[ 13 ] tiga belas

884 219 77
                                    

"Ah mian"

"Kenapa kamu berjalan dengan tergesa-gesa sampai tidak melihat jalanan?" Tanya Jay

"A-ah mian i-itu aku akan mengembalikan buku ini ke perpus, iya begitu" jawab perempuan itu gugup

"Kenapa kamu gugup sekali?" Tanya Jay lagi

Perempuan itu hanya menggeleng lalu pergi meninggalkan mereka.

"Cewek aneh" gumam Jay

"Menurut kalian kenapa dia sampai terburu-buru seperti itu kalau mau mengembalikan buku ke perpus?" Tanya Jay

"Entah setahuku penjaga perpus tidak galak tapi kenapa dia seperti itu" jawab Jungwon

"Iya aneh sekali" timpal Jake

Mereka bertiga pun melanjutkan perjalanan menuju kantin tanpa mau tahu lebih lanjut tentang masalah tadi.

Tanpa mereka tahu bahwa ada seseorang yang membuat perempuan itu ketakutan ketika berada di dekatnya, makanya dia menjadi aneh seperti itu.

• • • •

"Gimana keadaan Suno sekarang?" Tanya Boemgyu

"Sudah lumayan membaik, tapi aku menyuruhnya untuk tidak sekolah dulu dan kemarin ada hal yang tidak pernah terduga terjadi" jawab Heeseung

"Maksudnya apa itu?"

"Kemarin kita berenam keracunan makanan padahal bahan-bahan yang di gunakan masih segar tidak ada masalah"

"Berenam? Bukannya kalian tinggal bertujuh?"

"Kita memang tinggal bertujuh, tapi Jay baik-baik saja, perutnya tidak sakit"

"Kenapa bisa begitu?"

"Entahlah aku tidak mau menuduhnya meskipun dia yang memasak makanan itu tapi aku yakin dia tidak mungkin melakukan itu"

Boemgyu mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti.

"Kamu tidak curiga kepada siapa gitu?"

"Tidak, kenapa aku harus curiga, mereka semua tidak seperti itu"

"Kamu memang Hyung yang baik" ucap Boemgyu sambil mengacungkan dua jempolnya

"Aku sudah menganggap mereka adikku sendiri makanya aku tidak bisa melihat salah satu dari mereka yang mencurigakan" ucap Heeseung memainkan minuman yang tadi ia pesan

"Aku tahu kamu sangat menyayangi mereka tapi satu yang harus kamu tahu bahwa tidak semua yang kamu anggap baik itu beneran baik" ucap Boemgyu membuat Heeseung bingung

"M-maksudnya?"

"Kamu pikir saja sendiri"

"Hah?"

"Nanti juga kamu tahu sendiri, sudahlah sebentar lagi dosen akan masuk"

Mereka berdua pun meninggalkan kantin dengan pemikiran masing-masing. Heeseung yang bingung dengan apa yang di maksud dari ucapan Boemgyu barusan.

"Maaf kan aku Heeseung, aku harap kamu dan yang lain bisa menghadapinya ya" batin Boemgyu melihat tubuh Heeseung yang berjalan mendahului nya

"Hey cepatlah jangan melamun" ucap Heeseung berbalik menatap Boemgyu

Boemgyu pun menyusul Heeseung dengan perasaan yang sulit diartikan.

"Kenapa kamu melamun?" Tanya Heeseung

"Emm tidak"

"Kamu tidak pandai berbohong"

"Serius aku tidak papa, aku sedang memikirkan apakah tadi pagi aku sudah memberi Toto makan?" Ucap Boemgyu

"Heleh aku kira apa, ternyata masalah burungmu itu, tenang saja Toto tidak akan sampai mati" jawab Heeseung

"Ishh" dengus Boemgyu

Heeseung pun tertawa karena bisa membuat Boemgyu kesal, suatu kebahagiaan bukan. Mungkin memang belum saatnya mereka mengetahui semua teka teki yang ada.

Sudahlah sekarang saatnya untuk mereka bersenang-senang menghilangkan rasa kecemasan yang mereka rasakan selama ini.

Tbc

Kapan end huwaaa.

Yuk vote dan komen.

Ego or Friend? | Enhypen✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang