"Karma kun. Karma kun" Ucap Manami sambil berusaha membangunkan gelar iblis dari tidurnya. Karma membuka mata kirinya dan menatap Manami.
"Sudah selesai?" Tanya karma lalu mulai melakukan peregangan.
"T-tidak tapi sudah larut, Karma-kun sekarang harus pulang". Dia mengatakan itu membuat Karma berhenti.
"Tapi aku ingin kita pulang bersama". Karma mengatakan itu membuat wajah Manami diwarnai merah. Dia memperhatikan dan ada satu hal yang dia sadari. 'imut..'
"Kalau begitu ayo pergi!" Dia berkata lalu bersihkan meja. Karma mengecek waktu dan sudah jam 6 sore. Ketika Manami selesai, dia meletakkan racun di rak tersembunyi.
"Ayo pergi ~" ucap Karma lalu mengambil tasnya dan Manami.
"Ano .. Karma kun itu tasku .." ucap Manami yang membuat Karma menoleh ke belakang.
'Bukankah jelas aku tahu.. '
"Aku akan membawanya ~" ucapnya dan terus berjalan. Karma menghela nafas. Dia tidak yakin dia menerima kesepakatan ini. Pada saat ini dia mungkin sedang bermain video game, namun dia di sini membawa pulang ahli kimia mungil itu.
"Kenapa kamu tetap di sekolah, Karma-kun?" Dia mendengar kata Manami. Dia bertanya sekarang Manami menyadari bahwa dia tinggal untuknya tapi gadis ini selalu tak terduga.
"Aku lupa kunci ku di dalam rumah, ibu memang akan pulang ke rumah pada malam hari jadi saya pikir saya akan tinggal di kamar sebentar ~" Dia melihat reaksinya dan dia perlahan mengangguk.
'Sekarang bagaimana dia mempercayainya? '
"Okuda-san, bukankah orang tua akan marah kepadamu karena pulang terlambat?" Dia bertanya dan berhenti. Manami dan jaraknya agak jauh karena dia memiliki kaki yang panjang dibandingkan dengan dia.
"Aku mengatakan kepada mereka bahwa kita memiliki proyek kelompok yang harus dilakukan," jawabnya. Dia dan Manami sekarang berjalan dari sisi ke sisi.
Mereka berbicara tentang hal-hal acak sambil berjalan. Mereka tiba-tiba merasa nyaman satu sama lain dan berbicara seolah-olah mereka sudah mengenal satu sama lain untuk waktu yang lama.
Ketika mereka sampai di stasiun kereta, untungnya mereka masih ada. Tidak lama kemudian Karma melihat ke arah Manami dan pria di sampingnya perlahan meletakkan kepala Manami di bahunya. Bahkan sebelum sempat menyelesaikannya, Karma meletakkan kepala Manami di pundaknya yang membuat pria itu shock dan kesal. Karma memberinya seringai setan.
'dia mencoba ya? ' Dia berpikir sambil melihat gadis yang sedang tidur di bahunya.
***
"Okuda-san ~" Karma berbisik dan membangunkan Manami. Dia mengusap matanya dan melihat Karma.
"M-maaf!" Dia berkata saat dia menyadari bahwa dia tidur di pundaknya.
"Tidak apa-apa ~ Ayo pergi." Dia berkata lalu berdiri, Manami mengikutinya.
"T-tunggu Karma kun. Aku akan lewat sini--" Dia belum selesai saat Karma mulai berjalan ke arah yang dia tunjuk.
"Aku akan mengantarmu pulang karena sudah larut malam ~" ucapnya lalu melanjutkan berjalan. Manami mencoba menghentikannya tetapi tidak ada gunanya. Ketika mereka akhirnya sampai di rumah Manami, Karma menyadari bahwa mereka hanya berjarak beberapa blok.
"Terima kasih, Karma-kun! Tetap aman!" Dia berkata lalu tersenyum padanya dan memasuki rumahnya.
Karma berjalan pulang dan dia terkejut, ada sebuah kotak di depan pintunya. Dia mendapatkannya dan itu adalah susu stroberi. Saat dia memasuki rumahnya, dia membuka kotak dan meletakkan susu di frisge-nya. Dia mendapat satu dan meminumnya. Dia membuka teleponnya dan dia melihat pesan dari Kayano.
Dari : kayano
'Kalian berdua terlihat sangat lucu bersama! > \\ <Terima kasih Karma-kun! '
-----
Dia berkata lalu terkekeh dari teks kayano. Karena penasaran karena apa yang dikatakan kayano, dia membuka galerinya dan melihat fotonya dan ahli kimia mungil itu. Hanya setengah dari wajahnya yang terlihat sementara wajah tidur Manami terlihat jelas saat tidur di pundaknya.
'sangat lucu ya~"
Dia mengklik tombol hapus.
!! Apakah anda yakin akan menghapus foto ini? !!
Ya || Tidak
________________________________
Jangan lupa like dan komen
Bay
Tbc-
