1

62.9K 3.6K 155
                                    

Mohon perhatiannya!!!

Bagi pembaca baru, harap di pahami ini baik-baik.

Jangan terlalu berharap sama cerita ini dan jangan sampai ekspetasi kalian salah.

Cerita ini mengandung unsur yang tidak jelas, pokoknya aneh gk jelas alur ceritanya.

Sekian Terima gaji.





"Woy Lio, " Yang dipanggil pun menoleh.

Dia adalah Aldo Zevanca Putra dan di sampingnya adalah Reza Rakabuming, sahabat serta harta berharga milik Lio.

"Woy inget nanti malem, " Sahut Reza

"Ngapain lo nanti malem?, mau dugem lo?, astaghfirullah za istighfar nak, " Sahut Aldo.

Aldo memang paling ogeb diantara mereka bertiga.

"Sumpah gue pen bunuh lu sekarang juga, terus gue anter jasad lu ke mulut buaya!, " Aldo pun cengengesan.

Lio yang tidak ingin meladeni kedua sahabatnya ini, memilih untuk meninggalkan mereka.

"Woy Lio!, lo gk solid banget si ninggalin kita!, " Namun Lio tidak peduli teriakan Aldo, "woy! Anaconda peliharaan istaka! Tungguin napa!, " Teriak Aldo.

"Woy njing, berisik b*ngsat! Gk malu lo diliatin se sekolahan!, " Sahut Reza.

"Engga orang gue pake baju ngapain harus malu?, " Tanya Aldo.

Bukannya dijawab Reza pun meninggalkan Aldo membuat Aldo kesal setengah mati.

Kini mereka bertiga sudah berada di ruang kelas tercinta.

"MORNING EPRIBADEH!!!!, " Teriakan Aldo yang membahana menyapa gendang telinga mereka.

"B*angsat!, berisik G*blok!, " Seketika semua orang melongo menatap Abi.

Ya yang teriak itu adalah Abian murid paling teladan dan kebanggan kelas Lio.

"Waw, Abi aku tersentuh dengan mu zeyenk, " Bukannya merasa sakit hati, Aldo malah bertingkah speechless.

Bukan hanya Aldo tapi seluruh siswa dikelas. Mereka tidak menyangka jika Abian murid kelas 9F yang terkenal sopan santun selama 3 generasi berbicara kasar.

"Waw Abi, anda lulus seleksi kelas ini, " Sahut Lio sambil menepuk pundak Abi.

Sedangkan Abi memutar matanya malas dan memilih mengabaikan anak-anak berandalan itu.

"Woy Lio, inget nanti malem, " Sahut Reza.

"Iye gue inget, " Jawab Lio.

Mereka berencana untuk pergi ke Arena balap liar, selain refresing Lio juga harus mencari uang disana dengan balapan.

"Gue kagak diajak za?, " Tanya Aldo.

"Alah do, lo mah mau di ajak atau kagak juga bakalan dateng kek tuyul, " Sahut Anwar.

"Pinter juga lu, ok gue bakalan suport lo, " Lio pun hanya mengiyakan ucapan Aldo.

Baby Lio [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang