11. Dokter gila dan wendigo cincang

5 2 0
                                    

"Mrs.Anette, tolong berhenti!" Lewis dengan cekatan berlari ke belakang Annette dan menahan kedua tangannya hingga keduanya tumbang ke belakang dan menjumpai lantai.

"Apa-apaan ini empat mata, aku menyuruhmu memegang tangan makhluk itu bukan tanganku!" Wanita dengan rambut yang terselip rapi dibalik penutup kepala itu meronta-ronta, Lewis dengan segera menjauhkan pisau dari tangannya hingga terhempas ke lantai dan menyimpulkan bunyi bising yang nyaring.

"Tenanglah!" Lewis merengkuh Annette dengan erat hingga gadis itu diam lalu kehilangan tenaganya dan lemas dalam pelukannya.

"Ah, terima kasih, empat mata. Memang tak salah aku memilihmu menjadi asisten, aku memang gila dan sewaktu-waktu bisa seperti tadi jika aku sudah terlalu terbawa suasana." Dengan segera Annette seperti berubah 180 derajat, seperti tak pernah kelelahan ia beranjak dari pangkuan Lewis dan membersihkan sarung tangan serta beberapa alat bedahnya.

Ia kemudian berjalan mendekat ke arah Lewis yang masih terduduk di lantai dan membungkuk sambil menjulurkan sebelah tangannya yang disambut dengan baik oleh Lewis.

"Jadi ... siapa yang membuat semua ini?" Annette yang selanjutnya menyibukkan diri dengan membersihkan cairan hitam pada perut wendigo pun bergeming. Ia terdiam sebentar sebelum melanjutkan kegiatan yang sempat terhenti tadinya.

"Sepertinya ... Monette." Annette menjawab dengan suara rendah yang bahkan hampir tak terdengar jika saja Lewis tidak berdiri tepat di sebelahnya.

"Monette?" Pemuda dengan surai kemerahan yang tersembunyi dibalik plastik penutup rambut itu bertanya keheranan.

"Tentu kau tak mengenalnya, wanita itu selalu di dalam ruangannya dan mencoba berbagai ritual untuk membangkitkan makhluk-makhluk mengerikan dari legenda kotak pandora." Annette menjelaskan sambil terus menguliti wendigo yang ada di hadapannya dengan pandangan serius tanpa ada sedikitpun rasa jijik seperti yang mulai Lewis rasakan melihat bagaimana tubuh kurus kering itu diotopsi.

"Tunggu, mereka nyata?" Lewis berkomentar sumringah, sedikit tak percaya dengan apa yang Annette jelaskan barusan.

"Jika kau pikir makhluk di hadapanmu i i tak nyata, rasakan sendiri bagaimana organ tubuhnya." Annette berujar sarkas sambil menjinjing tinggi sebuah benda yang berdenyut-denyut layaknya jantung dari tubuh wendigo.

"Aku tak bisa percaya ini." Lewis yang merasa takut pun menjauhkan dirinya dari benda yang dipegang oleh Annette.

"Aku pun, tapi lihatlah, dia benar-benar terasa nyata." Annette terkekeh pelan. "Mengotopsi makhluk seperti ini membuatku merasa seakan ada di mimpi saat aku dan Rionette berkhayal tentang dunia dengan monster-monster seperti ini berkeliaran." Wanita itu bergumam pelan sambil terus mengeksplorasi isi perut wendigo di atas brankar yang kepalanya menggelinding di lantai.

"Tunggu, Rionette?" Lewis memekik pelan menyadari sebuah nama yang familiar.

"Iya, Rionette. Dia saudariku yang suka berkhayal dan membuat puisi, sama gilanya dengan Monette tapi dia lebih normal dengan memutuskan menjadi guru bahasa di sekolah ... Nirvana apalah itu." Annette menjelaskan, Lewis justru menganga menyadari sesuatu.

"Nirvana Bright, itu sekolahku." Anette pun menatap Lewis dengan heran melihat bagaimana lelaki itu nampak terkejut.

"Jadi, Rionette mengajar di sekolahmu. Itu keren bisa menemui siswanya disini." Wanita itu tersenyum canggung, namun ia sadar bagaimana Lewis seperti tak bergeming dan penuh akan banyak pikiran.

"Ada apa, empat mata?" Annette memutuskan untuk melepaskan pisaunya dan mendekati Lewis yang menunduk dengan tatapan kosong.

"Aku ingat sesuatu."

IntertwinedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang