2 - Move On

1.8K 299 17
                                    

Taehyung mengecek handphone-nya. Sudah hampir 15 menit pacarnya tak kunjung datang. Padahal dia sudah sangat bersemangat untuk melakukan kencan. Jika begini, Taehyung mendadak mengingat sang mantan.

Jennie selalu tepat waktu. Bahkan mantan pacarnya itu selalu melewati acara berdandan karena tidak ingin Taehyung menunggu.

Ck, jadi kepikiran 'kan?

"Kenapa lama sekali, sih?" dumal Taehyung, kesal.

Pandangannya ia edarkan keseluruh sudut yang dapat dijangkau, tapi nihil dia tidak dapat menemukan kekasihnya. Tau begini, kenapa pacarnya itu tidak minta di jemput saja? Taehyungkan bisa duduk manis menunggu di ruang tamu.

Yah, jika diizinkan masuk, sih.

Ah, sudah hampir setengah jam. Taehyung tidak suka menunggu, akhirnya dia memutuskan untuk masuk lebih dulu. Tempat kencannya, adalah sebuah perpustakaan. Taehyung hampir mengumpat, saat diberitahu kekasihnya. Tapi apalah daya, dia hanya bisa tersenyum. Pacarnya saat ini, benar-benar lucu. Jadi, Taehyung akan menghargai apapun yang diinginkan sang kekasih.

Pemuda bersurai cokelat itu mendorong pintu perlahan. Suasana senyap membuatnya sedikit asing. Dia tidak pernah pergi ke tempat yang sunyi.

Tempat ini bagus, tidak seperti perpustakaan pada umumnya. Dapat Taehyung simpulkan, perpustakaan itu memang tempat berkencan. Melihat banyak sekali pasangan muda yang saling bercengkerama. Ini sangat di luar dugaan, dan Taehyung merasa sedikit aneh.

'Puk'

"Taehyung."

Bisikan itu membuat Taehyung menoleh.

"Maaf, kau sudah menunggu lama?"

Taehyung sedikit tergagap, melihat pacarnya sangat manis menggunakan pakaian berwarna merah muda. Apalagi sangat wangi seperti permen. Taehyung jadi gemas ingin memeluknya.

"Taehyung?"

Mengerjap cepat, pemuda itu sedikit salah tingkah. "Ahh, lumayan. Tapi tidak apa."

Kekasihnya cemberut menatap Taehyung karena merasa bersalah. "Maafkan aku, tadi aku sibuk memilih baju. Inikan kencan pertama kali setelag kau putus dengan Jennie. Jadi, aku merasa ini hari spesial."

"O-ah, tidak apa-apa. Aku senang kau datang dengan selamat." Taehyung tersenyum manis.

"Emm, sepertinya kita harus cari tempat. Kita cukup lama berdiri disini. Aku tidak mau mengganggu yang lain." bisik sang kekasih, sembari menarik pergelangan tangannya.

Mereka berdua akhirnya sampai pada salah satu spot baca setelah beberapa kali berbelok pada rak-rak buku yang besar.

Besar banget.

Eunha menyuruh Taehyung duduk, tempat yang mereka pilih memiliki sekat yang memisahkan spot baca yang lain.

Siapa saja yang berkunjung akan merasa nyaman untuk belajar, berdiskusi, dan bahkan berkencan tanpa menggangu pengunjung lain.

"Aku tidak tahu, ada tempat seperti ini."

"Jelas tidak tahu," Eunha tersenyum. "kau selalu mengajak Jennie ke tempat yang mewah, itu terlihat sangat membosankan."

"Yup, dia menyukai barang mewah." jawab Taehyung.

Eunha berdecak. "Makanya, sekali-kali kau ajak Jennie ke tempat yang sedikit merakyat dong. Kupikir dia juga akan senang. Jennie menyukai barang mewah, tapi belum tentu dia tidak bosan dengan kemewahan.

Taehyung bengong.

"Sebenarnya kau ini kenapa? Aku dan Jennie sudah putus, Jung."

Pemuda berparas tampan itu terkekeh geli. Sedangkan Jung Eunha menepuk dahinya, lucu.

AGAIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang