambil tisu mengelap tangannya yang basah.
Nameera tak pernah berpikir Reynan akan berpikir sejauh itu tentang hubungan mereka.
Perbedaan usia yang sangat jauh membuatnya tidak berpikir sedikit pun untuk menikah dengan Reynan ataupun yang lain.
Pernikahan yang gagal membuat Nameera terlalu takut untuk menikah lagi, apalagi mengingat kejadian buruk yang menimpanya. Ia hanya merasa nyaman dengan Reynan yang selalu memperlakukannya dengan baik tanpa pikiran kotor atau lainnya.
“Tante belum siap?” tanya Reynan polos.
“Rey ... ini bukan masalah siap atau tidak.”
“Lantas?” Reynan menaikkan kedua alisnya mengejar jawaban Nameera.
Usianya yang masih terbilang muda membuatnya tak sabar, bahkan ia akan nekat untuk melamar Nameera meskipun oramg tuaya akan menentang hubungan mereka.
“Rey, proses perceraian itu tidak sesederhana yang kamu pikirkan. Prosesnya akan sangat panjang. Belum Tentu Mas Bram akan dengan mudah melepaskanku.” Nameera tersenyum kecut mengingat Bram suaminya.
Reynan menangkap sinyal kesedihan saat melihat Nameera menyebut nama calon mantan suaminya. Wajah cantik itu mendadak terlihat layu, sebuah gurat kesedihan dan beban muncul.
Perkenalan mereka memang terbilang sangat singkat, tetapi cukup membuat Reynan tertarik kepada Nameera dan mengenalnya. Bukan karena kecantikan atau lainnya, getaran itu muncul dengan sendirinya saat pertama kali mereka bertemu.
Rasa khawatirnya terhadap Nameera begitu besar, apalagi melihat kejadian semalam, hampir saja seseorang melampiaskan kebejatannya kepada wanita yang berhasil menarik hatinya.
Apa jadinya bila Reynan sampai terlambat datang, hidup Nameera akan bertambah hancur.
“Aku hanya ingin melindungi Tante dari pandangan nakal pria hidung belang seperti Pak Tomy atau lainnya. Aku nggak mau kejadian semalam menimpa Tante lagi. Aku khawatir, Tan.”
Kini Reynan memandang Nameera dengan kekhawatiran yang besar, wanita di depannya seolah butuh perlindungan.
![](https://img.wattpad.com/cover/252006874-288-k207342.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Tante Cantik (Revisi NOVEL cetak)
RomanceReynan yang tengah jenuh menghadapi hubungannya dengan kekasihnya, bertemu dengan seorang wanita dewasa yang berhasil memikat hatinya. Bagaimana kisah perjalanan asmara keduanya? Luna atau Nameera yang akan dipilihnya?