Bab 4

700 75 2
                                    

November 2018

Kamei Arena Sendai begitu ramai hari ini. Bermacam-macam orang berbagai usia terlihat memenuhi area parkir hingga pintu masuk. Di salah satu sudut, terlihat sebuah baliho besar bergambar beberapa pemain voli dan di bagian bawah bertulis 'V League'.

Berjalan di tengah kerumunan orang, Ayame menatap arena tempat di mana Hinata akan bertanding. Mata merahnya sejenak melihat ke arah baliho dan tersenyum melihat foto Bokuto yang tampak bersemangat. Wanita itu tak menyadari jika kehadirannya menarik perhatian. Rambut merahnya begitu asing bagi orang Jepang.

Ayame berjalan setelah merapatkan jaketnya. Udara musim gugur mulai terasa dingin. Ayame saat ini memakai blus cokelat berenda di bagian dada, rok rimpel hitam sepaha, ditambah stoking hitam yang menutup kaki jenjangnya. Sepatu converse putih menambah kesan anggun. Sementara itu rambut merahnya dikepang satu di belakang.

Jika dilihat-lihat, gaya pakaian Ayame berbeda dengan ia saat berada di Argentina. Walaupun Hinata sendiri membebaskannya untuk berpakaian senyamannya, Ayame cukup tahu diri karena di Jepang, pakaian seorang istri menggambarkan kehormatan suaminya. Memasuki gedung, Ayame melihat tribun yang mulai penuh dengan penonton.

Voli di Jepang tidak buruk juga.

Kaki jenjang Ayame melangkah mendekati satu bangku kosong di samping wanita cantik berambut hitam pendek sebahu. Wanita itu tengah berbincang dengan pria berpenutup kepala.

"Boleh aku duduk di sini?"
 
Sepasang suami istri itu menoleh.

"Ah, tentu saja," jawab sang wanita.

Ayame tersenyum sembari mendudukkan dirinya. "Terima kasih."

Wanita berambut hitam yang tak lain adalah Tanaka Kiyoko menatap Ayame. Sementara, suaminya, Tanaka Ryunosuke menatap Ayame penasaran. 

"Tidak kusangka ada orang luar yang bisa berbahasa Jepang. Kenalkan, Tanaka Kiyoko."

Kiyoko tersenyum sembari mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Ayame, yang langsung dibalas.

"Kalian bisa memanggilku Ayame."

Tanaka sendiri menatap Ayame penasaran. Ini pertama kalinya ia melihat orang luar berbicara bahasa Jepang sefasih itu. Ya, jika dilihat-lihat Ayame memiliki bentuk mata serta postur tubuh mungil seperti orang Jepang kebanyakan.

"Tanaka Ryunosuke, suami Kiyoko. Jadi, Ayame-san orang luar?"

Ayame tersenyum menatap Tanaka. Mata pria itu terlihat berbinar untuk menunggu jawaban. Benar-benar seperti orang yang kelebihan energi, selalu bersemangat. Sejenak, dia mengingatkan Ayame pada Bokuto.

"Tidak sepenuhnya, Tanaka-san. Ayahku yang orang Jepang, sementara ibuku asli Argentina."

Mata Tanaka dan Kiyoko sukses melebar. Sepasang suami istri itu tampak takjub sebentar. Kiyoko tersenyum. "Lalu apa yang kau lakukan di sini, Ayame-chan?" Kiyoko tanpa ragu memanggil Ayame dengan suffix '-chan' karena ia bisa merasakan kalau wanita di sampingnya ini lebih muda darinya.

Ayame tersenyum tipis. Ia menatap para pemain yang mulai memasuki ruangan. Dua tim raksasa beserta pemain-pemain monster.

MSBY Black Jackals vs Schweiden Adlers.

Di sana, Hinata tampak berjalan begitu percaya diri. Ayame tertawa pelan ketika Meian Shugo menampar belakang kepala Bokuto karena membuat keriuhan. Dengan senyuman yang masih mekar, Ayame menatap Tanaka dan Kiyoko di sampingnya.

"Aku ke sini untuk melihat suamiku bermain."

***

Pertandingan itu selesai dengan Black Jackals yang memegang takhta kemenangan. Dengan set 3:1, Adlers sama sekali tak berkutik. Setelah pertandingan gila itu usai, kini tinggal sesi tanda tangan. Tampak pemain dari dua tim dikerubungi oleh penonton yang ingin meminta tanda tangan atau sekadar berswafoto.

After Brazil [Haikyuu!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang