3. Kelompok belajar yang berjalan sedikit lancar

24 5 0
                                    

Melihat bagaimana kelompoknya berjalan dengan sedikit lancar, Rachel merasa lega. Namun berbeda dengan Brooklyn dan Lewis yang menganggap bahwa mereka akan mendapat nilai yang menakjubkan. Lain cerita dengan Jean yang sudah tak peduli dengan segalanya.

Hari ini, akhir pekan tiba dan keempatnya berjanji untuk bertemu di sebuah kafe di tengah kota pinggiran Cavernia, South Bruneo. Nama kafe yang mereka kunjungi ialah Celeste Cafe, sebuah kedai yang memang sering dijadikan tempat tongkrongan anak-anak dari sekolah Nirvana Bright. Atas keinginan Rachel, mereka semua akan membahas tentang tugas mereka di kedai Celeste yang ramai namun suasananya damai.

Awalnya Jean tak mau melanjutkan pekerjaan kelompoknya dan memilih tidak mendapatkan nilai, seperti yang biasa ia lakukan sebelum-sebelumnya jika tidak memiliki harapan dalam mengerjakan tugas. Lewis telah mencoba membujuknya namun gagal, giliran Brooklyn yang membujuknya ia langsung mengiyakan tanpa membentak gadis itu. Terakhir kali Jean meninggikan suaranya di depan Brooklyn yang penakut, gadis itu menangis selama seminggu karena merasa bersalah, padahal itu hanyalah Jean dan kondisi emosionalnya yang tidak stabil.

"Jadi, kalian tetap kukuh dengan ide sebelumnya?" Rachel mengeluarkan sebuah buku dari dalam tasnya.

"Kau masih menyimpannya?" Brooklyn nampak terkejut, begitu juga dengan Lewis yang mulutnya menganga dan Jean yang sebelumnya nampak tak peduli.

"Itu ada di atas meja ku. Aku kurang setuju dengan ide sebelumnya. Mungkin kalian bisa membaca cerita dari novel ... Intertwined ini dulu, biar kita semua bisa mengerjakannya tanpa memasukkan diri kita ke dalam cerita." Rachel menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan tersenyum miring, nampak puas dengan keputusannya yang mengambil buku yang sebelumnya diberikan Massgrave padanya. Dengan sedikit angkuh, ia membersihkan tangannya dan tasnya menggunakan hand sanitizer yang selalu ia bawa kemana-mana meski tak begitu diperlukan oleh orang-orang banyak.

"Boleh juga, Moody." Jean pun mengambil bukunya dan mulai membacanya dengan Brooklyn dan Lewis yang turut membaca di kanan dan kirinya. Melihat ketiganya Rachel menjadi ingin tertawa karena mereka terlihat seperti orang bodoh yang tak bisa lepas satu sama lain. Sedikit miris mengingat ia tak pernah bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Kebahagiaan dan kebersamaan yang kuat itu membuat Rachel mendecih pelan dan mengalihkan pandangan.

Untuk apa iri dengan kebahagiaan orang lain, Rachel terlalu sulit untuk mengakui bahwa ia ingin juga memiliki pertemanan yang Lewis, Brooklyn, dan Jean miliki.

"Kenapa kalian tidak membacanya bergantian, semisal Louis dulu baru John dan Bee." Rachel berkomentar, tiga pasang bola mata di hadapannya langsung menatapnya lurus.

"Benar juga. Omong-omong siapa Louis?" Lewis bertanya dengan pandangan bodoh yang membuat Rachel ingin tertawa terbahak-bahak namun ia menahannya demi menjaga harga dirinya.

"John, aku Jean!"

"Bee ... itu panggilan yang lucu, kak." Berbeda dengan Lewis yang bingung dan Jean yang mengamuk, Brooklyn nampak senang dengan bagaimana Rachel memanggilnya.

"Tch. Tambahkan suara mendecih dan akan terdengar seperti jala-ups, hampir saja."

Rachel menambahi sambil terkekeh pelan, senyuman Brooklyn di seberang sana memudar dan sebuah tatapan tajam dari Jean membuat Rachel puas. Lewis menggunakan seluruh kemampuannya untuk menahan Jean, pengalamannya yang lari kesana kemari mengejar bola yang keluar dari lapangan membuatnya sedikit lebih bugar dan bertenaga daripada Jean yang hanya berolahraga satu jam dalam sepekan.

"Griffin kau yang jal-" Lewis dan Brooklyn dengan segera membekap mulut Jean. Rachel berdiri dan menatap ketiganya dengan pandangan meremehkan.

"Baru begini kalian sudah terlihat menyedihkan, apalagi kalau kalian terjebak di dunia kehancuran, seperti topik kita." Gadis itu kembali menyilangkan kedua tangannya dan tersenyum miring, sekali lagi dengan tatapan yang merendahkan.

IntertwinedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang