Suasana Bandara Sendai terlihat sibuk. Beberapa penumpang terlihat menunggu jadwal keberangkatan pesawat di ruang tunggu, sementara penumpang yang lain mendorong troli berisi koper untuk keluar dari bandara. Dari dalam sana, terlihat pasangan berbeda surai yang bergandengan tangan.
Sang pemuda bersurai jingga menyeret koper besar berwarna hitam, sementara tangan kanannya menggandeng tangan kecil wanita berambut merah. Mata madu milik Hinata beralih pada Ayame yang terlihat senang.
"Ada apa, Ayame-chan? Kau terlihat bahagia sekali," tanya Hinata pada kekasihnya itu.
Ayame tersenyum lembut ke arah pemuda yang sekarang sudah menjadi suaminya. Lihatlah jari manis tangan kiri mereka yang sudah terlingkari oleh cincin yang identik, bertuliskan nama keduanya.
"Aku senang, Shoyo-kun! Ini kali pertama aku ke Jepang secara langsung."
Hinata memasang senyuman lebar. "Benarkah? Bukankah Tou-san bercerita pernah membawamu ke Jepang sebelumnya?"
Ayame cemberut. "Mou! Itu saat aku berumur dua tahun! Mana ingat!"
Hinata tertawa riang. Ia menarik lembut tangan Ayame menuju pintu keluar bandara. Mata madu Hinata menatap sekeliling, mencari keberadaan Yamaguchi yang berkata akan menjemputnya. Begitu mendapati yang ia cari, sebuah cengiran muncul di wajah sosok yang mendapat gelar Umpan Terkuat Karasuno itu.
"Yamaguchi!"
Hinata melambaikan tangannya antusias. Yamaguchi yang berada di samping mobil hitam sewaannya langsung membalas lambaian tangan itu. Senyuman mekar di wajah mantan kapten klub voli Karasuno itu. Kedua pemuda itu berpelukan erat.
"Astaga, Hinata! Kau terlihat begitu berbeda! Apa-apaan kulitmu itu? Kau bertambah hitam!" ujar Yamaguchi sambil tertawa.
Hinata menepuk pundak Yamaguchi.
"Berhentilah mengolokku, Yamaguchi! Itu menyebalkan!" Hinata mencebikkan bibirnya. "Oh, ya. Hanya kau sendiri? Di mana Saltyshima itu?"
Yamaguchi tertawa. "Tsukki masih sibuk. Dia tidak punya waktu hari ini. Are? Siapa ini? Hinata, kau pulang dari Brazil dan sudah membawa kekasih?"
"Oh!"
Hinata menarik tangan Ayame lembut. Ia merangkul bahu sang istri dan menarik tubuh kecil itu ke hadapan Yamaguchi. Yamaguchi sendiri menaikkan sebelah alisnya bingung.
"Yamaguchi kenalkan, dia Ayame-chan, istriku." Hinata berucap dengan nadanya yang biasa, tak mempedulikan Yamaguchi yang terkejut setengah mati.
"HEH?! Apa maksudmu?!"
Ayame tertawa. "Senang bertemu denganmu, Yamaguchi-san. Saya Hinata Ayame, istri Shoyo-kun."
Setelah mengucapkan itu, pasangan Hinata itu tertawa bersama melihat wajah Yamaguchi yang memucat, syok.
***
"Terima kasih karena sudah mengantarkan kami, Yamaguchi," ujar Hinata seraya menutup pintu mobil. "Sampaikan salam dan oleh-olehku untuk Tsukishima, ya."
Yamaguchi yang ada di balik kemudi mengangguk. Senyuman kembali terbit di bibirnya. "Tenang saja, Hinata. Akan kusampaikan pada Tsukki. Nah, aku pergi dulu. Jaa."
Mobil yang dikendarai Yamaguchi melaju pergi, meninggalkan Hinata dan Ayame yang berdiri di depan pintu rumah Keluarga Hinata.
Hinata menoleh ke arah Ayame dan menuntun sang istri untuk masuk. Ayame sendiri menatap sekeliling, melihat-lihat suasana khas Miyagi yang sejuk, begitu berbeda dengan Argentina. Hinata tersenyum kecil melihat itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
After Brazil [Haikyuu!!]
Fanfiction[Haikyuu!! Post-Time Skip Series 1]✓ Perjalanannya ke Brazil untuk menjadi kuat membuat Hinata Shoyo meninggalkan Jepang. Berbekal kenekatan dan bantuan dari Kato Lucio, Hinata menginjakkan kaki di Rio untuk menekuni olahraga voli pantai. Hingga sua...