13✴mine

993 108 0
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*.:。.✿*.:。.✿

Lain hal dengan Xiaojun yang tengah berusaha mencari ruangan penyimpanan batu ajaib tersebut. Lain hal lagi dengan apa yang dihadapi Hendery saat ini, tubuhnya sudah berbalut dengan luka sana-sini.

"Akhh. Vampir sialan"  satu sayatan kembali ia dapatkan, menggores lengannya hentah sudah keberapa kalinya ia dapat.

Hanya tinggal beberapa Outcast lagi untuk di musnahkan. Pasukannya juga semakin menipis, lain lagi dengan Mark yang sudah berada di rengkuhan Haechan. Tubuhnya sudah babak belur saat ini, dengan darah segar mengalir di perutnya.

"Mae aku harus membawa Mark hyung pergi, dia sudah cukup banyak kehilangan darah" ucapnya sembari membopong tubuh lemas Mark

"Baik hati-hati channie" sahut Ten, dengan pedang yang masih mengayun

Cringg

"Sial kau Kun, akan ku bunuh kau"

"Benarkah? Kita lihat siapa yang akan mati nanti"

Cringg....Cringg

Johnny yang sedari dari tadi menghadapi Kun mulai kehabisan tenaga saat ini, tak ia sangka kekuatan Kun berkali-kali lipat saat ini.

"Akhh.. sialan kau iblis"

"Hahaha lihat, kau tersungkur karena ku"

Pedangnya berhasil merobek kulit perut Johnny, membuatnya tersungkur. membuat Ten dan Hendery berlari menuju sang kepala keluarga yang sudah tak berdaya. Membantu suaminya untuk bangkit, dan pergi menepi. dengan cepat mengeluarkan ramuan yang sudah ia siapkan. Ia tahu jika pedang tersebut pasti mengandung racun.

"Iblis pergilah ke alammu" teriak Hendery kembali menyerang Kun yang masih nampak segar.

Cringg..cringg..cringgg

*.:。.✿*.:。.✿

Xiaojun dan Renjun sekarang berada di bagian dalam kastil, bejalan tanpa arah membuka satu persatu pintu yang tertutup.

"Hyung, kita sudah berjalan jauh tapi tidak menemukan apa" ucapnya, tangannya masih sibuk membuka satu persatu pintu

"Ohh iya aku sepertinya tahu, pasti ruangan tersebut terdapat dibawah tanah" menghentikan aktivitasnya dan beralih menatap sosok mungil didepannya

"Darimana kau tahu hyung?"

"Firasat ku saja, ruang pemujaan rata-rata dibawah tanah. Apa kau tahu dimana?"

"Aku tahu, lewat sini" sahutnya, yang langsung berlari diikuti Xiaojun dibelakang.

Benar saja dugaan Xiaojun, ada satu pintu besi di ujung ruangan ini. Membuka dengan perlahan, untung saja tidak ada vampir yang berjaga.
Netra keduanya menemukan seperti tempat pemujaan dengan batu yang melayang diatasnya.

𝕿𝖍𝖊 𝕿𝖆𝖗𝖌𝖊𝖙 ♕ °ᴴᵉⁿˣⁱᵃᵒ° (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang