Mohon perhatiannya!!!
Bagi pembaca baru, harap di pahami ini baik-baik.
Jangan terlalu berharap sama cerita ini dan jangan sampai ekspetasi kalian salah.
Cerita ini mengandung unsur yang tidak jelas, pokoknya aneh gk jelas alur ceritanya.
Sekian Terima gaji.
"Woy Lio, " Yang dipanggil pun menoleh.
Dia adalah Aldo Zevanca Putra dan di sampingnya adalah Reza Rakabuming, sahabat serta harta berharga milik Lio.
"Woy inget nanti malem, " Sahut Reza
"Ngapain lo nanti malem?, mau dugem lo?, astaghfirullah za istighfar nak, " Sahut Aldo.
Aldo memang paling ogeb diantara mereka bertiga.
"Sumpah gue pen bunuh lu sekarang juga, terus gue anter jasad lu ke mulut buaya!, " Aldo pun cengengesan.
Lio yang tidak ingin meladeni kedua sahabatnya ini, memilih untuk meninggalkan mereka.
"Woy Lio!, lo gk solid banget si ninggalin kita!, " Namun Lio tidak peduli teriakan Aldo, "woy! Anaconda peliharaan istaka! Tungguin napa!, " Teriak Aldo.
"Woy njing, berisik b*ngsat! Gk malu lo diliatin se sekolahan!, " Sahut Reza.
"Engga orang gue pake baju ngapain harus malu?, " Tanya Aldo.
Bukannya dijawab Reza pun meninggalkan Aldo membuat Aldo kesal setengah mati.
Kini mereka bertiga sudah berada di ruang kelas tercinta.
"MORNING EPRIBADEH!!!!, " Teriakan Aldo yang membahana menyapa gendang telinga mereka.
"B*angsat!, berisik G*blok!, " Seketika semua orang melongo menatap Abi.
Ya yang teriak itu adalah Abian murid paling teladan dan kebanggan kelas Lio.
"Waw, Abi aku tersentuh dengan mu zeyenk, " Bukannya merasa sakit hati, Aldo malah bertingkah speechless.
Bukan hanya Aldo tapi seluruh siswa dikelas. Mereka tidak menyangka jika Abian murid kelas 9F yang terkenal sopan santun selama 3 generasi berbicara kasar.
"Waw Abi, anda lulus seleksi kelas ini, " Sahut Lio sambil menepuk pundak Abi.
Sedangkan Abi memutar matanya malas dan memilih mengabaikan anak-anak berandalan itu.
"Woy Lio, inget nanti malem, " Sahut Reza.
"Iye gue inget, " Jawab Lio.
Mereka berencana untuk pergi ke Arena balap liar, selain refresing Lio juga harus mencari uang disana dengan balapan.
"Gue kagak diajak za?, " Tanya Aldo.
"Alah do, lo mah mau di ajak atau kagak juga bakalan dateng kek tuyul, " Sahut Anwar.
"Pinter juga lu, ok gue bakalan suport lo, " Lio pun hanya mengiyakan ucapan Aldo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Lio [Sudah Terbit]
RastgeleLionel Christian Lorentz, seorang lelaki tampan dan pintar, dirinya benar-benar perpaduan sempurna, namun hidupnya sesempurna dirinya. Ia terpisah dari orang tua sejak kecil dan lebih parahnya ia tidak mengingat masa kecilnya. Yang dirinya ingat h...