Bangka Belitung, 1971
Dear, Jung
Ini baru sehari semenjak kamu pergi meninggalkan Bangka. Dan taukah kamu? Aku seperti kehilangan segalanya.
__
Bangka Belitung, 1971
Dear, Jung
Aku tak tau apa yang harus ku lakukan
Kamu selalu bilang jika cinta yang ku miliki bukanlah cinta yang benar, jadi kamu memutuskan untuk pergi agar aku tak terluka; tak menerima stigma apapun dan terus hidup di dalam kata sanjungan.
Aku menghargai pemikiranmu, dan aku senang mengetahui kekhawatiranmu yang besar atas kebahagiaku di masa depan.
Tapi jujur sampai saat ini, aku sendiri pun masih tak mengerti dimana letak ketidakbenaran itu.
Bisakah kamu jelaskan?
Karena sejujurnya aku hanya seorang wanita yang mencintaimu apa adanya.
__
Bangka Belitung, 1972
Dear Jung,
Tahukah kamu? Keindahan Pantai Matras seperti sirna hanya karena kamu tidak di sini, dan menemaniku melihat sunset seperti halnya hari-hari biasa yang kita lalui selama ini.
Aku merindukan pundakmu, dan aku merindukan hangat tanganmu.
Kadang ada keinginan tak waras untuk lari menyebrangi lautan dan sampai di daratan Darma, dimana sekarang kamu sedang mencoba untuk melupakan kehadiranku lantas hidup di dalam norma yang agung untuk berhenti terikat dengan hal-hal menyulitkan.
Tapi apa dayaku? Aku hanya bisa terduduk disini, menangisi hal-hal yang tak akan pernah bisa kembali, sebagaimana pelukanmu yang membuatku selalu merindu.
__
Bangka Belitung, 1973
Dear, Jung
Aku tak tau bagaimana pemikiran itu muncul awalnya. Tapi saat kamu di sisiku, aku selalu berpikir seperti ini:
"Tuhan, aku ingin menghabiskan hidupku dengan orang seperti dia."
Tapi coba tebak apa yang terjadi setelahnya.
Kamu menghilang. Dan seseorang yang tak pernah ku sangka justru datang membawa seluruh keluarganya untuk meminangku sebagai istri.
Apa yang harus ku lakukan?
Aku masih tak mampu menyingkirkanmu dari hati dan pikiranku.
Dan jika memang harus ku lupakan... bagaimana?
Aku tak tau harus memulainya seperti apa.
__
Jakarta 1974
Dear, Jung
Ini sangat melelahkan...
Aku mungkin beruntung karena dia adalah orang yang baik. Tapi hatiku terluka, karena aku harus menyakitinya dengan segala batasan hidup.
Ini sudah setahun lebih sejak kami menikah dan pindah ke Jakarta. Tapi hampir seluruh keluarganya seperti membenciku setengah mati.
Aku tak bisa hamil, dan mereka marah soal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home (1963) • ChaeKyul • GxG
Truyện NgắnTerpisah cukup lama, dan kembali dipertemukan didalam keadaan yang sudah tidak lagi muda. Wajah ayu terutup oleh keriput, dan surai panjang sehitam jelaga yang kini terganti oleh warna kelabu terang. Sulit. Tapi mungkin Jung Chaeyeon bisa jelaskan...
