01✴

1.9K 222 11
                                    

✿༽  ✿༽  ✿༽  ✿༽  ✿༽

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✿༽ ✿༽ ✿༽ ✿༽ ✿༽

"Aku menemukannya, aku melihatnya dan aku merindukannya" ucap mata merah itu sembari menumpuk kaki kanannya ke kaki kiri. Menghisap lamat-lamat cairan merah ditangannya, hidung bangirnya bahkan menyentuh permukaan gelas kristal tersebut.

"Apa yang akan kau lakukan selanjutnya?" Tak kalah penasaran dengan penuturan sang putra sulungnya, lelaki paruh baya itu menghentikan aktivitasnya, menghisap lamat pipa hitamnya yang menimbulkan gumpalan asap.

"Akan ku bawa dia kesini secepatnya" sahutnya dengan seringai tajam, membawa satu tegukan cairan merah untuk membasahi kerongkongannya.

"Jangan bodoh, jangan kau ulangi kesalahan mu dahulu"

"Aku tahu, ayah tenang saja. Aku pergi dulu" kaki jenjangnya melangkah dengan terartur menimbulkan ketukan berirama dari sepatu pantofel nya, meninggalkan ruangan sang ayah dengan seringai yang sulit diartikan.

"My wife" gumamnya

✿༽ ✿༽ ✿༽

Salahkan Mark hingga membuat ku pulang selarut ini. Bukan tanpa alasan aku hanya sedikit takut, apalagi maraknya pembunuhan yang pelakunya masih ambigu cukup membuat nyali ku menciut saat ini. Berjalan sendiri di gang gelap dengan kepala ku yang tertunduk, napas yang memburu meminta kaki untuk cepat sampai apartemen.

Bahkan lolongan anjing sudah bersahut malam ini,seakan mengisyaratkan akan ada hal yang menakutkan terjadi. mendengking dengan cukup melengking membuat bulu kuduk ku meremang.

Srekk...Srekk..Srekk..

Kaki yang sedari tadi melangkah kini terpaku, ada hal yang barusan aku dengar. Seperti suara langkah kaki yang diseret, tunggu disini tidak ada seorang pun lantas suara apa barusan. Mencoba Menajamkan mata ku menyelidik setiap jengkal gang yang gelap nyatanya nihil, tidak ada siapa-siapa disini.

Srekk..Srekk..

Ok. Saatnya untuk lari, tapi apa ini tangan ku ada yang menarik membuat badanku serasa kaku.

Darahhhh....Syrupp

Kubalikkan tubuhku menatap sosok yang menggenggam tanganku, dengan mata merah, gigi runcing dengan mulut berlumur cairan berwarna merah. Ahhh bau hanyir menyeruak ke hidungku.

Napas ku tersengal, tubuhku kaku ketika makhluk itu mendekat, ingin menjerit nyatanya suaraku seakan terkunci di dalam sana. Siapa saja tolong aku, kumohon aku masih ingin hidup. Bahkan aku belum membayar sewa apartemen ku, aku tak ingin mati meninggalkan hutang.

Bugh....

"Jangan sentuh dia, keparat" bagaikan pahlawan kesiangan dia datang, ohh tidak ini sudah malam bukan siang.

Kepalaku pening melihat dua makhluk itu saling menghantam satu sama lain. Tanah yang ku pijak seakan berputar dengan riangnya..

Bruk....




















••••♥••••

Benar kata si Mark, semangka memang nikmat gais

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Benar kata si Mark, semangka memang nikmat gais

Tarik sistttt...

Sulit ya memahami bahasanya 😌 ya begitulah yorobun aku amatiran masihan.

𝕿𝖍𝖊 𝕿𝖆𝖗𝖌𝖊𝖙 ♕ °ᴴᵉⁿˣⁱᵃᵒ° (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang