Chapter 1. Bucinnya Ravel

263 9 0
                                    

Sebelum baca pencet bintang dulu ya:))
Happy Reading♡

****

"RAVEL! BISA DIEM GAK SIH. GANGGU ORANG AJA!!"

Orang-orang didalam kelas XII IPS 1 langsung memusatakan perhatian kearah sepasang manusia yang duduk dikursi pojok pinggir jendela itu. Sebenarnya mereka bukan hanya sekali duakali dikagetkan dengan jeritan Shilka yang terlihat sangat kesal dengan pacarnya. Tapi meskipun terbiasa, mereka tetap merasa kaget karena teriakan Shilka ini sangat nyaring. Entah diberi makan apa saat dia kecil hingga suaranya menjadi seperti itu.

"Apa sih yang, orang cuma pinjem bentar rambutnya gitu aja marah-marah," sahut Ravel.

"Cepet tua tau rasa" sambungnya pelan, bahkan mirip gumaman. Tapi meskipun begitu Shilka tetap mendengar ucapan terakhir Ravel.

"Apa lo bilang!! Coba ulangi lagi!!" ucap Shilka sambil memelototkan matanya.

"Jangan marah-marah, nanti tambah cantik trus gue makin cinta," jawab Ravel sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Enggak gitu ya,  orang tadi lo doain gue biar cepet tua kok,"

"Ya ampun yang, suuzon banget sih. Ingat, fitnah lebih kejam dari pembunuhan,"

Shilka memutar bola matanya malas, memang setiap hari dia harus memiliki stok kesabaran yang penuh untuk menghadapi pacarnya satu ini. Untung sayang, jika tidak mungkin sudah dia tukar dengan skincare incarannya.

Shilka beranjak dari duduknya, Ravel yang semula sibuk memainkan rambut Shilka langsung memandangnya dengan kening berkerut.

"Mau kemana?" tanya Ravel.

"Ke toilet, kenapa? Mau ikut?!" jawabnya sewot.

"Enggak, ya udah sono," usir Ravel.

"Ishh, dasar lo kumis firaun!" ucap Shilka sambil berjalan dengan menghentakan kakinya kesal.

Sedangkan Ravel hanya menatap tubuh Shilka yg mulai keluar dari dalam kelas sambil menggelengkan kepalanya. Sebenarnya dia tau jika Shilka sering kesal dengan tingkah jahilnya. Tapi mau bagaimana lagi, dia sangat suka melihat ekspresi Shilka yang terlihat menggemaskan saat sedang kesal.

"Vel, mabar yuk" ajak Elvan. Elvan Gastara sahabat Ravel yang sangat entahlah sulit dijelaskan. Si Gesrek yang Mageran hobi tidur. Kerjaanya sekolah-game-makan-main-tidur gitu terus setiap harinya.

"Yuk lah, mumpung Shilka gak ada." ucap Ravel semangat karena sudah di pastikan jika ada Shilka buat megang ponsel saja tidak sempat.

Bukannya gimana Shilka itu selalu memonopoli ponselnya, padahal dirinya juga punya ponsel sendiri bahkan sama persis seperti milik Ravel. Entahlah, Ravel juga heran dengan pacarnya satu ini.

"Gue Jawhead ya," ucap Gala. Manggala Saskara sahabat Ravel juga yang sangat astagfirullah. Paling jahil, paling nyebelin, hobi di hujat. Sekedar info Gala ini juga sepupu Shilka yang amat sangat Silkha sayangi, bahkan saking sayangnya ingin dia lelang di pasar loak.

"Ck. Jangan itu lah, rese lo kalo main Jawhead. Suka lempar-lempar sembarangan, emang lo pikir gue jablay suka di lempar sana lempar sini." cerocos Elvan

"Nanti gak beneran," ucap Gala.

"Serah lah,"

"Gue Fanny ya," ucap Ken. Kensell Semesta si kalem otak cerdas kelihatan alim tapi nyatanya gak jauh beda sama mereka bertiga. 

"Fanny darat aja, sok lo Ken" Ucap Elvan

"Bacot lo Pan, diem kenapa. Komen mulu itu mulut, " ucap Ravel.

RAVELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang