Dengan langkah terburu-buru Nameera meninggalkan Reynan yang masih memarkirkan motornya. Pukul sembilan pagi ia harus segera bertemu dengan klien untuk pembangunan residen terbaru.
“Tante ...!!! panggil Reynan. Tak sengaja ia melihat paper notes milik Nameera terjatuh saat mengambil ponsel di dalam tas.
Reynan berusaha mengejar Nameera, tetapi langkahnya begitu cepat hingga membuatnya tertinggal.
‘tante cepet banget jalannya,’ gumam Reynan dalam hati.
Reynan berbalik arah menuju pantry. Menaruh tas dan jaketnya ke dalam loker. Mengambil beberapa gelas untuk menyiapakan teh hangat untuk departemen marketing.Kesempatan ini digunakan Reynan untuk bertemu dengan Nameera, mengembalikan paper notes yang terjatuh.
Tak perlu waktu lama bagi Reynan untuk belajar membuat teh, kali ini ia bisa menyeduh teh tanpa harus meminta bantuan temannya.
Pertama kali membuat Teh, Reynan sempat bingung membedakan antara garam dan gula pasir. Alhasil ia memasukkan garam ke dalam Teh, bisa dibayangkan rasanya yang asin-asin aroma melati bercampur dalam minumannya.
Itulah pengalaman pertama Reynan yang tidak bisa dilupakan. Mendengar cerita Reynan nameera menertawakannya, bosnya yang meminum teh rasa asin itu menyemburkan minumannya pada wajah Reynan.
“Rey!!!” Rani menepuk punggung Reynan. Tangannya yang sedang mengaduk teh berhenti.
“Buruan tehnya!”
“Iya.” Reynan merapikan gula dan teh celup ke dalam almarai.
Membawa baki ke ruang marketing, tak lupa ia memasukkan paper Notes milik Nameera ke dalam saku celananya.Sambil bersiul Rendra berjalan menyusuri koridor menuju ruangan Nameera dan para staffnya. Membuka pintu Reynan sudah disuguhi pemandangan yang tidak mengenakkan. Wajah yang semula sumringah berubah menjadi kesal.
Tak hentinya ia menatap tajam sosok Nameera yang sedang mengobrol dengan teman lelakinya. Berjalan sambil menaruh teh pada setiap meja di divisi marketing.
Sekilas Nameera melihat perubahan wajah Reynan, tetapi ia tak memedulikannya. Ia kembali berbincang dengan temannya tanpa menyapa Reynan yang berjalan melewatinya.
Saat Reynan hendak keluar tak sengaja ia berpapasan dengan seorang Pria yang tidak asing baginya. Pria itu berjalan menghampiri Nameera,mereka berbincang tampak serius.
Perlakuan pria tersebut pada Nameera membuat Reynan cemburu. Tak segan lelaki itu menggenggam tangan Nameera atau menyingkirkan rambutnya yang tersibak ke depan.
Reynan masih berdiri dengan tatapan cemburu. Matanya seakan ingin menerkam pria yang mendekati Nameera. Hawa panas terasa mengelilinginya, ingin rasanya ia mendatangi mereka dan menarik Nameera menjauh dari lelaki yang membuatnya cemburu.
Reynan teringat dengan foto yang terpajang di rumah Nameera, sama persis dengan pria yang mendatangi rumah Nameera dan pria yang tengah bersama Nameera saat ini. Dia adalah Bram, pria misterius yang masih membuat Reynan penasaran dengan hubungan mereka. Bila mereka suami istri, Reynan jarang melihat mereka berdua dan tinggal bersama selayaknya suami istri.
Pandangan Reynan semakin tak mau lepas saat melihat Bram dengan kasar tangan Nameera menjauh dari rekan kerjanya dan membawanya masuk ke dalam ruangan. Terlihat jelas wajah Nameera yang tampak pasrah dan cemas.
Reynan mengepal kedua tangannya. Rasanya ia ingin memukul muka culas yang sedang bersama Nameera. Seenaknya saja ia memperlakukan Nameera dengan kasar di depan umum.
Status sebagai seorang suami rasanya tidak pantas bagi Bram, sikapnya terlalu arogan saat memperlakukan Nameera.
Reynan masih mengamati dari kejauhan, ia bersiap jika Bram melakukan kekerasan pada Nameera. Pembatas ruangan yang terbuat dari kaca membuat Reynan lebih bebas mengamati keduanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/252006874-288-k207342.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Tante Cantik (Revisi NOVEL cetak)
RomanceReynan yang tengah jenuh menghadapi hubungannya dengan kekasihnya, bertemu dengan seorang wanita dewasa yang berhasil memikat hatinya. Bagaimana kisah perjalanan asmara keduanya? Luna atau Nameera yang akan dipilihnya?