Reynan masih berdiri di samping motornya. Menunggu kedatangan Nameera sembari berselancar di dunia maya.
Satu postingan di sebuah akun Instagram sukses menyita perhatiannya. Matanya terbelalak melihat foto Nameera bersama rekan kerjanya yang sombong itu.
Lagi-lagi Reynan merasa sakit hati. Kenapa Nameera bisa tersenyum begitu lebar bersamanya. Padahal dia adalah lelaki yang sombong dan arogan.Beralih dari akun Nameera, Reynan melihat postingan milik Luna yang mengunggah sebuah foto setangkai bunga mawar merah dengan caption" I Miss you" tampak ia menandai akun milik Reynan.
Reynan tersenyum simpul melihatnya.
'Apa aku sudah keterlaluan padamu Luna?' batin Reynan.
Gadis yang sudah menemaninya selama beberapa tahun itu, memang aktif sekali di Instagram. Seringkali ia mengupload foto-foto kebersamaan mereka di akun pribadi milik Luna.
Suara langkah hentakan Stiletto memecahkan keheningan. Reynan beralih menatap sosok yang baru saja datang. Wajah cantiknya masih saja bersinar meskipun menjelang petang.
Reynan segera menghampirinya, mencoba meminta maaf atas kesalahannya tadi.
"Tante ... "
Nameera menoleh, tidak menyangka ada Reynan menyapanya. Membuka pintu mobil menaruh tas dan menutupnya lagi.
"Ada apa Rey?"
"Rey minta maaf, Tante." Rey menundukkan wajahnya, takut bila Nameera marah dan tidak mau memaafkannya.
Nameera justru tersenyum melihat ekspresi seorang Reynan. Seorang pemuda yang beberapa hari ini gencar mengejarnya dan mencoba mengutarakan perasaannya.
"Rey, kenapa harus minta maaf?" Nameera menyilangkan tangannya sambil tersenyum.
"Soal tadi, Tante. Aku_belum_bisa mengontrol_emosiku."
Nameera malah tersenyum, entah karena melihat muka Reynan yang kusut Atau malah nada bicara Reynan yang terbata-bata karena takut.
Melihat Nameera tersenyum membuat Reynan gembira. Sepertinya negoisasi sore ini tidak akan terlalu alot.
"Tante kenapa? Kok malah tersenyum?"
Reynan menggaruk kepalanya. Aneh rasanya melihat Nameera tersenyum karena Reynan minta maaf.
"Kamu lucu Rey."
"Lucu? Its not joke Aunty."
Nameera menyandarkan punggungnya pada pintu mobil, melihat sekeliling yang mulai terlihat sepi. Hampir semua karyawan telah pulang pada pukul empat sore. Karena menyelesaikan proposalnya, Nameera harus mengulur jam pulangnya mendekati petang.
"Rey, Tante paham kamu berbuat seperti itu, siapapun orangnya pasti tidak mau harga dirinya diinjak. Aku pun akan melakukan hal yang sama bila di posisimu."
Reynan bolak-balik memukul telinganya, memastikan bila ia tidak salah dengar. Kondisi gendang telinganya pun masih bagus.
"Tante, Rey nggak lagi berkhayal 'kan?"
Nameera mencubit pipi Reynan, hingga membuat pemuda di depannya kesakitan.
"Sakit, Tante." Reynan mengusap pipinya yang memerah.
"Itu tandanya kamu sedang tidak berkhayal."
"Kalau begitu, kenapa tadi Tante malah marah dan menarik Reynan keluar?" tanya Reynan. Masih teringat jelas wajah Nameera yang marah karena ulah Reynan.
"Rey, harusnya Tante yang minta maaf."
Reynan berjalan mendekati Nameera dan menyenderkan punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Tante Cantik (Revisi NOVEL cetak)
RomansaReynan yang tengah jenuh menghadapi hubungannya dengan kekasihnya, bertemu dengan seorang wanita dewasa yang berhasil memikat hatinya. Bagaimana kisah perjalanan asmara keduanya? Luna atau Nameera yang akan dipilihnya?