✿༽ ✿༽ ✿༽
Terusik rindu yang menelusup di setiap kedip mata. Satu minggu menapak jejak bersama, telah memagut getarku yang tak biasa.
Jangan ragu di kala aku bungkam. Untuk mencintaimu, aku tak mau berucap. Karena kamu adalah syair yang membuatku senantiasa gugup.Membilas senja bersamamu. Ditimang getar yang diam-diam menjelma tanpa ampun. Kenapa hadirmu yang sekejap meninggalkan jejak rindu yang memikat?
Kamu itu majas, terlihat rumit dan lain. Tapi penuh keindahan. Begitulah diriku menggambarkan sosok mu, yang satu minggu ini sudah masuk cukup dalam difantasiku. Lambat hari sikap yang dingin kini sehangat coklat karamel, hangat dan sangat nyaman.
*.:。.✿*.:。.✿
"Vanilla or cokelat?"
"Vanila saja" jawabku yang masih terpaku menatap layar monitor.
"Sudah ku tebak, tunggu sebentar" jawabnya dan melangkah pergi, meninggalkan ku sendiri di ruang dingin dengan suhu 16° derajat.
Jika kalian bertanya siapa yang menawariku ice cream, dan berharap itu adalah tuan Hendery kalian salah besar. Lagi pula untuk apa dia datang kesini disaat jam kerja. Bukankah lebih baik jika dia bekerja di perusahaan nya daripada ke sini, dan memangnya aku siapa. Huh kenapa aku menjadi kesal, dan kenapa Mark lama sekali, pasti dia sedang menggoda gadis-gadis dengan rok mini di kantin sana. Punya sahabat satu biji tapi mesumnya bikin tepuk dahi.
"Ku telfon saja dia, kasihan ice cream ku jika lama-lama melihatnya menggoda wanita-wanita disana" gumamku dan mengambil benda persegi di depanku, mencari nomer dengan nama si mesum di kontak ku.
Belum sempat aku menyentuh layar dengan simbol telfon tersebut, satu bungkus ice cream vanilla sudah berada di depan mataku.
"Kau lama sekali Mark, jangan bila-. Tuan Hendery?" Tubuhku serasa panas dingin menatap sosok di sampingku sedang berdiri dengan satu tangannya membawa kantong plastik hitam. "Maaf, aku kira kau Mark temanku tuan" sambungku gugup setengah mati. Ohh ayolah sejak kapan aku jadi gugup begini.
Tangan gagahnya dengan teratur mengusak lembut kepalaku,membuat rambutku sedikit berantakan tapi aku menyukainya hem. Tak lupa dengan senyum menawannya, ohh tidak bisa dibiarkan ini membuat pipiku panas, dan jantungku seperti sedang karaoke di dalam sana.
"Kau ingin ice cream kan?" Ucapnya membuyarkan lamunanku.
"Dari mana anda tahu?" Jawabku gugup bukan main.
"Aku bertemu seseorang di depan untuk bertanya ruangan mu, dan dia bilang dia adalah temanmu lalu dia menitipkan pesanan mu ini kepadaku dan memberi tahu arah ruangan mu tentunya" ucapnya sembari mengangkat satu kantong plastik hitam.
"Terima kasih sudah merepotkan mu, ada urusan apa kau sampai datang kesini tuan?" Ucapku sembari memberikan satu kursi kosong untuknya duduk.
"Mengajakmu untuk melihat tempat tragedi mayat pagi ini"
"Oh. Baiklah tuan" jawabku masih tidak percaya, bisa-bisanya dia rela kesini hanya untuk memberitahu hal tersebut. Kenapa tidak kirim pesan saja sungguh aneh, "hah ku kira dia mau mengajakku makan malam" sambungku dalam hati
"Setelah itu aku ajak kau makan malam" sambungnya
Apa dia bisa mendengar pikiranku?
Satu senyuman ku dapat darinya, sungguh tampan dengan jarak yang sangat dekat ini. Wajahnya sangat bersahabat ketika dia tersenyum berbanding terbalik jika senyum itu menghilang dari wajahnya, hanya ada wajah dingin yang menakutkan seakan siap untuk memakan siapa saja didekatnya.
Aku bisa mendengar suara hati mu sayang.
✿༽
Tolong ingatkan Xiaojun untuk tidak terlalu sering berucap dalam hati ketika bersama Hendery, karna itu hal yang percuma ia lakukan.Dan tolong ingatkan Mark jangan mesum-mesum, bikin emosi si manis tiap hari.
Misi-misi tuan muda mau lewat. Apakah kalian butuh uang?
Silahkan temui tuan muda diatas, ind kasih tahu jangan minta uang ke dia. Minta dokumen nikah aja😌
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕿𝖍𝖊 𝕿𝖆𝖗𝖌𝖊𝖙 ♕ °ᴴᵉⁿˣⁱᵃᵒ° (End)
Vampiro✿༽ [completed] [ˢᵉᵒʳᵃⁿᵍ ᵈᵉᵗᵉᵏᵗⁱᶠ ʸᵃⁿᵍ ˢᵉᵈᵃⁿᵍ ᵐᵉⁿᵍᵘˢᵘᵗ ᵏᵃˢᵘˢ ᵖᵉᵐᵇᵘⁿᵘʰᵃⁿ ʸᵃⁿᵍ ᵈⁱ ˡᵘᵃʳ ⁿᵃˡᵃʳ ˡᵒᵍⁱᵏᵃⁿʸᵃ ˢᵉⁿᵈⁱʳⁱ. ᴹᵉᵐᵇᵃʷᵃⁿʸᵃ ᵇᵉʳᵗᵉᵐᵘ ᵈᵉⁿᵍᵃⁿ ˡᵃᵏⁱ⁻ˡᵃᵏⁱ ᵇᵉʳᵗᵃʳⁱⁿᵍ ᵈᵉⁿᵍᵃⁿ ᵐᵃᵗᵃ ˢᵉᵐᵉʳᵃʰ ᵈᵃʳᵃʰ ʸᵃⁿᵍ ᵐᵉⁿᵃᵗᵃᵖⁿʸᵃ ᵖᵉⁿᵘʰ ᵈᵉⁿᵍᵃⁿ ʰᵃˢʳᵃᵗ.] • • • • • 📎𝘒𝘢𝘶 𝘮𝘪𝘭𝘪...