Baby Lio [Sudah Terbit]

3

Karena gk sabar nunggu besok, thor up sekarang aja😂

Selamat membaca wahai kawanku😋

***

"Maaf saya menyela ucapan ibu, kalau boleh saya tau itu tanggal berapa?, " Tanya Clarissa Fradincia Lorentz

"Tanggal 15 April 2011, pada jam 3 pagi, " Jawab Ibu Panti.

Mereka pun menatap terkejut, itu adalah dua hari sesudah putra bungsu mereka di culik.

"Setelah Lio sampai di rumah sakit, tubuhnya sangat dingin dan detak jantungnya pun sangat lemah, bahkan dokter mengatakan Lio sudah meninggal karena kekurangan darah, namun keajaiban Tuhan datang Lio kembali bernapas walaupun sangat pendek, "

Mereka lagi lagi merasakan perasaan sesak yang mendalam.

"Dokter segera menyelamatkan Lio, sayangnya golongan darah yang sama dengan Lio di sana kosong, hingga ada seorang lelaki baik hati yang mendonorkan darahnya dan Lio tak sadarkan diri selama satu minggu, " Jawab ibu Panti.

"Apa jangan-jangan itu adalah Daddy?, " Lirih Ervin Keynand Hilton.

"Lalu kenapa ia diberi nama Lion?, " Sahut Ervin.

"Ohk itu karena pada saat Lio sudah melewati masa kritis nya, ia mengucapkan "ampun Lio gk nakal lagi, " dengan lirih, jadi saya ambil kesimpulan bahwa Lio adalah namanya, lalu pada saat dia terbangun ia mengalami amnesia karena pukulan keras di kepalanya dan tidak mengingat apapun, " Jawab ibu Panti.

"Apa boleh kami melakukan tes DNA?, " Tanya Nicholas Malco Lorentz.

"Kalau boleh tau untuk apa ya?, karna saya percaya bahwa keluarganya sedang mencari, " Jawab ibu Panti.

"Kami sedang mencari putra bungsu kami, jika boleh kami ingin memastikan Lio Putra kami atau bukan, " Lirih Silvia.

"Ohk begitu, saya mengerti kalau begitu mari ikut saya, " Jawab ibu Panti.

Nicholas dan Saniel pun mengikuti ibu Panti menuju salah satu kamar yang merupakan kamar Lio.

"Silahkan masuk, " Sahut ibu Panti.

Mereka melihat wajah Lio yang damai, hati mereka terasa terpanggil. Mereka merasa jika anak tersebut adalah Baby Lio yang mereka cari.

Nicholas mencabut 4 helai rambut Lio, membuat Lio bergerak tidak nyaman.

Dengan naluri nya, Nicholas mengusap kepala Lio agar kembali tidur dengan nyaman.

"A-ampun.... L-lio m-mohon..... S-sesak, " Lirihnya.

Ibu Panti segera membangunkan Lio yang terlihat sedang mimpi buruk, bahkan kini bajunya sudah basah oleh keringat.

"Lio nak bangun, " Sahut ibu Panti.

"J-jangan pukul.... Lio mohon jangan pukul, " Ia semakin gemetaran.

Nicholas dan Saniel terdiam dan merasa sesak melihat wajah Lio yang begitu ketakutan dalam tidurnya.

"Apa yang terjadi padamu nak, " Batin Nicholas.

"Lio bangun sayang Lio, " Lio pun langsung membuka matanya.

Nafasnya tersengal-sengal, mimpi buruk itu selalu menghantui Lio disetiap tidurnya.

"Maaf Bu, Lio mimpi buruk lagi, " Sahut Lio belum menyadari kehadiran Nicholas dan Saniel.

"Tidak apa-apa, " Jawab ibu Panti.

"Loh mereka siapa bu?, " Tanya Lio.

"Ini Tuan Nicholas dan Tuan Saniel Lorentz, " Jawab ibu Panti.