caraphernelia | Nomin *Discontinued*

7. Nitrogen

vote and comment please~~

Keduanya tengah menikmati fondue serta raclette di beranda sebuah restoran bergaya klasik di sisi peternakan. Memilih meja di beranda membuat angin dingin yang perlahan berhembus serasa menusuk, Jaemin mengeratkan paddingnya seraya menggenggam erat tangan Eden.

"Na Jaemin?"

"Uhm, profesor?"

Jaemin segera berdiri dan memberi salam hormat pada profesornya. Tak disangka, keduanya kembali bertemu. Namun kini sedikit berbeda, Jeno dengan Irene dan William serta Jaemin dengan Eden.

Jeno sadar dengan tatapan canggung Jaemin kepada Irene yang berdiri sedikit dibelakangnya juga William yang menggenggam tangannya.

"ah, Jaemin ini istriku, Irene dan anakku, William. Irene, ini Jaemin mahasiswaku,"

Irene dan Jaemin bersitatap dan saling tersenyum canggung.

Jaemin terkesima dengan paras sempurna Irene, betapa sempurnanya keluarga ini batin Jaemin.

Jaemin sedikit mengenal Irene, profesor arkeologi yang pernah Jaemin ambil kelasnya di program tambahan.

Pasangan sesama profesor.

Jeno bertanya-tanya tentang gadis manis yang berdiri dan menyembunyikan dirinya dibalik tubuh Jaemin. gadis cilik itu bergelayut manja di tangan kanan Jaemin sembari menatap Jeno tajam, tampaknya ia juga bertanya-tanya siapakah lelaki yang berbicara dengan mamanya.

"Kau bersama adikmu, Na Jaemin?"

Jaemin tersenyum kecil dan mengalihkan pandangannya pada Eden

"Dia

Putriku"

Jeno menyandarkan tubuhnya di pagar beranda kamar tempat mereka menginap. Menghela nafas perlahan sembari sesekali menyesap rokok yang tersemat diantara jemarinya. Jeno bukan seorang perokok berat, hanya sesekali kala sesuatu benar-benar mengganggunya.

Jaemin memiliki seorang putri?

Berbagai dugaan memenuhi kepala jeno.

Apakah jaemin telah menikah?

Ah tidak, jeno telah memastikan hal ini melalui haechan.

Apa jaemin pernah bercerai?

Jeno percaya akan dugaan yang satu ini. Mungkin selepas sekolah atas jaemin pernah menikah.

Lalu pernikahannya berakhir dengan perceraian.

Tapi kenapa haechan tak pernah mengatakan ini? Apa haechan menyembunyikan hal ini darinya?

"Jeno, apa yang kau lakukan?"

Irene membalikkan badannya, menyadari suaminya yang tidak sedang baik-baik saja sejak ia menidurkan william dan membelakangi jeno yang berdiri dan tampak gelisah di beranda.

Irene berjalan menghampiri jeno lalu memeluknya.

"Kau tidak lelah? Hm?"

"ingin melakukannya denganku malam ini?"

Irene mengangguk pelan lalu menyatukan bibir keduanya dalam ciuman yang lembut dan hangat.

Setidaknya inilah yang jeno butuhkan saat ini.

Ia membutuhkan Irene untuk berada disisinya,

Untuk berjaga-jaga, agar Jaemin tak melenyapkan Irene dari hatinya.

Baik jaemin maupun jeno telah kembali dari liburan akhir tahun mereka. Kembali melakukan kegiatan seperti biasa, Jaemin yang disibukkan dengan thesisnya dan jeno dengan pasien-pasiennya.

Keduanya masih sering bertemu, dengan Jeno yang perlahan mulai terang-terangan mendekati Jaemin dan Jaemin yang terus menghindar

Jaemin tau profesornya itu sedang mencoba mendekati dirinya. Namun, ia masih tidak mengerti esensi dari pendekatan yang dilakukan oleh sang profesor.

Apakah jeno hanya penasaran dengan keberadaan eden atau memang ada hal lain, Jaemin selalu bertanya-tanya akan itu.

Beberapa mahasiswa mengatakan padanya kalau profesor muda itu menyukainya dan Jaemin hanya tertawa.

Bagaimana mungkin?

Istrinya cantik, putranya tampan, kehidupannya baik, rasa-rasanya mustahil bagi seorang Lee Jeno untuk bermain gelap dengannya.

Dan jaemin pun menganggap omongan itu hanya sebuah angin lalu.

Tetapi Jaemin tidak pernah tahu 

kalau seorang Lee Jeno tidak pernah main-main dengan apa yang ia lakukan.

......

ps. 

mungkin updatenya bakal jarang

jadwal kuliah sangat hectic semester ini

kalau sempat pengen update seminggu sekali

tapi engga tau kedepannya

but one thing i knew for sure

VOTE AND COMMENT JUSEYOO :(((