•
•
Sudah setengah jam ia berbaring di ranjangnya tanpa menutup kedua matanya. Badan lelaki itu bergerak kekanan dan kekiri dengan tak nyaman. Hati nya resah, seperti ada sebuah bongkahan batu besar yang menganjal di dada miliknya. Seharusnya Hoseok tak boleh seperti ini. Benar-benar keliru jika ia tidak melayani Tuan nya itu.
Bukankah ia di bayar mahal untuk melayani dan tidur dengan Tuan nya malam ini. Kenapa ia malah takut terhadap Kim Taehyung yang sudah tidak diragukan lagi kebaikannya. Kaki jenjangnya menuruni ranjang kasur dengan percaya diri. Ia harus melakukan sesuatu untuk Tuan Kim. Hoseok tak bisa menerima gaji buta seperti ini.
Pria cantik itu membuka pintu kamarnya dan berjalan ke ruang tengah. Langkahnya terhenti ketika melihat pemandangan dihadapannya. Melihat Tuan Kim yang begitu tampan dan mempesona sedang membaca buku dengan kaca mata yang mengantung di hidung bangirnya. Ia membaca sebuah buku dengan cukup tenang di dekat perapian.
"Tuan kau sedang membaca apa?" tanya Hoseok ragu-ragu membuat pria itu terperanjat kaget ia menghentikan aktifitasnya dan mengalihkan pandangannya dari buku yang ia baca.
"Kau terbangun sayang? Apa kau butuh sesuatu? Katakan jangan sungkan." kaki Hoseok melangkah mendekat pada sang Tuan, tanpa aba-aba ia lalu mendudukan dirinya di pangkuan Tuan Kim.
"Aku tak bisa tidur Tuan Kim." ucap Hoseok sedikit manja, tangannya yang kecil lalu mengelus bahu pria itu dengan perlahan sedikit mengodanya.
Kim Taehyung sedikit kaget dan menarik nafasnya dalam karena kelakuan pria cantik itu. Yang berhasil membuat jantungnya berdegup tak karuan karena Hoseok duduk di atas pangkuannya. Sesuatu dibalik celana itu, kini sudah berkedut sekarang, karena gesekan pantat kenyal milik Hoseok.
"Tuan Kim tidak tidur? Mau tidur bersama malam ini? Aku tidak bisa tidur sendiri." bibir lelaki itu mengerucut lucu. Membuat Taehyung memperlihatkan gigi indahnya saat tersenyum.
"Haha. Apa yang membuatmu seperti ini sweetie? Beberapa jam yang lalu wajahmu begitu takut saat melihatku, sekarang kau sangat manja padaku." kekehnya pada pria manis itu.
"Maafkan aku, Tadi a-ku hanya takut saat melihat kepala beruang di sudut ruangan itu." ia menundukan kepalanya dan berucap sedikit canggung. Membuat Kim Taehyung terbahak mendengar pengakuan pria manis nya itu.
"Jadi kau takut dan menggira itu sungguhan? Itu hanya replika sayang. Kau takut aku akan menyakitimu seperti beruang itu? Aku bukan seorang psychophat." mulutnya berbentuk kotak sempurna saat tertawa, hal itu dianggapnya sangat lucu, begitu mengelikan perutnya. Dan pria manis itu kini wajahnya sudah merona malu seperti tomat cherry yang sudah matang.
"Aku minta maaf karena berburuk sangka kepadamu. Aku bertanya-tanya,— kenapa Tuan begitu baik padaku, memilih diriku dari pada perempuan-perempuan yang lebih seksi" ucapan Hoseok berhasil membuat Taehyung menghentikan tawanya. Ia lalu mencubit pipi pria itu gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Ephemeral • ᴠʜᴏᴘᴇ ✔️
Historical FictionTakdir mempertemukan mereka karena luka lama. Tahun-tahun demokrasi yang begitu menyesakkan semuanya. Sebuah kehancuran karena pemerintahan yang selalu mencekik pribumi dengan kekuasaannya. Era 80'an dimana kesenjangan dan birokrasi politik begitu p...