Chapter 2. Berasa Dimasakin Istri

145 4 0
                                    

Happy Reading
Jangan lupa pencet bintang sebelum baca:))

*****

Saat ini Shilka tengah tiduran dikamar Ravel sambil memainkan ponselnya, sedangkan yang punya kamar sedang membersihkan diri di kamar mandi. Memang sepulang sekolah tadi Shilka langsung diajak Ravel untuk pergi kerumahnya. Sekalian membuat video endors yang Shilka terima.

Shilka menoleh ke arah pintu kamar mandi yang langsung menampilkan sosok Ravel dengan celana selutut dan kaos hitam serta rambutnya yang masih basah.

"Ganteng banget sih pacar gue," ucap Shilka sambil menatap Ravel berbinar.

Ravel hanya tersenyum simpul lalu berjalan mendekat kearah Shilka yang masih tiduran menggunakan seragam putih abu-abunya.

Ravel memeluk Shilka dari samping lalu menelusupkan kepalanya di perut ramping Shilka.

"Ihh, Ravel rambut lo masih basah, baju gue jadi ikutan basah nanti!" Ucap Shilka sambil berusaha mendorong kepala Ravel.

"Gak papa,"

"Minggir gak? Ohh atau mau game nya gue hapus? Iya?" Ancam Shilka.

Ravel mendengus kemudian berdercak kesal.

"Gitu amat elah, cuma di peluk juga. Biasanya juga mau-mau aja,"

"Ya rambut lo masih basah, nih lihat baju gue jadi ikutan basah kan!" ucap Shilka sambil menunjuk bajunya yang terlihat basah dibagian perut. Beruntung seragamnya ini lumayan tebal jadi tidak terlalu tembus.

"Udah ayo antar gue pulang," sambungnya.

"Ngapain pulang, disini aja."

"Ganti baju Vel, udah basah gini,"

"Tapi nanti balik sini lagi ya," ucap Ravel.

"Iya, gue juga males dirumah gak ada orang." ucap Shilka sambil berjalan keluar.

Ravel mengangguk kemudian mengambil kunci motornya di atas nakas lalu berjalan menyusul Shilka

*****

"Oma sama Opa kemana?" Tanya Ravel saat memasuki rumah Shilka.

"Bogor,"

"Ayah lo?"

"Gak tau,"

"Bi Atun kemana?"

"Ke pasar mungkin,"

"Pak Jono Joni kok gak ada di pos?"

"Pulang kampung,"

"Kok tumben Gala belum kesini?"

"Mati!"

"Hah, yang bener? Tadi kan masih sekolah kapan matinya?"

"Kemarin,"

"Hah, Seriusan?"

PLAK

"Aduhh, kok di pukul sih Shil?" ucap Ravel sambil mengelus lengannya yang tadi di pukul Shilka.

"Ya lagian lo banyak tanya!"

"Iya-iya maaf," ucap Ravel kemudian duduk sofa ruang tamu.

"Ganti bajunya jangan lama-lama," sambungnya.

"Iya,"

"Ini hp dari tadi geter mulu perasaan," gumamnya.

Ravel mengeluarkan ponselnya dari saku celana kemudian membuka aplikasi Whatsapp yang sudah penuh notifikasi pesan dari grub yang dibuat Elvan 2 tahun lalu.

RAVELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang