Bangka Belitung, 1974
Rumah yang sama dan nuansa yang sama. Chaeyeon menarik napas dalam-dalam dan mencoba duduk dengan tenang, ketika jantungnya berdebar begitu kencang dan rasa gugup seperti mengisi relung hati.
Dia menunduk dan berdeham. Antara yakin dan kurang yakin, memikirkan apakah keputusannya adalah hal yang tepat untuk kembali kesana.
Tapi setiap kali mendongak, dan pandangannya bertemu dengan wajah seorang gadis yang sedang tersenyum begitu cantik didalam potret keluarganya, Chaeyeon nggak bisa berkata apa-apa selain hanya mengakui, bahwa dia telah lelah berbohong dan dia telah lelah merindu.
Entah bagaimana Jieqiong akan menghardikknya karena ini. Atau bahkan mengatakan jika Chaeyeon adalah orang yang paling tidak punya malu; Chaeyeon nggak terlalu peduli.
Dia paham, dia mungkin sudah kehilangan kuasa atas diri sendiri, ketika dia lebih menuruti kata hatinya untuk kembali Bangka.
"Sudah tiga tahun sejak kamu pergi meninggalkan Bangka. Ah, sayang sekali. Ada banyak hal yang terjadi, dan kamu nggak disini untuk menyaksikannya."
Satu nampan berisi camilan, teko yang mengepul dan beberapa gelas kosong diletakkan diatas meja. Wanita paruh baya didepannya mengambil dua gelas untuk ia dan Chaeyeon, kemudian mengisinya dengan teh dari teko tersebut.
"Silahkan diminum, pasti lelah sekali melakukan perjalanan kemari."
"Terimakasih."
Chaeyeon mengambil gelas teh miliknya; diseruput sebentar dan dia taruh kembali.
"Bagaimana keadaan kalian di Indramayu? Kamu berhasil berkumpul dengan ayah dan kakakmu?"
Yang ditanya mengangguk, lalu dia mengulas senyum sembari langsung menjelaskan.
"Puji Tuhan. Saya dan kakek sudah berkumpul kembali bersama ayah dan kakak. Dan syukurlah, keadaan kami disana juga baik-baik saja."
"Wah, saya turut senang mendengarnya."
"Haha, terimakasih Nyonya. Emm, bagaimana dengan keadaan kalian disini? Saya berharap kalian juga sehat dan baik-baik saja."
Ny.Zhou tersenyum, dia membuka toples camilannya dan meletakkannya ke hadapan Chaeyeon. "Silahkan dinikmati."
"Uh, terimakasih sekali lagi." Chaeyeon meringis canggung dan Ny.Zhou mengangguk ramah.
"Puji Tuhan, keadaan kami juga baik disini. Nggak ada yang perlu dikhawatirkan. Apa lagi... soal Jieqiong."
Eh??
Chaeyeon menghentikan tangan yang hampir bergerak memasukkan biscuit ke mulutnya. Mendengar nama Jieqiong, netranya jadi reflek berkeliling seperti sedang mencari-cari.
"Oh iya, kalau boleh tau dimana Jieqiong? Saya belum melihatnya sedari tadi. Apa dia lagi nggak ada dirumah?"
"Ah, itu─" Raut sumringah muncul dari wajah Ny.Zhou. "Ada satu hal yang belum sempat saya beritahukan ke kamu." Katanya kemudian, yang membuat Chaeyeon mengangkat alis dengan wajah herannya.
"Sesuatu?"
"Hu'um!" Ny.Zhou mengangguk antusias. "Kamu tunggu sebentar." Dan katanya kemudian, sebelum ia beranjak untuk pergi mengambil barang.
![](https://img.wattpad.com/cover/241304646-288-k107683.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Home (1963) • ChaeKyul • GxG
KurzgeschichtenTerpisah cukup lama, dan kembali dipertemukan didalam keadaan yang sudah tidak lagi muda. Wajah ayu terutup oleh keriput, dan surai panjang sehitam jelaga yang kini terganti oleh warna kelabu terang. Sulit. Tapi mungkin Jung Chaeyeon bisa jelaskan...