"Changbin ambilin handuk gue dongg!! Ketinggalan tadiii" jerit Yeji. Dia sedang mandi, dan sialnya lupa membawa handuk.
"Ambil sendiri!" Teriak Changbin tak kalah lantang tanpa mengalihkan pandangannya pada layar handphone nya.
Changbin memang tidak bisa di ganggu jika sedang bermain game, tapi sepertinya mereka berempat tidak pernah merasa takut pada Changbin walaupun posisinya berada satu tingkat diatas mereka.
"Masa gue basah basahann"
"Ya tinggal lo pel, lagian tubuh lo juga gak menggoda"
Yeji mendecak kesal, "Mark mana?" Tanyanya lagi.
"Ada urusan sama Konselor"
"Yeonjun?"
"Bucinan sama Soobin"
"Masa cuma ada lo doang sih!"
"BANGSAT JADI KALAH KAN" makinya. Salahnya sendiri karena tidak lihai menggunakan jarinya dalam sebuah game.
"SUSAH BANGET SIH MINTA TOLONG CHANGBIN" teriak Yeji pasrah.
Satu satunya pilihan adalah dengan berlompat kecil agar air di tubuhnya bisa terjun bebas. Diam diam ia berani mengumpat Changbin, memakinya dan menyumpahinya agar memiliki hidup yang sengsara karena tidak adanya 'bantu teman' di luar pekerjaan.
Beberapa menit kemudian, Hyunjin mengetok pintu toilet, sontak Yeji membuka pintunya sedikit dan menyempilkan wajahnya di sela-sela pintu.
"Apa?" Tanyanya. Wajah Hyunjin datar, bukan hal baru jika Yeji telah berpikir hal yang negative terhadapnya.
Lalu Hyunjin menyodorkan handuk yang dikenal sebagai milik Hwang Yeji. Handuk berwarna pink yang tidak mungkin digunakan oleh siapapun pria di markas ini.
Yeji menatap Hyunjin, lebih tepatnya mengintimidasi "Tumben, kesambet apa lo" telaknya dan mengambil handuknya di sela-sela.
Tanpa merespon tudingan Yeji, Hyunjin lebih memilih untuk pergi.
Yeji mengernyitkan dahinya, menatap kepergian Hyunjin yang bergerak pergi dari markas.
Changbin yang sedaritadi masih terfokus dengan layar handphone nya, menghampiri toilet dengan menghentakkan kakinya, bahkan saat ini ia tengah memeluk perutnya sendiri sembari berjongkok menyandarkan tubuhnya ke dinding.
"Y-yeji cepat atau gua terobos masuk?! M-mau boker" titahnya yang tengah menahan. Dan Yeji menghela nafasnya pasrah.
↶*ೃ✧˚. ❃ ↷ ˊ-
Mereka tengah mempersiapkan senjata masing masing di ruang tamu. Mendadak diperintahkan untuk pergi ke daerah Gangnam karena penyelundupan yang dilakukan oleh Group lain secara ilegal.
Meskipun pekerjaan mereka juga terbilang ilegal, namun perbuatan yang telah melenceng dari yang diucapkan dipersumpahan adalah kegiatan ilegal dari segala per-ilegal-an.
Hyunjin yang dari awal tugasnya sebagai pelacak melemparkan beberapa CCTV diatas meja.
"Pasang CCTV ini ditempat yang sulit di jangkau supaya gua mudah mengawasi kalian di daerah sana" ujarnya.
Yeji yang tengah memperbaiki sarung tangan hitam menatapnya tidak yakin, "Bagaimana kalau CCTV ini bisa di lacak juga oleh mereka?"
Hyunjin menggeleng mantap, "Udah gua atur untuk perangkat gua, jangan khawatir. Bisa gua jamin lawan kita sedikit bodoh"
Kemudian Changbin datang keluar dari kamarnya, "Siapkan AS50 Sniper Rifle, biar saya langsung yang turun tangan" ucapnya seraya memakai jaket kulitnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex is My Enemy
Mystery / Thriller🔞 Dimohon untuk bijak dalam memilih daftar bacaan. Damian, salah satu Group dari organisasi mafia yang mengambil kasus dalam pelenyapan pemimpin Ex-Hell. Namun kesalahan kecil yang dilakukan seorang gadis dalam pembidikan mengundang malapetaka untu...