Senja menatap sekolah barunya ia diantar oleh Ayah nya hanya sampai depan gerbang sekolah, ia menghela nafasnya pelan kemudian memakai earphone kesayangan nya sambil melangkah masuk ke dalam sekolah.
Senja menatap jam di pergelangan tangannya ini masih Pukul 06.43 masih ada waktu karena sekolah dimulai Pukul 07.10.
Senja melepas earphone lalu menatap kedepan mencari seseorang yang sekiranya bisa ia tanya, tak lama kemudian seorang siswa lewat didepannya.
"Sorry" Senja menepuk pundak siswa itu membuat nya menoleh
"Ruang Kepala Sekolah dimana ya? Gw murid baru" Senja berkata dengan nada datar dan dingin sedangkan siswa itu menatap Senja dari atas kebawah tanpa berkedip dan itu membuat Senja muak
"Ruang Kepala Sekolah dimana?" Senja berkata dengan dingin bahkan lebih dingin dari awal
"O-oh itu di lantai 2 ada Kantor Guru didalem nya ada Ruang Kepala Sekolah"
"Hm Thanks" Senja langsung melangkah meninggalkan siswa yang masih menatap nya
"Cantik" gumam nya
"Woyy Bapak Angkasa cepetan ini Gw dari tadi nungguin Lu" Angkasa menoleh kearah suara tadi dengan senyuman manis nya
Angkasa Ghibran Alexandra, Ketos angkatan XV di SMA BANGSA seorang Most Wanted yang dikenal dengan pribadi yang hangat, suka menolong orang lain dan jangan lupakan senyuman yang selalu ia berikan pada orang yang menyapa nya. Meskipun begitu Angkasa adalah orang yang tegas jika menyangkut peraturan sekolah.
"Sorry tadi ada murid baru nanya dimana Ruang Kepala Sekolah Han" Farhan menatap jahil Angkasa
"Cewe ya, pasti cakep soalnya Lu tadi nggak kedip" Angkasa memukul pelan lengan Farhan
"Apaan sih, udah ini anak-anak pasti pada nunggu di Ruang OSIS"
"Dih dasar Bapak Ketos" Angkasa terkekeh pelan sambil merangkul pundak Farhan dan berjalan karena Rapat akan segera dimulai masih dengan senyuman manis yang terlukis diwajahnya.
Senja berjalan sambil menatap datar kearah beberapa siswa yang menatap nya dengan berbagai macam tatapan, mulai dari tatapan kagum, penuh tanya hingga sinis.
Saat Senja melewati kantin ia mendengar keributan dan melihat beberapa siswa dan siswi yang mengerumun, karena penasaran kaki Senja melangkah kesana.
Disana tengah berdiri seorang siswa Laki-laki dengan baju yang kotor dan seorang siswi Perempuan yang berdiri didepannya sambil menundukkan kepala.
"G-gw bener-bener minta ma-maaf Kak, ta-tadi Gw ng-nggak sengaja" kata siswi itu dengan suara bergetar
Siswa itu tersenyum remeh sambil berdecih pelan
"Lu pikir Gw percaya sama omong kosong Lu" intonasi dingin dan tajam itu membuat nyali siswi dihadapannya semakin menciut
'Ini orang pada gak punya otak apa gimana, udah tau ada yang dibully masih aja diliatin bukannya ditolongin' pikir Senja
Senja masih terdiam sambil terus mengamati sejauh mana siswa itu bertindak
Siswa itu mencengkeram kerah baju siswi tadi tak lupa juga dengan tatapan tajam dan mengintimidasi miliknya. Senja mulai terpancing emosi saat melihat nya, ia berjalan ketengah kerumunan dan melepas paksa cengkeraman siswa tadi.
Siswi tadi terduduk sambil mematung tanpa ada niatan bergerak seinci pun, ia masih sibuk mencerna kejadian tadi. Sedangkan siswa yang membully siswi tadi menatap Senja dengan tatapan kesal, rahang nya mengeras menahan amarah yang memuncak.
"Maksud Lu apa ikut campur masalah Gw" Senja memandang malas kearah siswa itu
"Gw juga gak bakal ikut campur kalo Lu nggak main kasar sama Cewe" Senja melihat tag nama siswa itu lalu tersenyum remeh
"Denger ya Langit, Gw bukan nya mau ikut campur sama urusan Lu tapi Gw nggak suka kalo ada yang nge bully apalagi Cowo ke Cewe"
Iya siswa itu adalah Langit Juan Erlangga, dia sama dengan Angkasa sama-sama seorang Most Wanted tapi beda nya jika Angkasa terkenal karena baik, ramah dan Ketos yang baik, Langit malah kebalikannya.
Langit memang seorang siswa yang cukup pintar tapi sayang nya ia pembuat onar, tukang bully, suka merokok dan sering bolos. Langit juga tak pernah ramah dengan orang yang tak dekat dengannya. Tapi sekolah tak pernah mengeluarkan Langit karena ia adalah penyumbang piala dan medali emas dibidang olahraga.
"Lu.." Senja langsung memotong perkataan Langit sebelum Langit menyelesaikan perkataannya
"Eh Gw lupa itu bukan Cowo tapi Banci" beberapa siswa tampak menahan tawa mendengar penuturan Senja
Langit menunjuk tepat kearah wajah Senja dengan tatapan kesal dan nafas yang tak beraturan.
"Lu kalo mau jadi pahlawan bukan disini" kata Langit dengan penekanan pada setiap kata
Senja menepis kasar tangan Langit dan membalas tatapan Langit dengan tatapan datarnya.
"Gw gak peduli"
Senja menatap siswi yang masih berdiam diri sejak tadi, ia berdecih malas lalu menarik tangan siswi itu supaya berdiri.
"Lu kalo punya otak mending masuk kelas Lu atau Lu masih mau dibully disini?" Siswi itu menggeleng kaku dan segera pergi dari sana
"Dan Lu mending nggak usah sok nge bully kalo mau pansos, belajar yang bener biar orang lain tau Lu bukannya nge bully orang"
"Eh kalo Lu nggak tau apa-apa mending diem, jangan berlagak sok tau" keduanya masih saling melempar tatapan tajam dan dingin tanpa mempedulikan jika mereka menjadi pusat perhatian, lupakan sejak awal mereka memang pusat perhatian
Senja yang malas meladeni Langit langsung pergi tanpa mempedulikan amarah Langit yang masih memuncak.
"EH BANGSAT URUSAN LU SAMA GW BELUM BERES!!"
Senja tak mengidahkan teriakan Langit, ia lebih memilih mencari Kantor Kepala Sekolah dan segera tau dimana kelas nya.
Langit yang masih dengan amarah memuncak mengusap wajahnya kasar.
"Liat apa Lu semua, ngapain juga ngumpul, Kalian kira ada hajatan, dah bubar" bukan itu bukan Langit tapi teman nya Leon Atmaja
"Ngit mending Lu.."
"Bacot banget sih Yon" Langit meninggalkan Leon yang sedang menggerutu
"Gini amat temen Gw, pas mau dinasehatin malah kabur dia manusia apa setan ya" Leon sibuk bermonolog ria sambil menggelengkan kepalanya pelan tapi saat melihat sekeliling mencari keberadaan Langit ia tak menemukan teman nya itu
"Lah si anjir Gw ditinggal, Langit bangsat" Leon berlari sekuat tenaga dan melayangkan beberapa flying kiss untuk siswi yang lewat didepan nya
Hmm, penghuni rawa:)
Beberapa siswi terkekeh pelan dan ada yang wajahnya sampai bersemu merah, dasar Leon.
-Maret2021
***
Kenalan dulu yuk sama Leon Atmaja
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT SENJA & SEMESTA
Teen FictionLangit itu benci Senja. Senja juga kurang menyukai Langit. Tapi bagaimana jika keduanya terlalu sering bersama, entah itu sengaja maupun tidak sengaja. Membuat perasaan yang tak pernah terpikirkan sedikitpun, muncul diantara keduanya? Bagaimana jik...