•
•
Hoseok duduk menikmati aroma teh bunga persik kering di petengahan bulan Februari ini. Menyeduhnya sembari menikmati pemandangan di tepi danau tempat ia bertemu dengan Kim Taehyung terakhir kali. Mengingat bagaimana moment dan semua yang dilakukan Taehyung kepadanya sehingga membuat kehidupannya lebih baik seperti sekarang ini."Chagiya.." suara seorang lelaki yang sangat Hoseok kenal. Ia menoleh pada sumber suara itu dan tersenyum saat mendengar suaranya.
"Bukankah kau lebih menyukai teh pappermint? Kenapa lebih memilih minum teh persik dan menyeduhnya sendiri tidak mengajak anak dan suamimu?" ucap pria itu sembari mengendong seorang anak laki-laki yang begitu mengemaskan.
"Haha. Bukan tak mau mengajak, tapi kalian yang meninggalkanku sendiri untuk berjalan-jalan berdua?" Hoseok terkekeh lalu mencium pipi gembil bocah Kim, anak laki-lakinya itu.
"Kita sedang berjalan-jalan karena ingin membeli sebuah hadiah ulang tahun untukmu. Jimin-ie berikan hadiahnya sayang.." ujar pria itu tersenyum hangat kepada anaknya.
"Selamat ulang tahun..aku menyayangimu appa." Jimin memberi sebuah bingkisan pada Hoseok dengan begitu imut, pipinya yang gembil bagai kue mochi yang mengemaskan saat ia tersenyum.
"Kuharap diulang tahunmu kamu selalu bahagia sayang." ucap suaminya mengecup dahi Hoseok lembut.
"Terima kasih banyak sayang.." Hoseok tertawa bahagia saat pipi kirinya dicium oleh suaminya dan pipi kanannya dicium oleh anak laki-lakinya secara bersamaan. Ia lalu mendapat pelukan hangat dari keluarga kecilnya sekarang.
"Aku ingin pergi ke Gwangju.. Entah kenapa aku rindu kampung halamanku.." ungkap Hoseok.
"Tentu saja kita akan pergi kesana bersama-sama besok.." jawabnya tersenyum mengiyakan keinginan Hoseok suaminya itu.
Sudah hampir berjalan dua tahun Hoseok memutuskan untuk menikah dengan Kim Namjoon, seorang pria yang bekerja di sebuah gedung bioskop film pusat kota. Namjoon lelaki yang baik dan sangat mencintainya, lelaki yang bisa mengisi ruang hatinya kembali dari semua kisah asmara pahit yang pernah Jung Hoseok alami. Ia bahagia sekarang bisa hidup bersama suami dan anaknya.
Hoseok juga bersyukur bisa dipertemukan dengan seseorang yang pernah ikut andil dalam hidupnya, mendiang Min Yoongi lelaki yang selalu Hoseok sebut di dalam setiap doanya.
Dan Kim Taehyung lelaki yang membuat hidup Hoseok berubah, lelaki yang entah dimana keberadaannya sekarang tapi yang pasti Hoseok akan selalu merindukan dia di hati kecilnya. Waktu akan terus berjalan, membuat sebuah kisah dan sebuah kenangan.
Pria bermarga Jung itu tidak akan menjalani hidupnya seperti daun maple gugur yang jatuh berterbangan kesembarang arah karena tertepa angin. Tapi Jung Hoseok akan menjalani hidupnya layaknya kupu-kupu yang bisa terbang bebas meski angin besar menerpanya berkali-kali, ia akan terbang bebas dan mengepakan sayap indahnya. Hoseok begitu bahagia sekarang, ia akan mencintai Kim Namjoon sebagai laki-laki terakhir di dalam hidupnya.
Eheheh makasih sudah membaca ceritaku ini. Vhope kapal pertamaku jadi aku sekali-kali pengen buat book vhope piwpiuw
Cerita ini sebenernya adalah oneshoot yang agak panjang terus aku potong-potong deh jadi book wkwk.
Maaf ya jika banyak kurang nya (╥_╥)
Ini aku nulis terinspirasi dari run bts episode 121, dimana taehyung jadi tuan tanah. Yoongi jadi potographer, dan namjoon jadi penjaga bioskop. Jimin terlalu kiyott jadi aku jadiin anaknya.
Ini ceritanya dulu mau aku buat untuk ulang tahun Hoseok. Mau buat kado eheheheh...
Jadi chapternya pendek2 dan ngebosenin maap yaa..
Thankyuu sekali lagi buat yg udah baca, jangan lupa tinggalkan jejak. Kasih komentar kritik dan saran yang membangun biar kitket semangat 😍😍😍
.
.
The End? 🙈🙈
KAMU SEDANG MEMBACA
'Ephemeral • ᴠʜᴏᴘᴇ ✔️
Ficción históricaTakdir mempertemukan mereka karena luka lama. Tahun-tahun demokrasi yang begitu menyesakkan semuanya. Sebuah kehancuran karena pemerintahan yang selalu mencekik pribumi dengan kekuasaannya. Era 80'an dimana kesenjangan dan birokrasi politik begitu p...