Setelah berdoa, Minho membalikkan badannya dan mendapati Yeji yang tidak bergerak dari tempatnya.
"Kenapa masih disitu?"
"Kenapa lo mendatangi abu Ibu gue?"
Minho tampak berpikir "Hmm kenapa ya?" Ujarnya menatap langit langit, kemudian menatap Yeji dan tersenyum "Aku juga tidak tahu"
"Banyak yang mesti di ziarahkan, kenapa harus Ibu gue" gumamnya, lalu beranjak untuk pergi.
Yeji pikir setelah itu Minho tidak akan menganggapnya ada seperti biasa, namun beberapa langkah ia keluar dari rumah abu, Yeji tersentak karena tangan yang diyakini pemiliknya adalah Lee Minho tengah memegangnya.
Kali ini Yeji yang berbalik badan dan mendapati Minho yang sedang tersenyum padanya.
"Apa?" Sahut Yeji.
"Kenapa judes? Gak seperti biasanya" lirih Minho sembari memanyunkan bibirnya. Yeji ingin gemas, tapi sepertinya sesuatu yang seperti itu sudah kadaluarsa untuk sekarang.
"Emang biasanya gue gimana?" Serunya dan berusaha melepaskan cegatan tangan Minho dari tangannya.
Namun Minho menghiraukannya. Bahkan, ia memutar posisi tangannya dan menyatukan tangan mereka, lalu menyelipkan tangan Yeji pada saku jasnya.
Singkatnya, mereka berjalan berdampingan dengan unsur paksaan Minho yang terlihat halus.
"Kamu tinggal dimana sekarang?" Tanya Minho yang tetap mengarahkan pandangannya pada jalan.
"Kenapa nanya? Ya di rumah lah"
"Aku sudah ke rumahmu, tapi hanya ada Ayahmu disana"
Sontak Yeji berhenti melangkah, membuat Minho menoleh padanya.
"Jangan datang ke rumahku lagi" ujar Yeji.
Ia melarang bukan karena tidak ada alasannya, melainkan sekarang Yeji tahu siapa Minho yang sebenarnya. Yeji tidak akan memaafkannya jika andai saja Minho menggunakan Ayahnya sebagai unsur balas dendam kalau seandainya Minho tahu bahwa mereka berdua sudah bertentangan, mengenai apa pun dan juga pekerjaan.
Minho yang mendengar itu menyeringai dan menaikkan sebelah alisnya "Kenapa? Kan aku kangen Ayah"
"Dia Ayah gue bukan Ayah lo, jangan ganggu Ayah gue lagi, dia sudah cukup tua" lirihnya.
"Emang apa yang bisa aku lakukan ke Ayahmu, Yeji?"
Yeji terdiam, melihat tangannya yang masih setia tergenggam di dalam saku jas Minho.
"Kenapa diam? Aku bukan orang jahat"
Seseorang yang memiliki pekerjaan yang sama ilegal nya akan tertawa mendengar penuturan Minho. Contohnya Yeji, tapi dia berusaha untuk mempertahankan wajah tenangnya, sembari memegang saku Minho dan mengeluarkan tangannya dari dalam sana. Syukurnya, Minho tak lagi memaksa.
"Gue mohon, jangan mendatangi Ayah maupun abu Ibu gue lagi"
"Yeji" panggil Minho.
Yeji tidak menyahut, namun ia diam di depan Minho sembari menunduk. Seharusnya dia langsung pergi setelah mengatakannya, namun panggilan Minho menahannya.
"Aku merindukanmu" Ujarnya.
Tanpa menggubris ujaran Minho, Yeji pergi sedikit berjalan cepat keluar dari daerah sana. Minho menyeringai, gelagat Yeji sangat membuat Minho sadar bahwa dia sedang berusaha untuk menghindarinya.
↶*ೃ✧˚. ❃ ↷ ˊ-
Setelah dari rumah abu, Yeji mengunjungi Mark yang masih di rawat di rumah sakit selama 3 hari ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex is My Enemy
Misteri / Thriller🔞 Dimohon untuk bijak dalam memilih daftar bacaan. Damian, salah satu Group dari organisasi mafia yang mengambil kasus dalam pelenyapan pemimpin Ex-Hell. Namun kesalahan kecil yang dilakukan seorang gadis dalam pembidikan mengundang malapetaka untu...