Playlist: Pink Sweat$ - At My Worst
Bangka Belitung, 1965
Ombak biru bergulung dan menghantam bebatuan karang. Airnya terciprat kemana-mana, dan sebagian membasahi tanah sekitar.
Burung-burung berterbangan dari dahan ke dahan, cicitannya yang merdu tersapu angin dengan hembus sepoi-sepoi.
Biru langit yang berubah jadi jingga, Pantai Matras yang indah masih terasa sama menyenangkannya, ketika sepasang remaja itu datang kesana menilik senja dengan keberadaan masing-masing sebagai teman bicara.
Byur~!
;
Plum!
"Chaeyeon?"
Si gadis berambut pendek yang mengenakan topi caping reflek menoleh ke belakang.
"Ya?" Sahutnya antara acuh tak acuh, ketika dia masih sibuk meluapkan kesenangannya dengan melempar kerikil kecil kedalam ombak di tepi pantai.
"Bolehkah saya bertanya sesuatu?"
Hm?
Dia melirik seorang gadis dengan cheongsam warna merah yang sedang duduk nggak jauh di belakang punggung tegapnya.
Gadis manis yang juga sedang menatapnya lurus dengan senyum paling lugu diatas wajah mungilnya.
"Tentu." Chaeyeon ikut melengkungkan senyum, dan ketika ombak berukuran sedang menggulung cepat kearah tepi, dia melemparkan satu kerikil lagi dengan sisa semangatnya.
Byur~!
"Haha."
"Apa kamu masih punya keluarga selain Kakek, di Indramayu?"
Oh─!
Rahang Chaeyeon terbuka kecil mendengar itu. Kerongkongannya mengering, dan untuk sejenak kebisuan seperti mengurung dirinya.
Lalu Jieqiong, si gadis dengan cheongsam merah itu, hanya bisa menunggunya dengan jantung berdegup kencang.
Kret!
Chaeyeon mengepalkan tangan disamping tubuh, sebelum kemudian dia berbalik dan tersenyum kearahnya dengan satu sudut bibir yang terangkat sedikit tinggi.
"Tiba-tiba sekali?"
Err... "Ya." Jieqiong meringis, memperlihatkan gigi putihnya dengan bentuk dua gingsul yang sering dibilang menyerupai vampire. "Saya penasaran. Kamu nggak banyak cerita tentang keluargamu sejak pertama kali kita mengenal. Itu sedikit... Bikin saya merasa kalau saya seperti sahabat yang buruk. Kamu tau banyak tentang saya, tapi saya nggak tau banyak tentang kamu. ─Boleh saya tau?"
"Emm." Chaeyeon bergumam, mengambil langkah demi langkah untuk maju mendekat. "Hanya kalau kamu nggak keberatan. Soalnya selama ini, saya sengaja nggak cerita agar saya nggak membagi kesedihan diatas pundak orang lain."
"Kesedihan? Kenapa kamu berpikir seperti itu?"
Kuluman senyum menjadi jawab bagi Jieqiong. Hal yang membuat Jieqiong mengerutkan kening sebelum Chaeyeon duduk disampingnya, dan menggenggam tangannya hangat sambil mulai bercerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home (1963) • ChaeKyul • GxG
Storie breviTerpisah cukup lama, dan kembali dipertemukan didalam keadaan yang sudah tidak lagi muda. Wajah ayu terutup oleh keriput, dan surai panjang sehitam jelaga yang kini terganti oleh warna kelabu terang. Sulit. Tapi mungkin Jung Chaeyeon bisa jelaskan...
