Sahabat

330 54 9
                                    

Sudah beberapa hari Sakura bersekolah di tempat yang sama seperti Naruto, pacarnya. Dia sangat senang berada di sana dan dengan cepat bisa mengakrabkan diri bersama murid yang lain.

Kepopulerannya pun meningkat drastis setelah tau kalau Sakura dan Naruto berpacaran, tentunya tak sedikit juga yang membenci Sakura. Kebanyakan para fans fanatik Naruto dan Geng Cabul yang selalu iri dan diam-diam menggunjingkan Sakura di belakang.

Namun Sakura membiarkannya saja, dia hanya menganggap itu hanyalah sebuah angin lalu.

"Selamat pagi anak-anak" ucap Obito ketika baru saja memasuki kelas.

"Selamat pagi Pak" ucap murid-murid semangat, kebanyakan dari para pria.

"Wah semangat sekali kalian, pasti udah gak sabar untuk ulangan harian kan?" tanya Obito.

"Lah? Sekarang ulangan Pak?" tanya Ino kaget.

Obito mengangguk senang.

"Kirain mah mau lanjutin pembahasan yang kemarin" ucap salah satu murid bandel disana.

"Nah betul itu" ucap para siswa serempak.

"Emang kemarin Bapak bahas apa ya?" tanya Obito pada murid-murid karena tak ingat.

"Bahas tentang perkawinan Pak" jawab Anjas selaku ketua kelas.

"Ah iya" Obito berseru senang karena sudah ingat. "Oke Bapak lanjut sebentar nanti setelah itu baru ulangan harian."

Para murid bersorak senang karena ulangan ditunda untuk beberapa saat, mereka lebih senang mendengarkan Obito bercerita yang nantinya dapat menambah wawasan mereka. Kalau kata mereka mah bekal untuk setelah menikah nanti, karena memang pembahasan Obito tak jauh dari seputar pernganuan.

"Dah lah nambah dosa lagi deh gue" bisik Ino pada Hinata karena pikirannya sudah traveling sejak awal Obito mulai bercerita.

Hinata tersenyum serta mengangguk setuju.

Obito bercerita tentang ini dan itu yang ditanggapi senang oleh para lelaki, saking lamanya bercerita hingga tak sadar kalau jam mengajarnya akan habis.

"Oke karena jam mengajar Bapak akan habis, Bapak akan kasih kalian soal saja. Nanti kalau sudah selesai Bapak minta tolong Hinata untuk mengantarnya ke ruang guru, bisa kan Hinata?" tanya Obito pada Hinata.

"Eh? B-bisa Pak" ucap Hinata gagap karena sebelumnya dia sedang melamun.

"Mungkin sekian dulu pelajaran kali ini, nanti Bapak share soal nya ke sekretaris di kelas ini. Bapak pamit dulu ya" Obito berpamitan pada mereka.

"Iya Pak" ucap mereka serempak.

Obito keluar dari kelas sambil membawa dua buku ditangan kirinya. Beberapa menit setelahnya Hinata mendapat pesan dari Obito yang berisi soal-soal.

"Nat biar gue aja yang nulis, kan ntar lo yang anterin jawabannya" ucap Lala.

"Oh yaudah nih" ucap Hinata sambil menyodorkan ponselnya, Lala pun menerimanya lalu mulai menuliskannya di papan tulis putih.

Para murid sibuk mencatat apa yang ditulis didepan, beberapa ada yang sedang bercanda dan bermain, saat itu juga langsung di tegur oleh Ketua kelas serta beberapa seksi lainnya.

"Nat ini yang nomor 3 apaan ya? Kok di buku gue mah gak ada sih?!" tanya Sakura sambil menggaruk rambut pink nya dengan pulpen.

"Yaudah nih lihat punya gue aja, mungkin kemarin lo lupa nyatet" seru Hinata sambil memberikan buku tulisnya.

"Oh iya kemarin gue lupa nulis" ucap Sakura cengengesan setelah menerima dan membaca buku pemberian Hinata.

Hinata pun geleng-geleng kepala melihat tingkah random Sakura. Dia mengeluarkan sebuah novel dari tas nya karena semua soal sudah dia kerjakan, tinggal menunggu yang lain untuk nanti dikumpulkan ke meja Obito.

Geng Cabul vs Geng OnarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang