Happy Reading ♡
Jangan lupa tekan bintang sebelum baca:)
****
Suasana rumah besar itu tampak sunyi, lampu-lampu tampak temaram ditambah lagi keadaan di luar hujan deras disertai petir menambah kesan merinding bagi orang yang melihatnya. Tapi bukan masalah rumah itu berhantu, tapi seorang gadis yang tengah duduk melamun ditepi ranjang sambil menatap kosong ke arah jendela yang terbuka menampilkan keadaan luar yang di guyur hujan deras.
Hawa dingin yang menerpa kulitnya seakan tidak dia rasakan. Shilka, Shilka Adresia Fayolla namanya. Shilka menghembuskan nafasanya pelan seakan membuang beban yang tengah dia pikirkan.
Pintu di kamar Shilka terbuka menampilkan sosok lelaki dengan baju yang sedikit basah.
"Lagi review ketahanan tubuh ya neng? Kok ngangin-angin waktu hujan-hujan gini. Ooh, gue tau. Jangan-jangan ini sebagian dari modus lo ya supaya lo kedinginan trus masuk angin trus nanti lo jadi manja-manja sama gue," cerocos pria tadi. Ravel, Ravel Zero Aglavan pacar ter-ter-ter Shilka.
Shilka memutar bola matanya malas, enggan menanggapi ocehan Ravel. Berjalan kedepan lalu menutup jendela tapi tirai tetap dibiarkan terbuka.
"Yahh, di kacangin. Kacang mana enak, mete baru enak tuh." ucap Ravel.
"Ngapain hujan-hujan kesini?" tanya Shilka mengabaikan ucapan Ravel tadi.
"Ngapel rumah pacar gak boleh emang, Emang lo gak kangen sama pacar lo yang paling-paling-paling tampan, kaya, keren sejagad ini," ucap Ravel hiperbola.
"Alay," cibir Shilka lalu berjalan keluar menuruni tangga dan duduk di sofa ruang tamu.
Ravel mengikuti Shilka duduk di sampingnya, tapi sebelum itu dia menghidupkan lampu di ruang tamu supaya terlihat lebih terang.
"Kok rumah sepi sih, orang-orang pada kemana?" tanya Ravel.
"Pergi,"
"Kemana? Kok rumah lo biarin gelap sih, lampu gak dihidupin. Jujur nih waktu gue masuk tadi berasa lagi uji nyali," ucap Ravel.
"Hemat sayang," ucap Shilka gemas dengan pacarnya satu ini yang sendari tadi bicara tiada henti.
"Orang kaya kok hemat," cibir Ravel.
"Serah deh,"
"Gue kangen banget sama lo masa, padahal tadi di sekolah udah ketemu seharian," ucap Ravel sambil merangkul Shilka dan membawa kepala Shilka untuk bersandar di dadanya.
"Lebay,"
"Beneran elah," ucap Ravel sambil sesekali mengecup puncak kepala Shilka.
"Gue sayang banget sama lo tau gak," ucap Ravel pelan.
Shilka mendongak lalu menatap Ravel, "Aduduhh, sekarang gue punya bucin ini," ucap Shilka dengan senyum geli.
Ravel berdecak kemudian mengalihkan pandangannya ke arah tv yang menyala.
"Gue juga sayang banget kok sama lo," ucap Shilka sambil memeluk Ravel erat. Yang langsung di balas Ravel tak kalah erat sambil menumpukan dagunya di kepala Shilka.
"Jangan tinggalin gue ya Vel,"
"Gak akan,"
"Janji,"
"Janji,"
"Meskipun orang-orang bakal jauhin gue, lo jangan sampai ikut-ikutan ya,"
"Lo ngomong apa sih, aneh banget." heran Ravel sambil menatap manik hitam Shilka.
Shilka menggeleng kemudian menenggelamkan wajahnya di dada Ravel yang terasa sangat nyaman baginya. Shilka menghembuskan nafasnya pelan.
"Dia hadir Vel," gumam Shilka yang diyakini Ravel bisa mendengar gumamannya.
____________(: Ravela :)____________
Hallo, ini cerita pertama aku ya jadi maklum kalo masih acak-cakan:))
Jangan lupa pencet Vote dan Komen juga, terserah deh mau Komen apa hehehe:D
Jangan lupa juga follow akun aku ya:vSampai Jumpa di Part Selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVELA
Teen Fiction18+ Siap-Siap Jadi Sarjana Bucin:v 🔞 ------------------------------------------------- Ravel dan Shilka sudah berpacaran hampir 2 tahun. Banyak yang iri dengan hubungan mereka yang terlihat manis meskipun terkadang sering bertengkar karena hal sepe...