•Bagian 4•

10.2K 1.1K 33
                                    

BxB | Mature content
.
Don't Like, Don't Read😊

Jaemin tidak tahu seberapa takutnya Haechan sesudah ia mengatakan hal itu pada pemuda manis yang selalu mengganggunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin tidak tahu seberapa takutnya Haechan sesudah ia mengatakan hal itu pada pemuda manis yang selalu mengganggunya. Jaemin bahkan berpikir Haechan tak akan ambil pusing dengan apa yang ia katakan, mengingat wajah pemuda itu yang seolah tak ada ekspresi.

Namun, di balik itu semua, ada sebuah ketakutan besar yang melanda dan terus menghantui Haechan tanpa henti.

Penyebabnya tak lain adalah pertanyaan Jaemin di akhir pembicaraan mereka kemarin lusa. Juga, sebuah bukti yang berhasil membuatnya tercengang dengan wajah yang tanpa ekspresi.

Dan pertanyaannya adalah, darimana pemuda itu mendapat foto dirinya yang polos tanpa sehelai benang pun?

Pertanyaan itu terus berputar di kepala Haechan. Jelas sekali ketika kedua bola matanya sendiri melihat sesosok pemuda dengan kulit yang eksotis sedang polos tanpa sehelai benang pun.

Haechan terus-terusan mendesah frustasi. Ia bingung harus bagaimana. Jaemin itu sosok yang amat misterius. Temannya hanya sedikit, dan pemuda itu lebih suka berada di pojokan kelas tanpa ingin berbaur pada yang lain.

Maka dari itu, Haechan sering sekali punya niat menjahili Jaemin bahkan sampai ke tahap menjengkelkan.

Dan mungkin, itu sedikit membuktikan jika sebenarnya Jaemin ingin membalas dendam pada Haechan, dengan mengambil gambarnya diam-diam ketika ia sedang telanjang.

Tapi Kenapa Haechan sama sekali tidak menyadarinya? Dan, ia bahkan tidak pernah terpikir
jika kejahilannya menyebabkan seorang Na Jaemin melakukan hal yang kelewat batas.

Bibir merahnya terus mengeluarkan decakan kesal. Langkah kakinya di perlambat agar janji pertemuannya dengan Jaemin yang baru di buat kemarin agak sedikit terlambat.

Ia tak punya alasan guna mengelak untuk tidak datang. Jaemin pasti yang akan datang kerumahnya.

Kacau mana kala itu akan terjadi.

"Perhatikan jalan mu,"

Haechan berhenti melangkah, dahinya mengerut ketika ia merasakan keningnya bersentuhan dengan sebuah telapak tangan yang terasa begitu hangat.

Kepalanya refleks menoleh pada oknum yang tanpa sadar tengah menahan kepalanya agar tak bersentuhan pada tiang lampu jalanan didepannya.

Haechan menatapnya tak suka, "Yak!! Aku bilang apa soal tempat kita bertemu?!" Marahnya. Tak lupa Haechan menoleh kanan dan kiri, kalau-kalau teman satu gengnya lewat dan melihatnya bersama dengan si culun sekolah mereka.

Jaemin mengangkat bahu, "Bukan kah itu tidak termasuk ke dalam urusan kita berdua?" Tanyanya, yang mana malah membuat Haechan dongkol.

"Terserah! Cepat! Kau ingin membawaku kemana?!"

"Ke apartemenku..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hide🔞 • JAEMHYUCK✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang