Aira Andini dikenal sebagai siswi yang pendiam, tetapi cukup berprestasi di sekolah. Saat ini, Aira duduk di bangku SMP kelas dua. Aira tidak memiliki banyak teman, sifatnya yang tak mudah akrab dengan orang lain menyebabkan dirinya selalu terlihat sendiri.
Pagi ini, seperti biasa setelah sampai di kelas, Aira langsung menaruh tasnya dan menuju ke perpustakaan. Sayup-sayup terdengar suara mengejeknya.
"Hey lihat si Aira, pagi-pagi sudah ke perpus. Pasti dia tidak punya teman," ejek salah satu temannya.
Aira hanya bisa sabar, dan menelan salivanya. Prestasinya di sekolah tidak membuat Aira disukai banyak teman, melainkan membuat ia semakin dikucilkan teman-temannya. Aira hanya mampu mengelus dadanya, dan berbisik ke dalam batin, tersenyumlah untukku, kita pasti bisa melewati semua ini. Ayolah, terus tersenyum, dan jangan mendengarkan ocehan mereka.
Setelah selesai menatap satu per satu wajah teman yang telah mengejeknya, Aira bergegas menuju perpustakaan. Bagi Aira, perpustakaan adalah tempat ternyamannya. Di mana ia bisa sedikit menghilangkan perkataan-perkataan keji dari teman-temannya.
Saat dirinya tengah sedang fokus membaca sebuah buku. Terdengar suara memanggilnya, "Serius banget bacanya, Ra."
Sekilas Aira menengok dan tersenyum ke arah suara tersebut.
"Iya nih, Mi. Aku suka bukunya."
Dia adalah Mitha, teman sekelas Aira. Mitha sangat jauh berbeda dengan yang lainnya. Mitha beranggapan Aira berprestasi, sebab ia sosok anak yang rajin, mendengarkan setiap materi yang diberikan guru.
"Kamu nggak perlu ambil hati ucapan mereka, Ra. Mereka hanya iri kepadamu. Pantas saja kamu selalu mendapatkan peringkat pertama," puji Mitha dengan senyum manisnya.
"Iya, Mi. Makasih ya. Kamu sudah mau berteman denganku. Makasih telah jadi sahabatku." Aira membalas senyuman Mitha.
Mitha hanya mengangguk dan memeluk Aira. Aira merasakan damai dalam pelukan sahabatnya. Ia bersyukur setidaknya masih ada siswi yang mau berteman dengannya.
*****
Tentang Penulis
Perempuan yang berasal dari Cikarang Barat, Bekasi ini sangat menyukai sastra sejak memasuki taman kanak-kanak. Memasuki sekolah dasar, ia sering menghabiskan waktu istirahatnya untuk membaca berbagai macam buku cerita rakyat dan mini seri yang terdapat di perpustakaan sekolahnya. Karena kegemarannya membaca dan menulis berbagai hal ke dalam buku diary, membuat Dessy berkeinginan suatu hari nanti ia mempunyai buku solo hasil karyanya sendiri.
Untuk berteman dengan Dessy, bisa melalui akun sosial medianya
Fb: Dessy Fuji Lestari
Instagram: @Dessyfuji10
KAMU SEDANG MEMBACA
CERMIN (Cerita Mini)
Cerita PendekSetiap kisah dalam hidup tak selamanya rumit. Sekalipun rumit, kata selalu punya cara untuk mengungkapkan semuanya walau secara singkat.