Note: Cuma mau ngasih tau, kalo ada typo or kata-kata yang gak jelas komen ya! Happy Reading:)
Bel masuk telah berbunyi, Adi dan Fabian masuk kedalam kelas yang telah ramai. Mata Adi fokus menatap kearah mejanya yang tengah di duduki oleh seorang gadis yang membuatnya jengkel.
Dari ambang pintu Adi bisa melihat Rakka tengah tertawa bersama Ana yang duduk di bangkunya. Tangan Adi mengepal kuat lalu menghampiri mejanya.
" Lo punya tempat duduk sendiri!. " Kata Adi ketus dan sedikit menendang kaki kursi yang di duduki Ana.
" Adi?! Lo ngerusak kebahagiaan gue aja sih. Kenapa Lo harus ada disini!. " Kata Ana lali berdiri mensejajarkan diri dengan Adi, lalu menatap mata cowok itu seolah menantang.
" Terserah gue lah, kenapa jadi Lo yang ngatur. Emang Lo emak gue, yang sekolah aja harus mau Lo!. " kata Adi sengit.
" Lo ngeselin tau gak!. " Ucap Ana tak kalah sengit lalu menendang kaki Aldi.
Aldi memekik tertahan lalu memegangi tulang keringnya yang ditendang Ana.
" Ana sialan!. " Umapatnya.
Sementara itu pertengkaran mereka tak luput dari pengelihatan penghuni kelas. Begitu juga Rakka dan Fabian, seolah mereka sudah terbiasa melihat pertengkaran Ana dan Adi.
" Selamat siang anak-anak. " Sapa guru yang baru saja memasuki kelas.
Bergegas Adi duduk di bangkunya yang bersebelahan dengan Rakka. Sementara itu Ana masih menatapnya sengit, seakan Adi adalah sesuatu yang harus di musnahkan dari muka bumi.
****
" Di! nongkrong bentar di Starbuckss kiuyy. " Ajak Fabian saat mereka telah berada di parkiran.
" Ogah, mager gue. " Tolak Adi saat memakai helmnya.
" Rak?. " Tanya Fabian seolah bertanya apakah Rakka mau diajak ke Starbucks.
" Boleh deh, gue juga mager di rumah berduaan sama pak Bramantyo. " Ucap Rakka.
" Lah nyokap sama adik Lo kemana Rak?. " Kini Adi yang bertanya.
" Mereka lagi ke Malang, jenguk nenek sama kakek gue. " Jawab Rakka.
Adi beroh. " Ya udah gue duluan. " Lalu Adi melajukan motornya meninggalkan asap yang mengepul lalu hilang di udara.
" Gue ajak Ana juga deh. " Ujar Rakka dan merogoh saku celananya, hendak mengambil ponsel.
" Lo sama Ana pacaran Rak?. " Tanya Fabian bingung. Cowok itu jadi mengingat tentang pertanyaan Adi saat di kantin.
" Enggak. Cuma temen. " Jawab Rakka tersenyum kecut.
Fabian memicingkan mata, lalu tersenyum. " Apa jangan-jangan Lo suka sama si Ana ya?. " Goda Fabian.
" Ngada-ngada Lo. Udahlah dari pada bahas cewek mending ke Starbucks aja. "
" Lah Ana gimana?. "
" Ntar dia nyusul sama temennya. "
*****
Sesampainya di rumah, Adi masuk kedalam rumahnya yang terbilang luas dan besar. Beberapa barang antik menghiasi lemari lemari yang berada di sudut tembok.
" Adi pulang!. " Kata Adi saat menginjakkan kaki di ruangan tamu. Namu tak ada sahutan sedikitpun.
Cowok itu celingak-celinguk mencari penghuni rumah yang tiba-tiba tak ada. Namun setelahnya Adi menaikan kedua bahunya acuh dan menaiki tangga menuju kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADIBRATA ( ON GOING. )
Novela JuvenilDia Adibrata Gavin, cowok berparas tampan dan rupawan. Adibrata adalah siswa populer di sekolahnya, banyak yang mengetahui Adi sebagai putra dari donatur sekolah. Kaya, tampan, pintar. Itulah seorang Adibrata Gavin. Suatu hari ia di jodohkan dengan...