Banyak kata-kata kasar, harap bijak dalam memilih bacaan!!
***
Pagi ini Hinata, Sakura dan Ino tengah berbincang santai di koridor hendak menuju lapangan utama untuk melaksanakan upacara rutin setiap hari senin.
Hinata dan Sakura mendengarkan dengan seksama setiap cerita yang keluar dari mulut Ino, sedangkan Ino terus berceloteh tentang gosip hangat yang saat ini sedang banyak diperbincangkan oleh murid lain juga.
"Lo berdua tau kan asrama yang ada di sebelah kanan sekolah kita itu?" tanya Ino, menunggu kedua sahabatnya untuk menjawab pertanyaannya.
"Yang baru selesai dibangun itu?" tanya balik Sakura.
Ino mengangguk antusias. "Iya, kemungkinan besar sih kita semua bakal disuruh tinggal di asrama itu."
"Masa sih?" tanya Hinata tak percaya.
"Seriusan, Nat. Lagian para guru juga udah lama ngerencanain ini supaya bisa ngurangin angka keterlambatan siswa disini" jelas Ino.
Hinata dan Sakura mengangguk paham. "Tapi bagus juga sih progamnya, kita jadi lebih efisien kalo ada tugas yang harus dikerjain di sekolah" ucap Hinata.
"Tinggal jalan kaki doang ya, kan?" seru Sakura.
Hinata dan Ino mengangguk. "Gak nyampe lima menit juga udah nyampe."
Mereka bertiga kembali bercerita ditengah ramainya para murid yang sedang menuju lapangan juga.
"Kita mau baris dimana nih?" tanya Sakura ketika mereka sudah sampai ditempat upacara.
"Belakang aja yuk! Lumayan bisa ngobrol-ngobrol" ucap Ino cengengesan.
Hinata menoyor jidat Ino. "Ghibah mulu kerjaan lo."
"Biarin sih, Nat. Lagian gue masih punya banyak gosip buat diceritain ke kalian" ucap Ino cemberut.
"Yaudah lah, yuk. Keburu penuh ntar barisannya" ucap Hinata pada akhirnya.
Ketiganya segera berlari menuju barisan paling belakang, berlomba untuk bisa mendapatkan tempat strategis agar bisa mengobrol sepuas hati tanpa ketahuan para guru.
"Eh tapi disini juga gak aman ternyata" bisik Ino.
"Lo sih salah milih tempat" bisik Sakura juga. Ternyata di barisan belakang juga sedang diawasi oleh anggota OSIS yang tengah berjaga. Memperhatikan siapa saja murid-murid yang malas mengikuti upacara lalu mereka pun akan segera menegurnya, bahkan beberapa dari mereka ada yang mencatat nama untuk nanti di serahkan pada Guru BK.
Hinata yang berada ditengah-tengah Ino dan Sakura hanya bisa mengangkat bahu seraya menghela nafas lelah.
Dia tuh anak baik sebenarnya, hanya saja kebawa-bawa oleh sifat urakan kedua sahabatnya itu.
Upacara dimulai dengan salah satu murid membacakan susunan acara satu persatu. Belum juga setengah acara, Ino sudah misuh-misuh gak jelas karena panas yang mulai menyengat di kulit putihnya.
"Itu siapa sih yang tugasnya narik bendera? letoy amat kaya jelly. Gak tau apa kalo disini tuh panas banget kaya dipanggangan" komentar Ino.
"Ini lagi paduan suaranya kaya gak niat banget nyanyi, belom pada makan lu ye?" celoteh Ino lagi. Dia sudah lelah berdiri dibawah teriknya matahari, bahkan punggungnya sudah basah karena keringat yang terus mengucur dengan sendirinya.
"Ssssshhhttt... Diem kak" tegur salah satu anggota OSIS di belakang.
Ino berdecak kesal.
"Sabar, No. Ntar kita langsung beli es kalo udah kelar upacaranya" ucap Sakura menyemangati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Geng Cabul vs Geng Onar
Random(Slow Update) - Kisah tentang kedua Geng yang tak pernah akur. Yang satu hobi bikin onar. Yang satu lagi hobi intipin rok anak cewek. Mau tau kisahnya? Kuyy baca. ⚠️Kebanyakan moment Hinata x kedua geng. So, silahkan menjauh kalo emang gak suka. © M...